Jumat, 16 Oktober 2020

Berkata ibnu Qayyim Rahimahullah : Memperbanyak dalam segala sesuatu, maka segala perkara dari perkara memperbanyak sesuatu yang bisa menyibukkan dan melalaikan (seseorang) dari Allah dan negri akhirat maka itu masuk kedalam hukum ayat ini ( surah attakatsur),

بسم الله الرحمن الرحيم

قال ابن القيم رحمه الله: والتكاثر في كل شيء، فكل من شغله وألهاه التكاثر بأمر من الأمور عن الله والدار الآخرة فهو داخل في حكم هذه الآية، فمن الناس من يلهيه التكاثر بالمال، ومنهم من يلهيه التكاثر بالجاه والعلم، بجمعه تكاثرا تفاخرا، وهذه أسوأ حالا عند الله ممن يكاثر بالمال والجاه فإنه جعل أسباب الآخرة للدنيا، وصاحب المال والجاه استعمل أسباب الدنيا لها، وكاثر بأسبابها

عدة الصابرين ص ١٧١

Berkata ibnu Qayyim Rahimahullah : Memperbanyak dalam segala sesuatu, maka segala perkara dari perkara memperbanyak sesuatu yang bisa menyibukkan dan melalaikan (seseorang) dari Allah dan negri akhirat maka itu masuk kedalam hukum ayat ini ( surah attakatsur), sebagian manusia ada yang disibukkan dengan memperbanyak harta, 
dan sebagian yang lain ada yang disibukkan dengan kedudukan dan ilmu, maka terkumpul didalam nya sikap memperbanyak dan berbangga, dan kondisini ini lebih buruk disisi Allah, dari pada orang yang sibuk memperbanyak harta dan meraih kedudukan.
Karena orang yang sibuk memperbanyak ilmu dan kedudukan dia menjadikan wasilah menuju akhirat untuk dunia, 
Dan orang yang sibuk mengumpulkan harta dan kedudukan dia gunakan wasilah itu untuk akhirat, sehingga dia memperbanyak wasilah.

'Iddatu as-shabirin h 171.

Note : Ini menjadi tamparan keras bagi kita yang belajar ilmu agama hanya sebatas mengumpulkan dan memperbanyak ma'lumat dalam rangka berbangga dan mengalahkan hujjah atau terlihat alim namun lupa tujuan utama kita untuk menjadi yang paling bertaqwa, ikhlas, tunduk dan mengharap wajah Allah azza wa jalla disurga nya kelak.

@durussaniyah
 Ust Faruq abu Ishaq