TURUN IDZA JA'A NASHRULLAHI WAL FATH PERTANDA DEKATNYA AJAL RASULULLAH
_____________________________________________
Turunnya surat An Nashr menjadi sinyal kuat, pertanda akan dekatnya ajal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, saat untuk bersua dengan Rabbnya sudah tiba, kemudian beliau pun memperbanyak ibadah dan mendawamkan amalan.
عن عائشة رضي الله عنها قالت: "كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يكثر القول قبل أن يموت: ((سبحانك اللهم وبحمدك، أستغفرك وأتوب إليك))، قالت: قلت: يا رسول الله ما هذه الكلمات التي أراك أحدثتها تقولها؟ قال: ((جعلت لي علامة في أمتي إذا رأيتها قلتها: {إِذَا جَاء نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ}(النصر:1)) رواه مسلم برقم (484).
Dari Aisyah radliallahu anha berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebelum wafat memperbanyak membaca :
((سبحانك اللهم وبحمدك، أستغفرك وأتوب إليك))،
Aisyah bertanya: Wahai Rasulullah kalimat apakah yang aku dengar engkau selalu mengucapkannya itu? Beliau menjawab: Itu adalah pertanda yang diberikan kepadaku perihal umatku jika aku ingat maka segera kuucapkan doa tersebut:
{إِذَا جَاء نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ}(النصر:1))
HR Muslim no 484.
Para Ulama sepakat bahwa surat An Nashr ini dinamakan pula surat At Tawdee' (perpisahan), namun mereka berbeda pendapat tentang timing waktu turunnya: Sahabat Abdullah bin Umar menyatakan bahwa surat ini turun di Mina pada saat haji wada' kemudian turun setelahnya Al yauma akmaltu lakum...
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam hidup setelah itu (Haji wada') 80 hari.
Ada satu hadits menyebutkan bahwa Setelah turun surat An Nashr Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memanggil puteri beliau Fathimah dan berkata: TELAH DATANG KEPADAKU KABAR BERKABUNGNYA DIRIKU, lantas Fathimah menangis, kemudian tertawa dan berkata: Beliau memberitahukan kepadaku bahwa telah datang kabar berkabungnya beliau sehingga akupun menangis, kemudian beliau bersabda: SABARLAH ENGKAU PUTERIKU KARENA ENGKAU ADALAH ORANG PERTAMA YANG MENJEMPUTKU, akupun tertawa.
، وقد جاء في الرواية عن ابن عباس -رضي الله عنهما- أنه قال: (لما نزلت (إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ) دعا رسول الله -عليه الصّلاة والسّلام- فاطمة وقال: (إنه قد نُعيت إلي نفسي) فبكت ثم ضحكت، وقالت: أخبرني أنّه نُعِيَت إليه نفسه فبكيت، ثم قال: (اصبري فإنك أول أهلي لحاقاً بي) فضحِكت).[رواه البيهقي، في دلائل النبوة، عن فاطمه بنت رسول الله عليه الصّلاة].
Ibnu Abbas radliallahu anhu sang pemuda cerdas -saat Rasulullah wafat beliau baru berumur 13 tahun- memberitahukan bahwa Umar bin Al Khathab mengumpulkan para veteran perang Badar, beliaupun bertanya: Apa pendapat kalian tentang firman Allah Ta'ala:
(إِذا جاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ )
Hingga selesai, sebahian berpendapat: kita diperintah untuk memuji dan meminta ampun jika kita berhasil menang dan musuh dapat dikalahkan, dan sebagian lain diam seribu bahasa. Beliaupun berkata: Apakah demikian juga pendapatmu wahai Ibnu Abbas?
Aku jawab: Tidak. Beliau berkata: lantas apa?
Maka akupun menjawab: Ini adalah Ajal Rasulullah alaihishalatu wassalam yang diberitakan kepada beliau, Ibju Abbas berkata :
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, INI ADALAH TANDA KEMATIANMU,
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Umar bin Al Khathab berkata: AKU TIDAK MENGETAHUI TENTANG SURAT INI MELAINKAN SEPERTI APA YANG TELAH DI SAMPAIKAN OLEHMU.
HR Al Bukhari no 4294.
جاء عن عبد الله بن عباس -رضي الله عنهما -أنَّ عمر بن الخطاب -رضي الله عنه- سأل أشياخ بدر فقال: (ما تقولون في قول الله تعالى: (إِذا جاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ) حتى ختم السّورة، فقال بعضهم: أمرنا أن نحمد الله ونستغفره إذا نصرنا وفتح علينا، وسكت بعضهم فلم يقل شيئاً، فقال: أكذلك تقول يا ابن عبّاس؟ قلت: لا، فقال: ما تقول؟ فقلت: هو أجل رسول الله عليه الصّلاة والسّلام أعلمه له. قال: (إِذا جاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ)فذلك علامة أجلك (فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كانَ تَوَّاباً)، فقال عمر بن الخطّاب: لا أعلم منها إلّا ما تقول).رواه البخاري، في صحيح البخاري، عن عبد الله بن عباس، الصفحة أو الرقم: 4294، صحيح.
Ustadz berian muntaqo Fatkhuri lc Ma