Kamis, 04 Januari 2024

Diantara nikmat Allah adalah engkau mendapati dirimu mengawasi amal-amal. Maka syukurlah terlebih dahulu, ia akan menjadi sebab kebaikan akan bertambah untukmu dan kekhusyu'anmu pun akan bertambah karenanya..

Sebuah nasehat yang mind blowing sekali dari Syaikh Muhammad bin Muhammad bin Mukhtar Asy-Syinqithiy hafizhahullahu Ta'aalaa, Tatkala beliau ditanya oleh muridnya mengapa ia tak bisa khusyu' di akhir shalat. Ia kawal kekhusyu'annya sedari awal shalat, namun di akhirnya ia tersibukkan hatinya oleh yang lainnya.

Beliau hafizhahullah mengawali jawaban dengan sesuatu yang tak terduga (fima ma'na),

من نعم الله تجد نفسك تراقب الأعمال. فالشكر أولا تزيد لك الخيرات ويزيد لك الخشوع...

"Diantara nikmat Allah adalah engkau mendapati dirimu mengawasi amal-amal. Maka syukurlah terlebih dahulu, ia akan menjadi sebab kebaikan akan bertambah untukmu dan kekhusyu'anmu pun akan bertambah karenanya..."

Na'am. Sering kita luput untuk bersyukur akan hal ini. Kegelisahan kita akan kurang sempurnanya amal yang kita lakukan adalah tanda besarnya perhatian kita terhadap amal, itu nikmat Taufiq dari Allah yang tidak kita sadari. Justru rasa ujub seakan amal telah sempurna lah yang berbahaya. Tak ada rasa gelisah, tak ada khawatir amal tidak diterima, dan semisalnya lebih berbahaya bagi kita.

Maka syukuri terlebih dahulu perhatian kita akan amal-amal, akan Allah tambah kebaikan dan kekhusyu'an kita,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (7)

Al-Imam ath-Thabariy dalam tafsirnya menukil dengan sanadnya dari 'Ali bin Abi Shalih, senada pula dengan riwayat dari Sufyan ats-Tsauriy dan Hasan al-Bashriy rahimahumullahu Ta'aalaa,

( لئن شكرتم لأزيدنكم ) ، قال: أي من طاعتي.

"(Jika kalian bersyukur, maka sungguh akan aku tambah), maksudnya adalah dari ketaatan pada-Ku." (Tafsir ath-Thabariy)

Ya. Ketaatan pada-Nya merupakan nikmat dari-Nya yang wajib kita syukuri. Dengan begitu kita akan ditambah lagi ketaatannya. Dalam hal ini kekhusyu'an yang dimaksud pun akan ditambah oleh-Nya.

Barulah setelah bersyukur, kita memperbaiki yang kurang-kurangnya. Mohon ampun pada-Nya. Kemudian memohon agar lebih ditaatkan lagi kedepannya.

Semoga Allah memberikan taufiq pada kita semuanya, Aamiin...

—Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA., C.PS., C.PE., C.ITQ.—