Konteks.
Terkadang suatu cerita itu make sense kalau dibaca utuh. Misalnya kisah berikut.
Suatu ketika Al Hasan Al Bashri rahimahullah didatangi tiga orang :
- Uqbah ibn Abdul Ghafir
- Abul Jauzaa'
- Abdullah ibn Ghalib
Kesemuanya rahimahumullah ialah ulama top dan perawi hadits dengan status tsiqat. Mereka bertanya kepada Al Hasan Al Bashri,
يا أبا سعيد! ما تقول في قتال هذا الطاغية الذي سفك الدم الحرام، وأخذ المال الحرام، وترك الصلاة، وفعل وفعل؟! قال: وذكروا من فعل الحجاج
Wahai Abu Sa'id! Apa pendapatmu tentang memerangi penguasa yang melampaui batas yang menumpahkan darah haram, mengambil harta haram, meninggalkan shalat, mengerjakan begini begitu, mereka menyebutkan berbagai kejahatan Al Hajjaj.
Al Hasan Al Bashri rahimahullah menjawab,
أرى ألا تقاتلوه، فإنها إن تك عقوبة من الله فما أنتم برادي عقوبة الله بأسيافكم
"Menurutku sebaiknya kamu tidak memeranginya, karena jika itu adalah hukuman dari Allah, maka kamu tidak akan bisa membalas hukuman Allah dengan pedangmu"
Dalam riwayat lain beliau berkata,
وإن يكن بلاء فاصبروا حتى يحكم الله وهو خير الحاكمين
Dan jika terjadi musibah, maka bersabarlah hingga Allah memberi keputusanNya, dan Dialah Sebaik-baik Hakim.
Mendengar hal tersebut mereka menimpali,
نطيع هذا العلج؟!
Maksudnya akankah kita menaati orang ajam/non Arab ini? Mengingat asal usul Al Hasan Al Bashri ialah orang 'ajam dan hanyalah anak dari seorang budak.
Akhirnya mereka pun keluar berperang bersama Ibnul Asy'ats dan mereka semuanya terbunuh.
Diambil dari Min A'lamis Salaf tulisan Dr Ahmad Farid.
Ustadz yhouga