Selasa, 13 Oktober 2020

Peran_Aqidah_pada_Doa

#Peran_Aqidah_pada_Doa

Di sebutkan di dalam Hadits yg di riwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas -semoga Allah meridhoinya- :

"Bahwa Nabi Sallallahu alayhi wa sallan apabila bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajjud beliau berdoa :

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّاَ للّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

“Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar serta hari kiamat adalah benar.”

“Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali (bertaubat), kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah.”

Bagi yg memperhatikan kandungan dan ma'na dari doa di atas, ia akan mengetahui bahwa Nabi Sallallahu alayhi wa sallam sebenarnya meminta ampunan kepada Allah dari dosa² namun beliau memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah yg di dalam sanjungan tersebut terdapat pokok² aqidah dan iman kepada Allah dari uluhiyyah, rububiyya beriman kepada para rosul dll...

Syekh Abdur Rozaq -hafidzahullah- menjelaskan tentang kaitan aqidah ini sebelum berdo'a dan meminta kepada Allah, sebagai berikut :

"- Bahwa Wasilah (perantara) yang paling dalam doa dan yg lainnya kepada Allah untuk mendapatkan keselamatan dan keridhoanNya adalah Aqidah yang benar

- Bahwa aqidah yang rusak dan buruk akan memutus wasilah (perantara) dan hubungan antara dia dan Allah.. Karena tidak ada wasilah yg dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala dan ganjara dariNya melainkan dgn Aqidah yang Shahihah (benar)"

Dari sini kita mengetahui bahwa mempelajari aqidah dan mengamalkannya termasuk wasilah dan perantara terbesar baik dalam berdoa atau yg lainnya dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala..

Wallahu Wa'lam

Sumber :
AlMaqolah Almufidah syarhu hadits Jami' fil Aqidah, Syekh Abdur Rozaq (hal : 49-50)
Ust Muhammad badar bajri