Kisah Inspiratif
“Pengorbanan Seorang Ulama Demi Menutup Aib Orang Lain”.
Kisah ini kami sampaikan pada tgl 09 Oktober 2020 dalam kajian “Faidah-Faidah Sejarah Islam” yang disajikan setiap pagi Jum’at jam 08.00 s/d jam 09.30 melalui RodjaTv dan Radio Rodja.
Kisah ini diambil dari sebuah literatur sejarah Islam yang cukup fenomenal yaitu kitab “Bidayah Wan Nihayah”” karya Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah. Kitab ini sarat faidah dalam berbagai hal, metode beliau dalam Menyusun kitab ini cukup unik dimana setiap beliau selesai membahas berbagai peristiwa sesuai urutan tahun hijriya, beliau menyebutkan siapa-siapa ulama yang terkenal wafat pada tahun tersebut.
Kisah ini di sebutkan oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya tersebut jilid 15, halaman 44 tatkala menyebutkan para ulama yang wafat pada tahun 317 H.
Diantara ulama yang disebutkan ibnu Katsir wafat pada tahun ini adalah Ahmad bin Mahdiy bi Rustum, seorang ulama yang ahli ibadan dan zuhud, dan ia telah menghabiskan biaya untuk menuntut ilmu sekitar 300.000 Dirham, selama 40 tahun ia sangat mengurangi tidur untuk qiyamulail.
Ibnu Katsir menyebutkan sebuah Riwayat dari Al Hafizh Abu Nu’aim dengan sanadnya dari Ahmad bin Mahdiy bin Rustum; bahwa sanya pada suatu malam dating kepadanya seorang wanita, wanita tersebut berkata kepadanya: saya sedang diuji dengan sebuah ujian, aku dipaksa untuk berzina dan aku hamil dari perbuatan tersebut. Dan aku menutup aibku denganmu, aku mengaku bahwa kamu adalah suamiku, dan kehamilan ini adalah darimu, maka tolonglah aku menutup aibku ini semoga Allah juga menutup aibmu, tolong jangan permalukan aku. Lalu aku diamkan saja tentang dia (tidak membantah tentang pengakuan wanita tersebut). Saat wanita tersebut melahirkan maka masyarakat dan imam masjid di tempat wanita tersebut tinggal memberikan ucapan selamat kepadaku atas kelahiran anaknya. Maka aku juga menunjukan wajah senang dan membelikan kue dengan senilai 2 Dinar lalu aku kirimkan untuknya. Kemudian setiap bulan aku mengirimkan 2 Dinar untuk wanita tersebut lewat imam masjid dekatnya, seakan-akan itu sebagai nafkah untuk anaknya, dan aku juga menitip salam untuknya, sungguh telah terjadi sesuatu antara aku dan dia yang membuat kami berpisah.
Hal tersebut berlangsung selama 2 tahun, lalu anak yang lahir tersebut meninggal. Lalu orang-orang berdatangan kepadaku mengucapkan rasa berlangsungkawa, maka aku juga menunjukkan kesedihan atasnya.
Kemudian setelah itu wanita tersebut datang lagi kepadaku mengembalikan semua uang Dinar yang selama ini aku kirimkan untuknya. Dan ia berkata kepadaku: “Semoga Allah menutup aibmu, terimakasih atas segala kebaikanmu selama ini, ini uang Dinar yang selama ini engkau kirimkan ambilah Kembali ”.
Maka aku jawab: Kenapa ini? Ini aku kirimkan sebagai kebaikan untuk sang anakmu, ambillah! Dan gunakan untuk keperluanmu”.
Itulah kisahnya, silakan antum mengambil berbagai faidah dari kisah tersebut…!
Ana akan sebutkan sebuah hadits untuk kisah ini: “Barangsiapa Yang Menutup Aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di hari kiamat”. Maka tutuplah aib kelurgamu dan aib sudaramu…!
Ustadz Dr Ali Musri semjan putra lc Ma