PERLU ANDA TAHU
Pada bab Al-Qowâ'id al-Ushûliyyah at-tamhîdiyyah
Syaikh Shofwân bin 'Adnân dâwûdiy -hafidzohullah- setelah menyebutkan kaidah pertama
إن أصول الفقه في الدين قطعية لا ظنية
Pada kaidah ke 2 beliau menyebutkan
يعمل بالظن في عامة أمور الشرع
"Prasangka kuat itu diamalkan pada umumnya perkara syari'at"
Contoh kasus
1. Disebutkan oleh Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- pada ta'liqnya terhadap Al-Muharror 'ala madzhab Ahmad bin hanbal
• Boleh nadzor kepada wanita yang ingin dipinang jika prasangka kuatnya dia akan diterima, adapun ketika prasangka kuatnya tidak akan diterima maka tidak boleh
2. Dalam kitab Al-Mughni juga terdapat sebuah contoh
• Jika seorang memberikan zakatnya kepada seorang yang menurut prasangka kuatnya adalah seorang fakir lantas setelah zakat ditunaikan ternyata orang tersebut itu kaya maka zakatnya tetap sah
MOHON DIKOREKSI
Ust Nurhadi Nugroho