💭Jujur
Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ali Ibnul Madiniy, Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah serta Asy-Syadzakuniy adalah teman satu thabaqah.
Namun pengarang kitab Shahih, Imam Al-Bukhariy banyak meriwayatkan dari Imam Ibnul-Madiniy sedangkan Imam Muslim banyak meriwayatkan dari Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah disamping ulama negerinya Imam Zuhair bin Abi Khaitsamah dan keduanya sepakat tidak meriwayatkan hadits nya Asy-Syadzakuniy.
Imam Ahmad bin Hanbal memuji Asy-Syadzakuniy:
كان أحفظنا للأبواب
"Orang yang paling hafal hadits-hadits abwab" (yakni terkait Bab-bab Fiqh) bahkan pernah suatu ketika ia datang ke kota Baghdad maka Imam Ahmad ajak para Ulama Hadits :
تعال، نتعلم منه نقد الرجال
"Ayo kita belajar darinya Ilmu Naqd Rawi-rawi"
Namun hafalannya dan keilmuannya tidak didukung dengan kejujurannya, Imam Yahya bin Ma'in, Shalih Jazarah dan Imam Abu Zur'ah Ar-Raziy mengatakan bahwa Asy-Syadzakuniy ini "muttaham bil-kadzib" alias tertuduh berdusta dalam Hadits. Sebagian ulama katakan bahwa beliau bukan berdusta namun hanya "khatha" yakni salah ingat dari hafalannya.
Pernah suatu ketika Abu Zur'ah Ar-Raziy mudzakarah Hadits dengan Asy-Syadzakuniy, para Ulama Hadits biasa saling mudzakarah Hadits dengan hafalan mereka di zaman dahulu dan jika ada yang bisa melakukan "ighrab" yakni menyebutkan hadits yang belum diketahui oleh lawan mudzakarah nya maka yang belum mengetahui Hadits tsb akan mengakui keilmuan Muhaddits yang bisa melakukan "ighrab" tsb, nah lalu Asy-Syadzakuniy menyebutkan Hadits yang tidak diketahui oleh Imam Abu Zur'ah Ar-Raziy dan ia pun terdiam, bahkan Asy-Syadzakuniy menimpali bahwa ini adalah hadits dari Rayy, negeri Imam Abu Zur'ah Ar-Raziy dan ia tidak mengetahui ada hadits seperti itu dan Imam Abu Zur'ah pun diam.
Sembari berjalan pulang para Ulama Hadits saling bertanya satu sama lain, apa benar ada Hadits seperti itu maka yang lain menjawab bahwa sebenarnya tidak ada hadits seperti itu, itu hanya hadits yang disusun oleh Asy-Syadzakuniy saja seketika itu, baik sanad maupun matannya.
➡️Kejujuran itu amat penting dalam Ilmu Hadits dan ketidak-jujuran mencacati "adaalah" sehingga terhitung sebagai orang yang tidak baik agamanya.
➡️Persaingan sesama Ulama atau Syaikh atau Ustadz itu ada dan nyata, adakalanya sehat dan adakalanya persaingan yang tidak sehat.
#Riwayat_Arbain_AnNawawiy#
Ust farian Ghani harima