Kamis, 04 Januari 2024

Syeikh Abu Zahrah mencatat bahwa Imam Ahmad mulai tampil berfatwa, mengajar, dan menyampaikan hadits di tahun 204 H:

Syeikh Abu Zahrah mencatat bahwa Imam Ahmad mulai tampil berfatwa, mengajar, dan menyampaikan hadits di tahun 204 H:

1. Saat itu beliau sudah matang berumur 40 tahun (Imam Ahmad lahir di tahun 164 H).

Beliau punya prinsip, tidak mau meriwayatkan hadits dan berfatwa sebelum berumur 40 tahun, sebagaimana Imam Abu Hanifah, dan banyak ulama lain.

Umur 40 tahun adalah puncak kematangan akal dan jiwa seseorang. Ini sebabnya para Nabi diutus di umur 40 tahun.

2. Di tahun 204 H, Imam Syafi'i wafat.

Imam Ahmad tidak mau mengajar di saat sebagian guru beliau masih hidup.

Sebagaimana Imam Abu Hanifah yg tidak berani tampil mengajar sampai guru beliau, Imam Hammad bin Sulaiman wafat.

Pernah suatu kali ada orang yg meminta hadits pada Imam Ahmad yg beliau ambil dari Imam Abdurrazaq, Imam Ahmad menolak meriwayatkan hadits itu karena Imam Abdurrazaq masih hidup.
___

Sikap Imam Ahmad ini tentu punya alasan; (1) Tidak terburu-buru tampil mengajar.  (2). Mengikuti para salaf. (3). Adab dengan guru-guru beliau.

Hal ini jauh berbeda dengan Imam Syafi'i yg sejak muda sudah mengajar, meriwayatkan hadits, dan berfatwa, tentu setelah ada izin dari guru-guru beliau.

[تاريخ المذاهب الإسلامية، ٤٨٢]
__

Tampil mengajar dan berfatwa yg dimaksud di sini adalah menjadi guru yg didatangi oleh ummat dan penuntut ilmu. Bukan berarti sebelum umur 40 tahun, Imam Ahmad tidak menjawab sama sekali pertanyaan yg diajukan ke beliau.

رضي الله تعالى عن جميع أئمة المسلمين