Contoh praktek berislam yang rusak adalah:
Meyakini suatu prinsip yang dia anggap agama, berdasarkan kepentingan atau semangatnya saja, bukan dasar yang ilmiah. Lalu mencari ulama yang fatwanya sesuai dengan apa yang ia yakini. Kalau bertemu dengan fatwa ulama yang bertentangan dengan apa yang ia yakini, ia tidak puas dan menghindar. Sampai mendapatkan ulama yang fatwanya sesuai dengan keinginannya.
Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili -hafidzohullah- bercerita pernah ditemui oleh seorang pemuda yang meminta fatwa, tentang suatu aksi di negerinya agar disetujui sebagai jihad.
Syaikh menjawab, "Ini bukan jihad."
Anak muda itu tidak percaya.
Syaikh menekankan lagi, "Kalau antum kurang puas dengan jawaban saya, silahkan bertanya kepada Syaikh Abdulmuhsin Al-'Abbad (ulama senior di Madinah, red). Mestinya kamu tidak bertanya kepada saya selama kamu bisa bertanya kepada Syaikh Abdulmuhsin. Tapi karena kamu datang kepada saya dan bertanya maka saya jawab."
Anak muda itu merespon, "Saya sudah mengira jawaban Syaikh Abdulmuhsin akan sama dengan jawaban antum Syaikh."
"Ya sudah sana tanya sama Syaikh Sholih Al Fauzan." Jawab Syaikh.
Anak muda itu merespon sama, "Paling jawaban Syaikh Fauzan juga sama Syaikh."
"Ya sudah, terus apa yang membuatmu kurang mantep?!" Terang Syaikh.
"Saya akan tetap cari ulama yang menfatwakan bahwa aksi kami ini jihad. Sampai ketemu ulama yang sejalan dengan prinsip kami..."
Inilah contoh berislam yang rusak, mencari fatwa ulama bukan untuk mencari kebenaran atau meluruskan kesalahan, tapi untuk mencari pembenaran dan menguatkan kekeliruan.
___
Solo, 19 Jumadas Tsani 1444 H.
✍️ Ahmad Anshori
Faidah dari Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili -hafidzohullah-, dalam kajian kitab beliau berjudul "Manhaj Ahlis Sunnah fil Amri bil Ma'ruf wan Nahyi 'anil Munkar (Metodologi Ahlussunah dalam Beramar Ma'ruf Nahi Munkar)".
Dauroh Syar'iyah ke #7 - Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo
https://remajaislam.com/2368-praktek-berislam-yang-rusak.html
#solo
#daurohsyariyah7
#ponpesimambukhori
#ahmadanahori
#hotelsyariah