Berkata Ibnu Rojab Al Hanbali رحمه الله :
"Seandainya tidak boleh memberi peringatan kecuali orang yang ma'shum (tidak punya kesalahan), niscaya tidak ada lagi orang yang akan memberi peringatan setelah Nabi صلى الله عليه وسلم.
Di zaman miskin ilmu hendaknya kita lebih bijak dalam menjarh wat ta'dil.
Berkata Imam Syafi'i رحمه الله :
«وإذا خلط الذنوب والعمل الصالح، فليس فيه إلا الاجتهاد على الأغلب من أمره بالتمييز بين حَسَنه وقبيحه»
"Dan apabila tercampur dosa dan amal solih, maka tidak ada jalan kecuali berijtihad menilai yang lebih dominan dari perkaranya dengan memilih antara kebaikannya dan keburukannya"
Imam Syafi'i diantara ulama yang berpendapat hal yang menjatuhkan 'adalatu rowi adalah kabair, dosa-dosa besar.
Berdasarkan ayat :
{إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا} [النساء : 31]
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)."
[An Nisa : 31]
Semoga bermanfaat
والله المستعان الكبير المتعال
ustadz indra gunawan