Ungkapan PD (percaya Diri), Bolehkah?
Ungkapan ini sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya dan oleh guru kepada muridnya. Semata-mata ungkapan ini untuk menyemangati anak atau peserta didik dalam melakukan hal yang bermanfaat. Namun, apakah ungkapan ini tepat dan boleh untuk diucapkan?
Syaikh dari para Masyayikh kami al Allamah Muhammad bin Ibrahim Alu asy Syaikh (Mufti kerajaan Arab Saudi) pernah ditanya tentang ungkapan sebagian manusia ‘Engkau harus percaya diri’, maka beliau menjawab ‘Percaya diri adalah (ungkapan) tidak boleh’.
Hal ini selaras dengan doa dan dzikir yang dibaca oleh Nabi ﷺ setiap pagi dan petang, yaitu:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Ya Rabb Yang Maha Hidup, Ya Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak membutuhkan hal lain), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)."
Lihat apa yang dibaca Nabi ﷺ pada penggalan terakhir dzikir diatas. Dimana pada lafazh tersebut seorang hamba hanya memohon dan bersandar kepada Allah setelah berusaha untuk menggapai apa yang diinginkan.
Karena siapa yang merasa bahwa segala sesuatunya ia dapatkan dan raih karena kemampuan dan usaha yang ia kerjakan, maka ia akan dihinakan.
Karena sejatinya kita ini bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa kalaulah bukan karena pertolongan dari Allah.
Sehingga ungkapan PD diubah menjadi : ‘Bertawakkallah kepada Allah’ atau ‘Minta tolonglah kepada Allah’ atau ‘Semoga Allah memberimu taufiq’.
Wallahu a’lam
🖋️Yami Amanda Cahyanto