Ada inspirasi ketika Nabi 'alayhish shalaatu wassalaam memerintah untuk menuliskan ilmu bagi Abu Syaah radhiyallahu 'anhu,
اكتبوا لأبي شاه
"Tulislah oleh kalian untuk Abu Syaah...". [At-Tirmidziy]
Bahwasanya agar ilmu bisa dikonfirmasi dan didapatkan juga melalui tulisan, melalui kitab. Sehingga selain memulazamahi para Asy-yaakh (Masyayikh), ilmu juga didapat melalui kitab-kitab. Kedua agenda tersebut; belajar pada guru dan membaca kitab, tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Thalibul 'Ilmi. Bahkan sebagian ulama mengatakan,
إذا رأيت المرء قد زهد في كتبه فاعلم أنه قد نقص علمه
"Jika kau melihat seseorang zuhud terhadap kitab-kitabnya (kurang menelaahnya), maka ketahuilah bahwasanya dia kurang ilmunya."
Syaikhuna asy-Syaikh Prof. Dr. 'Abdussalaam asy-Syuwai'iir hafizhahullah mengatakan,
من صيانة العلم صيانة كتب العلم
"Diantara bentuk penjagaan terhadap ilmu adalah menjaga kitab-kitab ilmu (dengan menelaahnya)."
—Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.—