Rabu, 16 Oktober 2024

Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, bahwa ilmu itu bukan diukur dengan banyaknya riwayat dan buku. Akan tetapi, orang yang berilmu adalah orang yang mengikuti ilmu dan sunnah, meskipun ilmunya dan bukunya sedikit. Dan barang siapa yang menyelisihi kitab (Al-Qur’an) dan sunnah, maka ia adalah pelaku bid’ah, meskipun ilmunya dan bukunya banyak.”

Imam al-Barbahārī rahimahullah:

وَاعْلَمْ رَحِمَكَ اللَّهُ أَنَّ الْعِلْمَ لَيْسَ بِكَثْرَةِ الرِّوَايَةِ وَالْكُتُبِ، وَإِنَّمَا الْعَالِمُ مَنِ اتَّبَعَ الْعِلْمَ وَالسُّنَنَ، وَإِنْ كَانَ قَلِيلَ الْعِلْمِ وَالْكُتُبِ، وَمَنْ خَالَفَ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ، فَهُوَ صَاحِبُ بِدْعَةٍ، وَإِنْ كَانَ كَثِيرَ الْعِلْمِ وَالْكُتُبِ.

“Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, bahwa ilmu itu bukan diukur dengan banyaknya riwayat dan buku. Akan tetapi, orang yang berilmu adalah orang yang mengikuti ilmu dan sunnah, meskipun ilmunya dan bukunya sedikit. Dan barang siapa yang menyelisihi kitab (Al-Qur’an) dan sunnah, maka ia adalah pelaku bid’ah, meskipun ilmunya dan bukunya banyak.”
Ustadz didik suyadi