.:: 'Uluwwul Himmah (2) ::.
[ Kisah Asy-Syaikh Al-Albani dengan Tukang Kayu ]
Suatu kali, Asy-Syaikh -rahimahullaah- memanggil seorang tukang kayu. Kata beliau kepadanya, "Aku ingin mengubah pintu perpustakaan."
Yang tadinya membuka dari arah kanan diubah menjadi membuka dari arah kiri.
Mata si tukang kayu terbelalak.
Buat apa?
Katanya, "Ya Syaikh, pintu ini membuka ke kiri atau ke kanan, apa masalahnya?"
"Kamu bisa gak?" tanya Syaikh.
"Ya bisa saja, tapi beritahu aku apa penyebabnya?" kata si tukang kayu.
Kata Syaikh, "Aku letakkan mejaku di situ, sedangkan pintu ini membukanya begini. Ini membuatku harus berjalan 5 langkah lagi dari mulai membuka pintu sampai ke meja kerjaku.
Aku ini siang malam keluar dari ruang kerja sebanyak 5 kali untuk shalat.
Terkadang, aku juga harus keluar untuk keperluan rumah, atau untuk muhadharah, atau keperluan² lainnya hingga 7 kali.
Untuk setiap keluar masuk itu, tersia-sia waktuku 15 hingga 20 menit dalam sehari.
Kalo sepekan, berapa yang aku sia-siakan?
Kalo sebulan, berapa yang aku sia-siakan??
Tetapi, kalo kita jadikan pintu ini begini, maka cukup satu langkah untuk membuka pintu dan satu langkah ke mejaku. Jadi, tidak tersia-sia waktuku."
Demikianlah sekelumit kisah Asy-Syaikh Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani yang diceritakan oleh sang murid, Syaikh 'Ali bin Hasan Al-Halabi. Semoga Allah Ta'ala merahmati keduanya.
Semoga menginspirasi.
BaarakAllaahu fiikum.
(gambar: halaman depan maktabah)
Ustadz danang fathur rohman