Rabu, 10 Januari 2024

Syaikh Ibrahim Al Ruhaily dalam Dauroh Nasional para da'i ke 8 di Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo kali ini membedah buku beliau yang berjudul "Sabil Al-Rosyad fi Taqrir Masail Al-I'tiqod" tepatnya pada bab Tawasul

Syaikh Ibrahim Al Ruhaily dalam Dauroh Nasional para da'i ke 8 di Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo kali ini membedah buku beliau yang berjudul "Sabil Al-Rosyad fi Taqrir Masail Al-I'tiqod" tepatnya pada bab Tawasul, sebuah tema yang masyarakat tanah air perlu mendapatkan tambahan pengetahuan, karena banyaknya kesalahpahaman tentang tawasul ini.

--
Diantara catatan menarik yang kami rangkum dari penjelasan beliau di kajian pembuka tadi malam adalah tentang derajat tawasul yang bertingkat-tingkat; ada tawasul dengan amal shalih, ada tawasul dengan nama dan sifat Allah. 

Jika diperbandingkan antara kedua jenis tawasul ini, maka bertawasul dengan nama dan sifat Allah itu lebih afdol dan lebih mulia dibandingkan bertawasul dengan amal ibadah kita. 

Mengapa?

Amal ibadah kita sangat banyak kekurangan. Adapun nama dan sifat Allah adalah puncaknya kesempurnaan.

Bahkan Syaikh menerangkan, "Jika bertawasul dengan amal ibadah itu boleh sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil Qur'an dan Hadis, maka bertawasul dengan nama dan sifat Allah itu lebih boleh karena lebih afdol dan lebih sempurna."

--
Ahmad Anshori 

Serpihan hikmah dari Dauroh #8 Syaikh Prof Ibrahim bin Amir Al Ruhaili, Ponpes Imam Bukhari Surakarta 25 Jumadil akhir 1445 H.