Jumat, 23 Oktober 2020

Beberapa faidah dari "Kiat Islami Agar Istri Selalu Patuh Suami"

Demikian contoh mahasiswa/i yang baik, menyimak dengan seksama, mencatat dengan rapi faedah ilmu yang didapat di majlis ilmu.

Setelah dicatatpun masih disodorkan ke dosennya untuk dikoreksi keakuratan catatannya.

Semoga Allah memberkahi kalian semua mahasiswa/iku.

Beberapa faidah dari "Kiat Islami Agar Istri Selalu Patuh Suami" 

بسم الله الرحمن الرحيم..

Indikasi Nusyuz ada 3:
1. Istri tidak menunaikan atau bermalas-malasan dalam menunaikan hak suami
2. Istri melanggar/menentang perintah suami
3. Istri merasa lebih berkuasa/berhak mengatur rumah tangga

Jika istri sudah benar-benar nyata dalam berbuat "nusyuz" maka diantara hal-hal yang harus dilakukan seorang suami adalah:

1. Menasihati dengan cara yang baik
2. Diberikan isyarat yang keras bahwa suami bisa saja mengakhiri hubungan rumah tangganya yaitu dengan memboikot (tidur disisi lain ranjang, sebagian ulama membolehkan tidak menegur istri selama lebih dari 3 hari, dll)
3. Memberikan pukulan (yang tidak melukai, tidak membuat memar/robek kulit, tdk menggunakan kepalan tangan, dll) tetapi menggunakan kayu siwak dan memukul di tempat yang berdaging/berlemak tebal (seperti lengan dan paha)
4. Memberikan hukuman (boleh tidak memberikan nafkah atau tidak memberikan jatah hari/bermalam). 

Tetapi, sebelum melangkah sejauh itu, maka suami harus mencari tau terlebih dahulu mengapa istri bersikap demikian?

⚘ Penyebab Nusyuz:

1. Bodoh akan hak hak suami.

Penyebab nya :
1. Bisa jadi orang tua istri yang tidak mendidik anaknya seperti apa "muslimah" yang sesungguhnya.

2. Suami tidak/belum mendidik istri.

3. Suamilah yang mengharapkan hal tsb (misal: istri bekerja agar suami tdk repot menafkahi istri)

4. Istri salah orientasi dlm rumah tangga (misal: mendahulukan pekerjaan dibandingkan keluarga)

Ketahuilah bahwasannya, sebelum menikahi seorang perempuan, harus bertekad dan mampu untuk memenuhi semua kebutuhannya. 

Nafkah istri selain mempertimbangkan kemampuan suami, juga harus sesuai dgn tingkat sosialnya, maka dari itu perhatikan tingkat sosial calon istri seperti apa, apakah mampu menafkahi sesuai tingkat sosialnya?

Karena jika tdk, besar kemungkinan akan terjadi nusyuz.. lihatlah kisah rumahtangga Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah) dgn Zainab binti Jahsy. 

Apakah wanita zaman sekarang lebih shalihah dibandingkan dengan Zainab binti Jahsy?

2. Pergaulan istri.

Seorang lelaki tidak boleh gegabah dalam menyikapi sesuatu yg membuat istri orang tersanjung.

Dan seorang istri tdk gegabah menceritakan kebaikan suami kpd wanita lain dan tdk ceroboh mengkritisi suami orang, karena mungkin dia telah ridha dgn semua kekuranggannya, tetapi karena ulah kita yg mengatakan "Ya Allah ukh sabar banget sih menghadapi suami, kalo ana sudah ana ceraikan dia" itu akan membuat retaknya sebuah rumah tangga

Ingatlah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم :
ليس منا من خبب امرأة على زوجها
"Bukan termasuk golonganku, orang yang menyebabkan seorang wanita tidak patuh kepada suaminya"

3. Suami istri gagal membangu  komunikasi yang baik/salah paham.

Berusahalah berkata-kata yg baik dan ajarkan istrimu untuk berkata-kata yg baik pula. 

Allah عز وجل berfirman: 
وقل لعبادي يقول التي هي أحسن إن الشيطان ينزغ بينهم
"Wahai Muhammad, katakanlah kepada hamba-hambaku agar mereka selalu berkomunikasi dgn tutur kata yg terbaik (waktunya, caranya, tempatnya), karena setan selalu berusaha merusak hubungan sesama mereka”

Kenapa harus berkomunikasi dgn baik? 
Karena, syaithon selalu memercikkan api-api kebencian dan permusuhan diantara kalian.

Ingatlah bahwa sesungguhnya iblis telah memancangkan istananya diatas samudra dan dari sanalah mereka mengutus bala tentaranya untk menyebarkan kekufuran/kemaksiatan 

Dan bahwasannya prestasi utama pasukan iblis adalah tatkala ia berhasil memisahkan/menceraikan pasangan suami istri

Apabila kita berusaha menjaga perasaan orang lain, maka orang yang paling berhak dijaga perasaannya adalah suami/istri kita kerena syaithon selalu mencari celah untuk menimbulkan kesalahpahaman diantara suami istri.

4. Kesewenang-wenangan suami

Karena kesewenang-wenangan suami yg merasa bebas melakukan apa saja, leluasa, dan berkuasa, kezholiman suami inilah yg menyebabkan istri tdk patuh/tunduk dan istri berusaha melakukan hal serupa kpd suami.

Lihatlah sebuah kisah dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم yg selalu berusaha menjaga perasaan istrinya: 

Rasulullah bersabda: "Wahai Aisyah sesungguhnya aku mengetahui ketika engkau ridha dan marah. Lalu Aisyah menjawab: "Dari mana engkau mengetahui nya ya Rasulullah? Apakah dari wahyu?"

Rasulullah bersabda: "Tidak wahai Aisyah.. sesungguhnya jika engkau ridha engkau akan mengatakan "Demi Rabbnya Muhammad"
Dan jika engkau sedang marah engkau akan mengatakan: "Demi Rabbnya Ibrahim "

Lihatlah bahwasannya "marahnya" Aisyah رضي الله عنها tidaklah melempar barang, menghempaskan pintu rumah ataupun pulang kerumah orangtuanya, melainkan hanya "perubahan kata".

7. Dosa

Ketika suami membiarkan istrinya bergelimang dalam dosa, maka akan menjadikan jiwanya kotor dan , dan jiwa yg kotor akan menghasilkan prilaku yg buruk pula.

Allah عز وجل berfirman:
"Bentengi dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka"

Tetapi, bisa jadi ini akibat dari dosa suami sendiri, karena Allah akan menunjukkan dosa suami dalam perilaku anak dan istrinya.

Dosa merupakan bentuk pengkhianatan kepada Allah, maka Allah akan membalas dgn menjadikan orang terdekat kita (anak dan suami/istri) menjadi org yg pertama kali menzolimi suami.

- Apapun yg menimpa kita, sejatinya adalah dampak dari perbuatan kita sendiri.
- Jangan pandai menuntut tetapi tdk pandai memberi
-  Allah itu Maha Adil, sebagaimana engkau berbuat, maka seperti itulah juga engkau akan diperlakukan dgn cara yg sama.

⚘ Penyebab tidak akurnya ibu dan istri 

Penyebabnya adalah suami tidak pandai memposisikan diri. Ketahuilah bahwasannya seorang ibu tdk mengharapkan imbalan anaknya, tetapi ibu tidak mau/tidak kuasa menahan "rasa kehilangan" anak yang dia sayangi untuk dikuasai oleh istri yg pada dasarnya adalah org asing.. 

Maka dari itu, seorang suami harus bisa membuktikan kpd ibunya bahwa ibunya tdk kehilangan anaknya walaupun sudah menikah, tetaplah seperti dulu (yang selalu dekat, selau curhat, perduli dan memperhatikan ibunya)

Dan suami harus bisa mengkondisikan istri  sebagaimana sewajarnya seorang menantu  dan seorang istri, bahwa suaminya adalah anak yang dicintai dan dibanggakan oleh ibu.. Tanamkan kpd istri bahwa "kunci kebahagiaan rumah tangga adalah keridhaan ibu suami" maka tetaplah jadikan ibu suami prioritas.

Dan jangan menunjukkan kemesraan suami istri didepan ibu.. kenapa?

Karena itu semua akan membuat ibu cemburu dan membuatnya gagal dlm menjaga perasaannya.. maka keharmonisan yg telah ibu suami buat jgn sampai hilang dengan hadirnya seorang istri..

⚘ Apakah boleh suami memberikan ibunya uang dgn jumlah yg lebih besar daripada istri?

Ketahuilah bahwasanya hak istri adalah: 
1. Sandang
2. Pangan 
3. Papan

Jika semua kebutuhan nafkah telah dipenuhi dgn layak oleh suami, maka selebihnya istri tidak boleh menuntut.. 

Maka jika uang (yg lain) suami mau diberikan kpd ibunya (dgn jumlah yg lebih besar) tidak lah mengapa, bahkan sebagai seorang istri seharusnya mendukung perbuatan suami tersebut untuk berbakti kpd kedua ortunya..

Wallahu ta'ala a'lam..
Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri lc Ma