Senin, 18 Mei 2020

RINDU BERTEMU ALLAH TA'ALA

RINDU BERTEMU ALLAH TA'ALA.
Oleh  :  Abu Ahmad Muhammad Rofi'i Al-Maidany 

Kerinduan merupakan sinyal kekuatan cinta yang memancar dari lubuk hati yang paling dalam menuju area wilayah kekasihnya, dan kerinduan merupakan level cinta paling tinggi yang tidak bisa di tembus dengan akal semata. 

Para salaf mengungkapkan kerinduannya yang sangat mendalam dari rasa cinta yang mereka alami. Semakin tinggi zat yang dicintai maka semakin tinggi pula kerinduan ingin berjumpa dengannya.

Seorang hamba mukmin sangat meyakini arti kehidupan di dunia yang fana ini, mereka tidak pernah bercita-cita untuk abadi di tempat yang akan binasa (yaitu dunia), namun mereka bercita-cita untuk abadi di tempat yang kekal kebahagiaannya (yaitu negeri Akhirat).

Sehingga, kerinduan seorang hamba mukmin yang ingin berjumpa Ar-Rabb Penciptanya merupakan bias cinta yang mendalam sehingga menimbulkan gelombang kerinduan yang tak tertahan ingin terwujudkan.
Apapun yang diperintahkan Rabbnya ia tidak perduli niscaya akan ia laksanakan dan apapun yang dilarang Rabbnya maka akan ia tinggalkan. Ini semua karena kerinduan yang mendalam dari dalam jiwanya yang ingin bertemu Penciptanya, bahkan lebih besar dari kerinduan seorang yang ingin bertemu kekasih pujaannya yang lama terpisah.

Bahkan, bagi seorang hamba mukmin tanda-tanda kerinduan itu sangat terlihat dari pergerakan hati yang sangat gembira apabila waktu-waktu ibadah akan segera tiba, sehingga seakan-akan ia ingin berjumpa Rabbnya.
Dari 'Adiy Bin Hatim Radhiallahu Anhu berkata :
"ما دخل وقت صلاة قط حتى أشتاق إليها" .

"Tidaklah tiba waktu shalat, melainkan aku sangat merindukannya." (HR.Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhud 1/460)

Itulah tanda kerinduan hamba mukmin dengan Rabbnya, menyambut mesrah ibadah yang datang kepadanya dengan penuh kerinduan dan lapang dada ataupun melepaskan kerinduan dengan melaksanakan perintah-Nya, demikian juga amal ibadah lainnya sekalipun harta dan nyawa harus ia korbankan maka tidak terasa berat baginya karena ia sedang dilanda rindu yang tidak akan terobati kecuali ia bertemu Dzat yang ia cintai yaitu Allah Ta'ala.

Bahkan doa pun tidak tertahan dari lidah sang perindu, ia akan mengungkapkan kerinduan dirinya kepada Rabbnya dan itulah yang terucap dari lisan Nabi Muhammad ﷺ, beliau berdoa kepada Allah Ta'ala memohon kepada-Nya agar kerinduan beliau terobati dengan bertemu Allah Ta'ala.
Dari Ammar Bin Yasir Radhiallahu Anhu  :  Bahwa diantara doa Rasulullah ﷺ adalah : 

وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ. 

"Dan aku memohon kepada-Mu kelezatan memandang wajah-Mu, Rindu bertemu dengan-Mu tanpa kesulitan yang membahayakan dan tanpa kekacauan yang membingungkan." (HR.Shahihul Jami' 1301)

Maka perkara yang paling baik dari kenikmatan di dunia ini adalah kerinduan ingin bertemu Allah Ta'ala, dan perkara yang paling baik dari kenikmatan di akhirat adalah mampu memandang Wajah Allah Ta'ala.

Al-Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata  : 

" أن محبة الله سبحانه والأنس به والشوق إلى لقائه والرضا به وعنه : أصل الدين وأصل أعماله وإراداته " 

"Bahwa mencintai Allah Ta'ala, tunduk kepada-Nya, rindu bertemu dengan-Nya dan ridha terhadap-Nya dan putusan-Nya, merupakan dasar agama dan dasar seluruh amal serta tujuannya." (Ighatsatul Lahfan 2/195)

Maka, orang-orang mukmin mengobati kerinduan mereka dengan mematuhi Rabb mereka dalam segala hal dengan  semaksimalnya sebelum mereka bertemu langsung dengan Allah Ta'ala pada hari kiamat kelak nanti, karena bukti cinta dan rindu dengan kepatuhan. 

Demikian pula, Yaa Allah! kerinduan kami kepada bulan-Mu yang mulia (bulan Ramadhan) yang tak akan terlupakan dibandingkan seluruh kenikmatan dunia, kedekatan dengan-Mu di bulan ini membuat kami lupa dunia, harta, tahta, keluarga serta jiwa. Jikalau ini Ramadhan terakhir kami, saat kami merasakan lezatnya beribadah kepada-Mu, maka terimalah amal ibadah kami dan ampunilah dosa kami atau temukanlah kami kembali dengan bulan-Mu yang sangat di rindukan hamba-hambaMu yang mencintai-Mu. 

Wallahu A'lam

-----------------------------------
Ngaji Sunnah - Ikhwan Balikpapan 

Http://bit.ly/ngajisunnahbalikpapan 

Channel Telegram :
Kajian, Tulisan, Video, Audio, Tanya-Jawab 

Pembina Grup : 
Abu Ahmad Rofi'i حفظه الله