PENGUAT UNTUK YANG BELUM DIBERI KETURUNAN, JANGAN PUTUS ASA BERDOA
Allah menceritakan tentang doa Nabi Zakariya 'alaihissalam di dalam surat Maryam:
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
* وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِن وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا
"Zakariya berdoa "Ya Robbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. *Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera yang sholih." (QS. Maryam 5-6).
Mari coba kita menghayati ayat ini, Allah menceritakan tentang tekad dan semangat doa Nabi Zakariya yang luar biasa. Beliau meminta kepada Allah agar dikaruniai keturunan. Karena sampai di usia tua, beliau belum mendapatkan keturunan. Ayat ini menceritakan ada tiga sebab penghalang secara alamiah Nabi Zakariya memiliki keturunan:
1. Fisik sudah lemah.
2. Usia sudah tua.
3. Istri mandul.
Namun, Nabi Zakariya tetap berdoa meskipun tiga sebab tidak punya keturunan ini ada pada diri beliau. Beliau terus berdoa tanpa terbetik sedikitpun untuk "ah sudahlah, capek doa mulu ngga dikabulin", beliau tak putus asa berdoa. Bahkan saat berdoa beliau memunajatkan doa yang terbaik, beliau bertawasul dengan nama Allah dalam doanya, disertai rasa harap yang amat tinggi kepada Allah.
Lalu, apa gerangan buahnya?
Ternyata Allah mengabulkan doanya, setelah doa yang panjang dan indah ini, di usia yang tidak lagi muda, di fase kehidupan yang menurut ilmu kesehatan tak ada harapan untuk memiliki anak, namun Allah maha kuasa, Allah karuniakan anak kepada Nabi Zakariya. Seorang anak yang diberkahi, anak ini dinamai Yahya kemudian menjadi Nabi.
Kisah berdoa Nabi Zakariya ini hendaknya memberikan pelajaran untuk kita, agar jangan pernah berhenti dan putus asa dari doa. Karena saat seorang sudah sampai pada tahap putus asa dalam doanya, itulah pertanda permintaan tidak dikabulkan oleh Allah. Nabi Zakariya terus berdoa meskipun tiga sebab tidak punya anak terkumpul pada diri beliau.
Apakah kemudian seorang akan putus asa berdoa, hanya karena satu dua sebab penghalang keinginannya??
Bahkan pada dirinya mungkin masih ada sebab-sebab alamiah yang bisa untuk jalan menggapai keinginannya! Seperti usia masih muda, masih produktif dll.
Seberapa banyak apapun sebab penghalang hajat anda menurut prespektif logika, jangan sampai membuat anda putus asa berdoa. Karena doa yang dipanjatkan terus-menerus adalah tanda bahwa Allah merespon doanya dan doa itu sendiri sudah bernilai ibadah yang berpahala. Olehkarenanya Umar bin Khatab -radhiyallahu'anhu- pernah berkata,
إني لا أحمل هم الإجابة ولكني أحمل هم الدعاء
"Aku tak peduli tentang kapan doaku diijabahi, namun yang aku pedulikan adalah tentang aku akan terus berdoa."
Semoga Allah ijabahi seluruh doa-doa baik kita.
Aamiin.
___
Faidah dari dauroh ke 8 bersama Syaikh Prof. Ibrahim bin Amir Al-Ruhaili, 26 Jumadil Akhir 1445 H. Ponpes Imam Bukhari, Surakarta.
@ahmadanshori.aan
https://remajaislam.com/4013-tak-putus-asa-berdoa-seperti-nabi-zakariya.html