#MERUSAK_HATI
Syaikh Hamd bin Abdul Aziz Al 'Atiq حفظه الله kemaren dalam menjelaskan hadits Al Arba'in An Nawawi beliau menukil ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله dalam kitabnya [Iqtidha Shirathal Mustaqim]:
وَلِذَا تَجِدُ مَنْ أَكْثَرَ مِنْ سَمَاعِ القَصَائِد لِطَلَب صَلَاحِ قَلْبِهِ تَنْقُص رَغْبَتُهُ فِي سَمَاعِ القُرْآنِ، حَتَّى رُبَّمَا كَرِهَه، وَمَنْ أَكْثَرَ مِنَ السَّفَرِ إلَى زِيَارَاتِ المَشَاهَد وَنَحْوِهَا؛ لَا يَبْقَى لِحَجِّ الْبَيْتِ الحَرَامِ فِي قَلْبِهِ مِنَ المَحَبَّةِ وَالتَّعْظِيمِ مَا يَكُونُ فِي قَلْبِ مَنْ وَسِعَتِهُ السُّنَّةُ.
"Oleh karena itu, engkau akan dapati orang yang banyak mendengarkan qashaid [bait-bait puisi, syi'ir, nasyid, lagu] dengan alasan mencari kesehatan/terapi hati [dan jiwa], maka semakin berkurang hasratnya untuk mendengarkan Al Quran, bahkan mungkin sampai membencinya. Dan orang yang sering melakukan perjalanan/wisata religi untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu -dianggap keramat- maka tidak akan menyimpan dalam hatinya cinta dan penghormatan untuk menunaikan Haji ke Baitullah seperti yang dimiliki oleh orang yang telah dibukakan pintu hatinya oleh sunnah". [Iqtidha Shirathal Mustaqim, 1/483].
ustadz alif el qibty