Resume: “
AGAR SUAMIMU LEBIH SETIA DIBANDING MERPATI”.
Ditulis oleh salah satu mahasiswi STDI IMAM SYAFII.
بسم الله الرحمن الرحيم..
Beberapa faidah dari "Agar Suami Lebih Setia Dibanding Burung Merpati" bersama Ustadz Muhammad Arifin Badri حفظه الله تعالى :
Indikasi Nusyuz Suami ada 2 :
1. Tidak/bermalas-malasan dalam menunaikan hak2 dan kewajiban istri.
2. Tidak perduli/bersikap acuh kepada istri dan keluarga.
Nusyuz suami memiliki dampak yang lebih besar, lebih berbahaya dan lebih dahsyat dibanding dengan nusyuz istri.
Karena istri ada di bawah komando suami dan dampaknya bisa menyebabkan terjadinya perceraian yang juga akan berdampak kepada psikologis dan keseharian anak-anaknya.
⚘ Faktor-faktor Penyebab Suami Berbuat Nusyuz :
1. Salah Pilih Suami
Ketika menikah dengan lelaki yang tdk sholeh, tdk berilmu sehingga tdk mengetahui orientasi hidup. Menikah hanya karena kedudukan, harta dan ketampanannya.
Rasulullah telah mengarahkan dalam memilih calon suami, untuk mengedepankan 2 hal primer yang merupakan pondasi rumah tangga:
1). Agama
Keshalihan pribadi dan ibadah praktisnya. Seperti : rajin shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, rajin melakukan amalan sunnah, dll.
2). Akhlak sosial (aspek yang sering diabaikan)
Seperti: kepedulian, tutur kata yg baik, kesabaran, mengakui kesalahan, kecakapan dlm memecahkan masalah, ulet, tdk mudah marah, dll.
2. Lelaki Tersebut Salah Pergaulan
Istri tdk perduli dgn pergaulan suami, membiarkan suami bergaul dgn teman2 yg buruk dan akhirnya terpengaruh.
Seharusnya istri perduli kpd pergaulan suami agar perilaku dan akhlak suami tdk terpengaruh/rusak gara2 pergaulan.
Dalam hadits dinyatakan :
المرء على دين خليله
"Setiap manusia itu akan berperilaku (ibadah/sosial) sesuai dgn temannya."
Para Ulama mengatakan :
"Sebagaimana penyakit badan itu bisa menular, maka penyakit hatipun, sosial, akhlaq juga bisa menular."
3. Merahasiakan Hal-hal yg Berkaitan dgn Suami
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
استعينوا على حاجاتكم بالكتمان
"Hendaknya kalian itu berusaha menjaga dan melindungi kepentingan dan hajat2 kalian dengan merahasiakan sebagiannya."
Dan sabda Beliau صلى الله عليه وسلم yg lain:
كل ذي نعمة محسود
"Setiap orang yang memiliki nikmat/kesenangan itu akan ada orang yang hasad/iri kepadanya”.
Bila istri terbiasa mengeksos sisi kebaikan suaminya, bisa saja terjadi satu dari beberapa kemungkinan:
1). Bisa jadi suami terkena ain
(yang semula akhlaknya baik berubah menjadi buruk)
2). Akan ada wanita2 lain yang merasa cemburu, ingin turut memilikinya dan akhirnya mereka menggoda suami lalu suami jatuh cinta dengan wanita tsb.
Lihatlah kisah Ummu Zare’ dengan Abu Zare’ yang di akhir kisahnya Abu Zare’ tergoda dengan wanita lain yg lebih muda dan lebih cantik dan akhirnya menceraikan Ummu Zare'.
Maka dari itu jgn mudah mengekspos atau menceritakan kebaikan suami.
4. Salah Persepsi Antara Suami dan Istri
Seringkali rusaknya rumah tangga akibat kecemburuan istri kepada keluarga suami. Padahal semua kebutuhan istri telah dipenuhi oleh suami tdk ada yg kurang.
Ketahuilah bahwa sebaik-baik istri tetap saja pendatang/orang baru di keluarga besar suaminya
Dan ketahuilah bahwa jauh sebelum istri datang di kehidupan suami ada orang2 yang lebih berjasa bagi suami yg jasa tsb tdk bisa ditebus oleh suami, seperti ibu, ayah, saudara2 nya dll. Maka anda (istri) jgn beraganggapan sbg org yg paling berjasa dikehidupan suami.
Wajar, jika suami saat ini yg telah sukses/punya harta, kedudukan, tenaga ataupun waktu, kemudian, ingin membalas sejarah terdahulu kpd keluarga nya tsb.
Benar, anda (istri) berjasa hari ini (memiliki banyak pengorbanan kpd suami) tetapi ingat.. jasa hari ini tidaklah sebanding dengan jasa hari lalu.
Maka dari itu jangan pernah menjadikan keluarga suami sebagai rival, jika anda (istri) ingin suami semakin setia dan dihormati maka hormatilah keluarga, kerabat dan sahabat suami. Dan salah satu yang menjadikan suami tersanjung/empati dan perduli, bila anti peduli dgn orang2 yg berjasa dikehidupan suami anda.
⚘ Solusi Ketika Suami Sudah Terjebak Nusyuz :
1. Jika Suami yang Dinikahi Karena Pertimbangan Harta/Ketampanannya
Langkah yang harus dilakukan:
A ) Menata ulang, ajak suami belajar agama, kenalkan kpd orang2 shalih, pindah ke lingkungan dan tempat kerja yg lebih baik. Agar habitat dan lingkungan suami menjadi kondusif dan mensuport untuk menjadikan keluarga yg harmonis.
B ) Introspeksi Diri
Apakah kita (istri) telah melakukan hal-hal di atas? Bagaimana kita (istri) menjadi wanita shalihah? Jangan hanya mengharap suami yang shalih karena hubungan suami istri adalah hubungan timbal balik.
Rumah tangga yg harmonis bukan hanya tanggung jawab/kebutuhan suami saja, tetapi istri juga. Maka dari itu jadilah istri yg proaktif.
Ingatlah hadits Nabi صلى الله عليه وسلم :
اذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها وأطاعت بعلها قيل لها يوم القيامة أدخلي الجنة من أي أبوابها شئت
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”.
Istri harus peka kepada perasaan dan keadaan suami, jangan hanya menuntut agar suami peka dan peduli kepada anti.
Rasullah bersama Ummu Salamah ketika Perjanjian Hudaibiyyah dan perintah untuk bertahalul.
Ummu Salamah رضي الله عنها yang peka dan mengerti terhadap perasaan suami dan memberikan solusi sesuai kodrat wanita yang lembut dan lebih lihai dalam memanfaatkan aspek aspek emosional.
Beliau menyarankan agar Nabi shalllallahu alaihi wa sallam segera mencukur rambutnya tanpa perlu berbicara apapun kepada para sahabat.
Menyaksikan sikap Nabi tersebut, maka para sahabat segera mencukur rambut kepala mereka.
2) Jadilah wanita yang selalu menyenangkan suami
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda ketika ditanya tentang model wanita yg terbaik  itu seperti apa :
التي اذا نظر اليها سرتك واذا أمرتها أطاعتك واذا غبت حفظتك في نسفها ومالك
"Wanita yang baik adalah wanita yg kalau engkau melihatnya ia menyenangkanmu, bila engkau perintah dia taat, kalau engkau sedang pergi dia jaga kehormatannya dan harta kekayaanmu."
Jangan membantah walaupun tdk sesuai dgn keinginan anda (istri).
Karena ketaatan yang sesungguhnya adalah "Ketika istri mematuhi perintah/kemauan suami disaat perintah tsb tdk sesuai dengan kemauan/keinginan istri."
Dan jika istri mematuhi perintah suami dengan bermuka masam, maka ini adalah nusyuz.
3) Percayakan Urusan Nafkah Kepada Suami
Suami yang baik akan memenuhi kebutuhan keluarganya, maka percayakan urusan nafkah sepenuhnya kpd suami.
Jika istri kebanyakan menuntut, maka lambat laun akan menyebabkan suami merasa tertekan dan terbebani. Dan rasa terbebani itu akan berefek kpd rasa kesetiaan dan kenyamanan suami dlm menjalani rumah tangga.
Seharusnya dalam rumah tangga istri benar2 percaya bahwa haknya akan benar-benar dipenuhi oleh suami begitu pula juga sebaliknya.
Maka dari itu hubungan timbal balik yg baik : Saling mempercayai, saling menyakini pilihan pasangan adalah yang terbaik . Jadikanlah pilihan suami itu yg terbaik  untuk anda (istri) bukan apa yang anda inginkan.
Lihatlah pola pikir wanita shalihah yang harus menjadi teladan kita :
"Suatu hari Aisyah رضي الله عنها didapat oleh Nabi صلى الله عليه وسلم menggunakan gelang, lalu Rasulullah bertanya : "Wahai Aisyah apa ini gelang yang kau pakai?"
Aisyah : "Aku membeli gelang ini untuk berhias dihadapanmu wahai Rasulullah صلى الله عليه وسلم."
Beliau mengenakan perhiasan bukan karena suka perhiasan tetapi agar suaminya senang.
Jawaban Ibnu Abbas ketika beliau memakai syal yang diberikan wewangian oleh istrinya :
"Aku itu senang berdandan untuk menyenangkan istriku, sebagaimana aku senang istriku berdandan untuk diriku."
4. Jadilah Wanita yang Mampu Membahagiakan dan Menjadikan Suami Merasa Besar Kepala/Tersanjung Didepan Keluarganya
Didepan keluarganya, ketika engkau (wanita) bisa memuliakan keluarga suamimu seakan-akan mereka adalah keluargamu sendiri.
Karena dengan itu, suamimu akan disanjung oleh ibunya, ayahnya, dll.
Jadikan mereka partner untuk memuji dirimu, karena rekomendasi ibu/ayah atau keluarga suami anda adalah paling anda butuhkan untuk menjadi istri yang dicintai oleh suami.
Dan jika keluarga suami telah menyanjungmu, maka mereka adalah orang pertama yg akan menjadi pembela dan pelindung yg paling setia ketika suamimu akan menyakiti dirimu.
Dan ketahuilah bahwa Ibu, Ayah, kakak dan adik suami adalah orang yg paling setia dan org yg paling lama mengenal suami anda sehingga rekomendasi mereka adalah yg paling tulus dan didengar oleh suamimu.
5. Ingatlah, Bahwasannya Suami Mempunyai Perasaan
Maka, jangan melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh suami
Rasulullah bersabda ketika haji wada' :
"Hak kalian atas istri adalah agar istrimu tidak mengizinkan siapapun untuk masuk ke rumahmu bila orang itu adalah orang yang dibenci dan juga agar mereka tidak menentang dan menyelisihimu dalam hal yang baik."
Kalau anda ingin berinteraksi/bersosial/menjalin hubungan, maka perhatikan apakah orang tersebut orang yang dibenci atau tidak disukai suami? Kalau orang tersebut dibenci suami maka jauhilah, karena jika tidak hal tersebut bisa menyakiti hati suami..
Ketika kita membenci dan menjauhi orang yg juga dibenci dijauhi oleh suami, maka berarti anda tidak mengejek suami.. malah justru berempati kepada suami dan disayang oleh suami.
6. Ingatlah, Hati Suami Ada di Tangan Allah عز وجل.
Maka jangan pernah kecewakan Allah, menantang perintah Allah, dan jangan jadikan Allah murka..
Karena kalau anda menjadikan Allah murka, mengkhianati agama Allah, melanggar perintah Allah, maka jangan ada orang lain yang anda salahkan kalau Allah rubah hati suami anda, agar anda kecewa, tersakiti dan terzolimi..
Karena anda jauh dari Allah, jika anda dekat dgn Allah.. seperti yg terjadi kepada Hafshah رضي الله عنها :
Ketika Nabi menceraikan Hafshah karena ada ketidaksepahaman disatu tindakan Hafshah yg menjadikan nabi kecewa, lalu Allah turunkan malaikat Jibril agar Nabi merujuk Hafshah.
Dengan dalih, bukan karena Hafshah cantik, ayahnya org yg shalih, ataupun wanita yg muda, bukan. Tetapi, karena Hafshah adalah orang yg banyak puasa, rajin shalat malam dan shalat2 sunnah.
Allah عز وجل berfirman :
فالصالحات قانات حافظات للغيب بما حفظ الله
"Wanita yang shalihah itu adalah wanita yang selalu istiqomah dan selalu rajin beribadah kepada allah dan selalu menjaga kehormatan suami di saat suami sedang pergi."
⚘ Perceraian bukanlah solusi, melainkan sebuah pelarian dari masalah.
Ingatlah kisah Nabi Luth عليه السلام yg mempunyai istri yg buruk, seorang pengkhianat.. tetapi beliau عليه السلام tidak buru2 menceraikan istrinya sampai pada menit2 terakhir adzab akan datang, beliau tetap belum/tidak menceraikannya, beliau tetap terus berusaha mempertahankan keluarganya.
Karena orang yg paling berhak untuk suami bentengi dari siksa neraka adalah istri.
Allah عز وجل berfirman :
يأيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا
"Wahai orang-orang yang beriman bentengilah keluargamu dari ancaman siksa neraka."
Wallahu ta'ala a'lam..
Kajian ustadz Dr Muhammad Arifin Badri lc Ma