Senin, 25 Mei 2020

Sebab-sebab agar seseorang berhasil di dalam menuntut ilmu

Sebab-sebab agar seseorang berhasil di dalam menuntut ilmu 

Oleh : Syaikh Ahmad Syamlan Yaman حفظه الله

1. Ikhlas menuntut ilmu karena Allah سبحانه وتعالى

Allah سبحانه وتعالى berfirman : 

{ و ما أمروا إلا ليعبد الله مخلصين له الدين }

( Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mengikhlaskan agama bagi-Nya )

2. Mengikuti Nabi shalallahu alaihi wa sallam di dalam menuntut ilmu maupun mengajarkannya,

3. Menulis ilmu,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

اكتبوا لأبي شاة

( Tuliskanlah untuk Abu Syah )

Berkata imam asy-sya'bi rahimahullah :

إذا سمعت بفائدة فاكتبها و لو في أرض الحائط

( Apabila enggak mendengar sebuah faidah ilmu maka segera tulislah walaupun di dinding tembok )

Telah datang hadits yang dihasankan oleh sebagian ahlul ilmi :

قيد العلم يا الكتابة

( Ikatlah ilmu dengan tulisan )

Disebutkan oleh penyair :

فا العلم صيد و الكتابة قيده 
قيد صيودك با الحبال الواثقة
فمن الحماقة أن تصيد غزالة
و تتركها بين الخلائق طالقة

( Ilmu itu seperti binatang buruan

Ikatlah binatang buruanmu dengan tali yang kuat

Dari kedunguan seseorang ketika sudah mendapatkan seekor kijang

Namun ia lepaskan begitu saja tanpa mengikatnya )

Dan dari kisah-kisah yang langka dikalangan para ulama,

Yaitu ada seseorang yang tidak membawa buku tulis ketika belajar di sebuah majlis ilmu,

Dia tulis faidah ilmu di baju punggung saudaranya,

Dan saudaranya ini tidak menyadarinya karena dia juga sibuk menulis faidah,

Ketika selesai pelajaran, dia panggil saudaranya untuk menikmati hidangan dirumahnya,

Kemudian dia tulis di buku tulis, faidah-faidah yang telah ia tulis di punggung saudaranya,

Ini menunjukkan semangatnya mereka dalam menulis ilmu, karena ia adalah sebab ilmu terikat,

4. Menghafalkan ilmu,

Sebagian ulama mengatakan :

فاحفظ و كل حافظ إمام

( Hafalkanlah karena setiap penghafal adalah imam )

Nabi shalallahu alaihi wa sallam pernah memerintahkan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu untuk menghamparkan selendangnya, lalu mendo'akan Abu Hurairah,

Abu Hurairah berkata : 

ما نسيت شيئا حفظته

( setelah itu saya tidak pernah lupa terhadap apa yang telah kuhafalkan )

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :

قرأنا كثيرا و حفظنا قليلا فذهب ما قرأنا و بقي ما حفظنا

( Kami banyak membaca dan sedikit menghafal,

Yang kami baca hilang, yang tinggal hanya yang kami hafal saja )

5. Meninggalkan dosa dan maksiyat,

Allah berfirman :

{ و من يتق الله يجعل له مخرجا }

( Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Ia akan memberikan jalan keluar )

Jalan keluar terbesar adalah ilmu, 

Dengan ilmu bisa membedakan antara kebaikan dan kejelekan, antara Sunnah dan bid'ah,

Allah berfirman :

{ و اتقو الله و يعلمكم الله }

( Dan bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan memberikan ilmu kepada kalian )

Berkata imam asy-syafi'i rahimahullah :

شكوت إلى وكيع سوء حفظي
 فأرشدني إلى ترك المعاصي 
و قال إعلم بأن العلم نور
 ونور الله لا يهدى لعاصى

( Aku mengadu kepada waki' tentang hafalanku yang jelek,

Beliau memberiku nasehat agar aku meninggalkan dosa,

Dan berkata : ketahuilah bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiyat )

6. Mengulang-ulang ilmu dan bermudzakarah dengan ahli ilmu,

Dikatakan :

فأدم للعلم مذاكرة
فحياة العلم مذاكرته

( Jagalah terus ilmu dengan mudzakarah,

Hidupnya ilmu dengan mudzakarah )

Mudzaakarah : saling mengingatkan 

Jibril alaihis-salam mengajarkan Al Qur'an kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam setiap tahun,

Demikian pula para sahabat dan para ulama terdahulu, mereka selalu mudzaakarah,

Sampai-sampai ada diantara mereka bermudzakarah dengan saudaranya dari isya' sampai subuh, mereka shalat subuh dengan wudhu di waktu shalat isya',

Demikian pula dengan mengulang-ulang ilmu,

Dikatakan :

و التكرار يفهم الحمار

( Walaupun keledai kalau diajari berulang-ulang maka ia akan faham )

Sebagian manusia ada yang menghafal surat Al Kahfi karena seringnya dia ulang ( setiap Jum'at )

Berkata Syaikh Muqbil rahimahullah :

درست القطر - اى قطر الندى - سبع مرات

( Saya belajar kitab Qatrun Nada sebanyak 7 kali )

Disebutkan pula imam Muzani rahimahullah belajar kitab risalah kepada imam Syafi'i sebanyak 500 kali

7. Sabar,

Diantara kesabaran para ulama 

- ada yang minum air kencingnya sendiri karena kehausan tidak ada air lagi di perjalanan,

- ada yang meninggalkan istrinya,
 
- ada yang makan ikan mentah, tidak sempat dimasak karena sibuk dengan ilmu,

- ada kisah disebutkan oleh Syaikh Muqbil rahimahullah :

Saya pernah ke Madinah, saya melihat ada orang Afrika belajar membaca surat Al Fatihah, dia baca terbata-bata, kesulitan, dari shalat shubuh sampai Dhuha,

Satu tahun kemudian saya kesana lagi, subhanallah ternyata orang tersebut sudah jadi pengajar di sana,

8. Mencari guru, 

Berkata Ibnu sirin rahimahullah : 

إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذوا دينكم

( Sungguh ilmu ini adalah agama, maka lihatlah kepada siapa kamu mengambil ilmu )

Ilmu diambil dari guru yang benar aqidahnya, serta mahir dibidangnya,

9. Menjaga waktu,

Sebagian ulama ketika buang hajat, mereka perintahkan anaknya untuk membacakan faidah ilmu, ini bentuk penjagaan waktu mereka,

Syaikh Al Albani rahimahullah kadang beliau menghabiskan waktu di tangga perpustakaan tanpa menyadarinya,

Dikatakan :

كن رجلا رجله في الترى
و همة همته في التريا

( Jadilah enggak seseorang yang kakinya berpijak di bumi,

Sementara cita-citanya tergantung di bintang Tsurayya ( langit )

10. Sibukkan diri dengan ilmu dan jangan sibukkan dengan yang lainnya,

Jangan sibuk dengan urusan Fulan dan Alan, mereka-mereka hanya akan memalingkanmu dari ilmu.

Semoga bermanfaat

2 Syawal 1441 H / 25 Mei 2020

( Diterjemahkan secara bebas, dan sebagian diringkas )

Silahkan yang ingin gabung di channel telegram :

t.me/zainiattubanialjawi