#Penyakit_Penuntut_Ilmu
Syekh Soleh Alu Syekh -Hafidzahullah- menjelaskan di salah satu audionya :
Bahwa menuntut ilmu merupaka ibadah dan termasuk ibadah yg agung dan mulia, oleh karenanya di anjurkan baginya untuk selalu ber muhasabah dan intropeksi diri atas ilmu² yg pernah ia pelajari..
Karena kadang kala penuntut ilmu belajar menuruti hawa nafsu dan syahwatnya, ia menghabiskan waktu yg lama mempelajari siroh atau takhrij hadits dll, akan tetapi ia meninggalkan perkara yg lebih penting dari ilmu yg berkaitan dgn akhiratnya dan untuk amaliyah sehari²nya yg tidak boleh ia bodoh terhadap perkara tersebut..
Ini yg dinamakan dengan SYAHWATUL ILMI.. Belajar mengikuti nafsu dan hawanya, di haruskan bagi penuntut ilmu untuk senantias bermuhasabah dan meluruskan niat dalam belajar..
Yang Kedua adalah TUGHYANUL ILMI Sikap melewati batas pada diri penuntut ilmu, ketika penuntut ilmu merasa dirinya sudah mempunyai kapasitas ilmu dan hafalan yang banyak maka ia dgn ilmunya merendahkan orang lain, berbuat kerusakan, perpecahan sulit menerima nasehat bahkan merendahkan gurunya yg pernah mengajarkannya..
Kaum Salaf berkata :
إن للعلم طغيانا كطغيان الماء
Sesungguhnya Ilmu memiliki sikap berlebihan dan melewati batas sebagaimana air
Kemudian di akhir beliau -Hafidzahullah- menjelaskan :
Bahwa ketahuilah ilmu yang Haq di bangun di atas rahmat, kasih sayang dan lemah lembut dan ilmu merupakan warisan dari para Nabi, Allah Ta'ala berfirman tentang di utusnya Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wa sallam :
و ما أرسلناك إلا رحمة للعالمين
"Tidak lah kami mengutusmu melainkan rahmat bagi semesta alam"
Maka apabila ada ilmu atau penuntut ilmu yg belajar malah berbuat kasar, merendahkan orang lain dan menimbulkan permusuhan, ini bukanlah ilmu yg dimaksud dalam agama..
Wallahu Wa'lam
Semoga bermanfaat
Sumber :
Kajian syekh Soleh Alu Syekh yang berjudul "As-shobru a'lal ilmi" (sabar dalam menuntut ilmu) dgn ada perubahan dan tambahan
Ust Muhammad badar bajri