Minggu, 31 Mei 2020

Tidak halal bagi seorang muslim yang mendengar suatu perkataan dari saudaranya lantas berprasangka buruk padahal ia masih mendapati celah kebaikan dari ucapan tersebut."

Berkata Umar Ibnul Khoththob rodhiyallohu 'anhu: 
"Tidak halal bagi seorang muslim yang mendengar suatu perkataan dari saudaranya lantas berprasangka buruk padahal ia masih mendapati celah kebaikan dari ucapan tersebut." 

[al Adab as Syar'iyyah 1/47]
Al hujjah 

Diantara keistimewaan manhaj dan akidah salaf adalah keselarasannya dg naluri manusia. Ketika sebuah akidah selaras dg naluri, maka selain akidah tersebut membuat jiwa tenang, juga menjadi bukti kebenarannya

Diantara keistimewaan manhaj dan akidah salaf adalah keselarasannya dg naluri manusia. Ketika sebuah akidah selaras dg naluri, maka selain akidah tersebut membuat jiwa tenang, juga menjadi bukti kebenarannya.

Sebab ahlu sunnah meyakini, selain Allah yang menurunkan wahyu, Allah juga yang telah menanamkan naluri dalam fitrah manusia. Sehingga seharusnya, tidak ada pertentangan antara dua hal tersebut, karena berasal dari sumber yang sama.

Makanya kita dapatkan dalam akidah salaf, keyakinan keyakinannya begitu mudah dipahami dan naluriah. Sementara kalau kita melihat kelompok lain, seperti ahlu kalam dan ahlu filsafat, akan kita dapatkan banyak sekali akidah yang sulit dicerna dan menyalahi naluri manusia.

Itulah yang menyebabkan banyak dari mereka, ketika sudah mencapai puncak pengembaraannya merasa kebingungan dan kebimbangan. Hingga mereka pun berandai andai memiliki keyakinan seperti orang awam. Ya, karena orang awam akidahnya hanya mengikuti naluri.!!

Seperti keyakinan kalau Allah diatas. Selain itu hal yang bersifat pasti dalam nusus wahyu. Kemudian juga sesuai dg akal sehat. Hal tersebut juga sangat sesuai dengan naluri manusia.

Meskipun terkadang adanya naluri ini tidak terasa, karena tertutupi syubhat dan sebagainya. Tapi bukan berarti hilang. Makanya lihatlah, terkadang mereka yang secara teoritis mengingkari Allah di atas pun, tetap saja dalam beberapa kondisi, -terutama dalam kondisi terdesak- akan keluar naluri tersebut.

Seperti kisah imam Al Juwaini dan perdebatannya dg Al Hamdzani, yang populer itu. Terlepas dari benar atau tidaknya kisah tersebut, tapi Ibnu Taimiyah juga memiliki pengalaman yang sama. 

Beliau bercerita : "Maka mereka yang mengingkari ketinggian Allah, ketika salah seorang dari mereka terdesak, mereka akan menghadapkan jiwanya ke atas (untuk) berdoa kepada Allah. 

Dahulu pernah, ada diantara para pengingkar (sifat ketinggian Allah) itu, yang dia termasuk tokoh mereka, memiliki kebutuhan terhadapku.
Aku pun berbicara kepadanya tentang madzhab ini (menolak sifat ketinggian) seolah olah aku tidak mengingkarinya. 

Lalu aku (sengaja) menunda untuk memenuhi kebutuhannya sampai sesak dadanya. Maka (ketika sudah terdesak dan sesak dadanya) diapun mengangkat kepala dan pandangannya ke langit, dan berkata : "Ya Allah...". Aku pun berkata kepadanya : " Kepada siapa anda mengangkat pandangan dan kepalamu? Apakah ada seseorang di atas mu?" 

Dia berkata, "astahgfirullah". Dan dia kembali dari nya, ketika mengetahui kalau keyakinannya bertentangan dengan fitrah nya..."

(Dar'ut Ta'aarudh, 6/343-344)

Beberapa waktu lalu, saya juga melihat sebuah video, yang berisi beberapa potongan ceramah para tokoh mereka yang mengingkari ketinggian Allah. Ketika menyebut nama Allah, dalam ceramah mereka, mereka mengisyaratkan - entah dengan mata atau jari- menunjuk ke arah atas.Apalagi kalau bukan karena naluri.

Diantara buku yang cukup luas membahas tentang naluri manusia, urgensi dan kaitannya dengan kejiwaan serta pengetahuan manusia adalah buku di gambar ini.  

Sebagaimana terlihat dari judulnya, buku ini ditulis dengan bersandar kepada statemen statemen nya Ibnu Taimiyah.

Lagi lagi Ibnu Taimiyah.... :D 

اعرف_ابن_تيمية
Ust abu Hanin asSalemi   

Rahasia dibalik lafadz "Kalla"::

::Rahasia dibalik lafadz "Kalla"::

Salah seorang ulama pernah ditanya rahasia dibalik lafadz (كلا) "kalla" (Sekali-kali tidak), mengapa lafadz tersebut tidak kita dapati pada 15 juz pertama dari Al-Quran?

Beliau menjawab :
"Sebab lafadz tersebut menunjukkan 'ancaman' bagi orang kafir yang merupakan ciri khas surat Makkiyah"

Manarul Huda fil waqfi wal ibtida', Al Asymuni rohimahulloh

-----------

Jika kita perhatikan surat-surat panjang dalam Al-Quran memang didominasi oleh surat Madaniyah, yaitu surat yang turun setelah Hijrahnya Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Sebut saja surat Al Baqoroh, Ali Imron, An Nisa' dan Al Maidah.

Semoga Allah subhanahu wata'ala menjauhkan kita dari siksa api neraka, Amiin.
Ust Afit iqwanudin 

MENIKAHI WANITA

MENIKAHI WANITA

Ada seseorang, yang menikahi wanita, karena memandang bahwa wanita tersebut adalah wanita terhormat dari kalangan bangsawan atau anak tokoh pembesar, agar dirinya terangkat kedudukan dan kehormatannya.

Namun apa yang terjadi, justru dia menjadi manusia yang terhina dan rendah. Karena isterinya angkuh dan sombong, merasa dirinya anak dari kalangan terhormat, sehingga merendahkan sang suami.

Ada juga yang menikahi wanita karena melihat kekayaan wanita tersebut atau orang tua wanita itu, orang yang kaya raya. Dengan tujuan agar dia pun ikut menikmati kekayaan.

Namun impiannya kandas, justru dia jatuh miskin dan menderita, karena tidak sanggup mengikuti dan memenuhi kemauan istrinya yang selera tinggi.

Dalam sebuah riwayat salaf diceritakan, datang seseorang kepada Ibnu Uyainah rahimahullah, lalu dia mengatakan,

يا أبا محمد أشكو إليك من فلانة يعني امرأته أنا أذل الأشياء عندها وأحقرها

"Wahai Abu Muhammad (Ibnu Uyainah) saya mengadu kepadamu mengenai Fulanah (yakni istrinya). Saya orang yang paling rendah dan hina menurutnya."

فأطرق سفيان مليا ثم رفع رأسه فقال لعلك رغبت إليها لتزداد عزا فقال نعم يا أبا محمد

Sufyan pun diam beberapa saat. Lalu, beliau mengangkat kepalanya dan mengatakan, "Apa engkau menikahinya karena ingin bertambah kehormatan?" Dia pun menjawab, "Ya, wahai Abu Muhammad."

قال من ذهب الى العز ابتلي بالذل ومن ذهب الى المال ابتلي بالفقر ومن ذهب الى الدين يجمع الله له العز والمال مع الدين

Dia (Abu Muhammad) berkata : "Siapa yang haus kehormatan, akan ditimpa kerendahan. Siapa yang haus harta, akan ditimpa kemiskinan. Siapa yang mencari agama, maka Allah akan mengumpulkan untuknya kemuliaan dan harta, bersama dengan agama." (Hilyatul Auliya).

Kisah di atas adalah pelajaran bagi para jomblowers, jika ingin menikahi seorang wanita, lihatlah agamanya dan keshalihan yang paling utama. Baru kecantikannya, keturunannya (kedudukannya) dan hartanya.

AFM

https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2020/05/menikahi-wanita.html

Bahasan Terkait :

https://m.facebook.com/story/graphql_permalink/?graphql_id=UzpfSTEwMDAwOTg3ODI4MjE1NTo4Nzc0OTkwOTU5MjI2OTI%3D

https://m.facebook.com/story/graphql_permalink/?graphql_id=UzpfSTEwMDAwOTg3ODI4MjE1NToxMTE3ODI0ODg4NTU2Nzc3

*HANYA ORANG BESAR YANG PUNYA AKHLAK BESAR*

*HANYA ORANG BESAR YANG PUNYA AKHLAK BESAR*

✒️ Ustadz Fadlan Fahamsyah. Lc. MHI 

Kisah Nyata:

Ada seorang penuntut ilmu yang "sedikit kasar" berbicara di depan Syaikh Al-Albani rahimahullah, ya Syaikh engkau mengatakan bahwa di Kitab Syaikh Rabi' bin Hadi hafizhahullah ada sikap syiddah (keras/Over) dalam membantah Sayyid Quthub (tokoh IM), padahal aku sudah membaca kitab Syaikh Rabi' itu, dan tidak saya temukan syiddah (keras) di situ? Tunjukkan mana bukti syiddah (sikap keras) di kitab Syaikh Rabi' dalam membantah Sayyid Quthub...., (orang ini sedikit "ngegas" kepada Syaikh al-Albani.

Kata Syaikh: engkau sudah membacanya? Dia jawab: Sudah dan saya tidak temukan syiddah.

Syaikh Al-Albani menjawab: subhanallah, syekh  Albani "terheran-heran." 

Lalu syaikh menjelaskan yang intinya:  jika anda membaca kitab Syaikh Rabi' tersebut dan kitab2nya yang lain, tapi anda tidak menemukan syiddah, berarti anda sama metode dakwahnya dg Syaikh Rabi', sehingga anda tidak mampu menemukannya. Lalu orang tersebut masih agak ngeyel.....

Kemudian Syaikh Al-Albani menjelaskan bahwa beliau setuju dg syaikh Rabi' dalam hal penyimpagan2 IM, tapi ada hal yang menunjukkan sikap syiddah (keras/over) dalam membantah Sayyid Quthub. 

Lalu Syaikh al-Albani memberikan bukti sikap syiddah itu berupa ucapan Syaikh Rabi' yang mengatakan bahwa Sayyid Quthub menyampaikan pendapat (sesatnya) itu karena mengekor kepada hawa nafsunya..dst.

Kata Syaikh Al-Albani, tidakkah cukup bagi Syaikh Rabi' untuk mengatakan Ini SALAH, ini MEMYIMPANG dst...kenapa dia mengatakan bahwa Sayyid Quthub mengikuti hawa nafsu, apakah ia sudah membelah dadanya, apalagi orangnya sudah diwafatkan oleh Allah....pindah ke alam kubur.

Lalu di akhir Syaikh al-Albani menasehati penanya: ya akhi bersamalah dengan al-Haq dan jangan kerana Zaid atau Amr, (Fulan atau Allan),  ikutilah kebenaran, benar caranya dan benar tujuannya. (Jangan sampai tujuan yang benar memakai metode dan cara yang salah).

Lalu Syaikh Al-Albani berkata: Saya bersama Syaikh Rabi' secara ilmu (tujuan). tapi saya tidak bersamanya dari segi cara dan metode dakwahnya.

Yang bisa bahasa Arab simak langsung:
https://youtu.be/7QRyofHgDYM
Terutama menit: 3:
Ustadz Fadlan Fahamsyah lc Mhi 

Tanya: Ustadz, jarak berapa km diperbolehkan mengqoshor sholat ?

Tanya: 
Ustadz, jarak berapa km diperbolehkan mengqoshor sholat ?

Jawab:

Para ulama berbeda pendapat kepada banyak pendapat. Yang paling kuat ada dua pendapat:

Pertama: Jarak safar untuk qoshor adalah empat barid atau sekitar 88 km.
Ini adalah pendapat jumhur ulama; yaitu malikiyah, syafiiyah dan hanabilah. 

Alasan mereka adalah perkataan ibnu Abbas : “Wahai Ahli Makkah jangan mengqashar kurang dari empat barid.”
Juga dikarenakan susahnya safar dirasakan pada jarak tersebut.

Kedua: Safar tidak ada jarak tertentu. Selama disebut safar maka boleh mengqashar.
Ini adalah pendapat dzahiriyah, sebagian hanabilah dan dirajihkan oleh ibnu Taimiyah, ibnu Qayyim, Asy Syaukani, syaikh Utsaimin dan Al Bani. 

Dasarnya adalah bahwa ayat dan hadits bersifat mutlak tidak memberikan jarak tertentu dan tidak membedakan antara jarak jauh atau pendek.
Bahkan ada hadits hadits yang menunjukkan bahwa nabi pernah pergi ke dzulhilaifah dan mengqashar sholat di sana. Padahal jarak ke madinah sekitar 10 km.
Saat haji wada, penduduk makkah mengqashar bersama nabi di mina dan arofah. Padahal jarak makkah ke mina sekitar 12 km.
Kalaulah safar ada jarak tertentu pasti Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam akan menjelaskannya.
Dan ini perbuatan banyak shahabat seperti ibnu Umar berkata, “Jika aku safar sejarak satu mil, aku akan mengqashar.”

Adapun pembatasan dengan jarak tertentu seperti 4 barid maka tidak dapat dipastikan berapa kmnya. Disesuaikan dengan kecepatan kendaraan atau lambatnya.  Sehingga tidak bisa dijadikan patokan.

Pendapat kedua ini lebih kuat. Namun bila kita merasa ragu, maka tidak boleh mengqashar karena pada asalnya adalah muqim sebagaimana itu pendapat imam yang empat.
Ustadz badrusalam lc 

TANDA KEBAHAGIAAN HAMBA

TANDA KEBAHAGIAAN HAMBA

فعلامة السعادة أن تكون حسنات العبد خلف ظهره وسيئاته نصب عينيه .

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : 

Tanda kebahagiaan ialah ketika seorang hamba meletakkan kebaikannya dibelakang punggungnya ( tidak pernah diingat) dan kejelekannya berada didepan matanya(selalu diingat)

[ Miftah Darul Saadah 2/295 ]
------------------------------------
🧿 Senin, 9 Syawal 1441 H / 1 Juni 2020 M. 

Sumber :

☎️ Telegram

Kampung_fuyusy_channel
https://t.me/kampung_fuyusy_yaman

📲 Instagram

Kampung Fuyusy
https://www.instagram.com/kampungfuyusy?r=nametag

Semoga bermanfaat dan silahkan dibagikan dengan tanpa merubah isi teks dan tetap menyertakan sumber.

Kampung Fuyush - Yamani
Al akh Yasir niazi Al usy

JUMLAH MASALAH-MASALAH IJMA' ULAMA LEBIH BUANYAK KETIMBANG MASALAH-MASALAH KHILAF DI ANTARA MEREKA MAKA PELAJARI YANG IJMA' INI DAN BERTAMASYALAH DI MASALAH MUKHTALAF FIHA, JANGAN DIBALIK NANTI BIKIN RUWET ga ada UJUNG SEAKAN ISLAM ITU AGAMA IKHTILAF DAN BUKAN AGAMA JAMAAH.

ALI radliallahu anhu berkata: ILMU ITU TITIK (JUMLAHNYA SEDIKIT) NAMUN ORANG BODOHLAH YANG MENJADIKANNYA BANYAK (karena ulama berkewajiban membahas, menjelaskan panjang x lebar x tinggi setiap ilmu yang tidak difahami orang).

قال الإمام علي رضي الله عنه : العلم نقطة كثرها الجاهلون . ([ كشف الخفاء ( 2 / 67 ) ])

Ayo kita hitung-hiyungan jumlah  masalah yang IJMA' dan KHILAF di antara ulama

JUMLAH MASALAH-MASALAH IJMA' ULAMA LEBIH BUANYAK KETIMBANG MASALAH-MASALAH KHILAF DI ANTARA MEREKA MAKA PELAJARI YANG IJMA' INI DAN BERTAMASYALAH DI MASALAH MUKHTALAF FIHA, JANGAN DIBALIK NANTI BIKIN RUWET ga ada UJUNG SEAKAN ISLAM ITU AGAMA IKHTILAF DAN BUKAN AGAMA JAMAAH.

Menurut Al Isfiroyiny -Rahimahullah-:
MASALAH MUJMA' ALAIHA= 20.000 MASALAH USHULIYAH DAN SAMPAI 100.000 JIKA DIGABUNG DENGAN MASALAH FURU'IYAH (tentunya ini masuk masalah yang ijma' karena dibangun di atas nash Al Qur'an dan As Sunnah).

MASALAH MUKHTALAF FIHA IJTIHADIYAH= SEKITAR SERIBU MASALAH, diantaranya ada yang dihukumi SALAH, FASIQ TIDAK DIANGGAP MUKHALAFAH MEREKA dan SEBAGIAN LAIN DITOLERANSI. Sisa MASALAH YANG ADA SYUBHAT di dalamnya hanya sekitar 200 MASALAH.

قَالَ الْأُسْتَاذُ أَبُو إِسْحَاقَ الْإسْفَرايِينِيّ فِي " شَرْحِ التَّرْتِيبِ ": نَحْنُ نَعْلَمُ أَنَّ مَسَائِلَ الْإِجْمَاعِ أَكْثَرُ مِنْ عِشْرِينَ أَلْفِ مَسْأَلَةٍ. ( 20.000)
وَبِهَذَا يُرَدُّ قَوْلُ الْمُلْحِدَةِ إنَّ هَذَا الدِّينَ كَثِيرُ الِاخْتِلَافِ، إذْ لَوْ كَانَ حَقًّا لَمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ، فَنَقُولُ: أَخْطَأْت بَلْ مَسَائِلُ الْإِجْمَاعِ أَكْثَرُ مِنْ عِشْرِينَ أَلْفَ مَسْأَلَةٍ.
ثُمَّ لَهَا مِنْ الْفُرُوعِ الَّتِي يَقَعُ الِاتِّفَاقُ مِنْهَا وَعَلَيْهَا، وَهِيَ صَادِرَةٌ عَنْ مَسَائِلِ الْإِجْمَاعِ الَّتِي هِيَ أُصُولُ أَكْثَرِ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ مَسْأَلَةٍ، ( 100.000)
يَبْقَى قَدْرُ أَلْفِ مَسْأَلَةٍ هِيَ مِنْ مَسَائِلِ الِاجْتِهَادِ (1000،) وَالْخِلَافُ فِي بَعْضِهَا يَحْكُمُ بِخَطَأِ الْمُخَالِفِ عَلَى الْقَطْعِ وَبِفِسْقِهِ، وَفِي بَعْضِهَا يَنْقُضُ حُكْمَهُ، وَفِي بَعْضِهَا يُتَسَامَحُ، وَلَا يَبْلُغُ مَا بَقِيَ مِنْ الْمَسَائِلِ الَّتِي تَبْقَى عَلَى الشُّبْهَةِ إلَى مِائَتَيْ مَسْأَلَةٍ. انْتَهَى.(1)
ونُسِبَ إلى الكمال ابن الهمام أنه ألف كتاباً في الإجماع فيه مئة ألف مسألة! (2)
فَلَا يصد الْمُؤمن الْعَلِيم عَنهُ صَاد فَإِنَّهُ لِكَثْرَة التَّقْلِيد وَالْجهل والظنون فِي المنتسبين إِلَى الْفِقْه وَالْفَتْوَى وَالْقَضَاء استطال عَلَيْهِم أُولَئِكَ المتكلمون حَتَّى أخرجُوا الْفِقْه الَّذِي نجد فِيهِ كل الْعُلُوم من أصل الْعلم لما رَأَوْهُ من تَقْلِيد أَصْحَابه وظنهم
وَمِمَّا يُوضح هَذَا الأَصْل أَنه من الْعُلُوم أَن الظنون غَالِبا إِنَّمَا تكون فِي مسَائِل الِاجْتِهَاد والنزاع فَأَما مسَائِل الْإِيمَان وَالْإِجْمَاع فالعلم فِيهَا أَكثر قطعا(3)
عدد المسائل التي أوردها ابن المنذر في كتابه الاجماع ، 765 مسألة (4) وأما في الطبعة التي جمعت بين كتابه هذا واجماعاته في الاوسط والاشراف فزادت على الثمانمائة وما زال يُستدرك عليه(5)
جمع الحافظ ابن القطان في كتابه نحو أربعة آلاف مسألة -ولو شققت هذه المسائل المُجملة وفُصِلَتْ عن بعضها لبلغت أكثر من عشرة آلاف مسألة-(6)

ولا زال الباحثون يجردون مسائل الاجماع من كتب أهل العلم كل يهتم بكتاب عالم وقد ألفت موسوعات الاجماع إلا أنها لا تفي بالكثير من الاجماعات فالموضوع ما يزال يحتاج البحث

ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
1- البحر المحيط للزركشي 3\ 384 ط الكتبي 3\490 طبعة العلمية
2- http://www.ibnamin.com/ijma.htm
3- الاستقامة لابن تيمية 1\56
4- مقدمة فؤاد عبد المنعم طبعة دار السلام
5- تحقيق أحمد ويراجع شرح الشيح وحيد عبد السلام بالي الموجود على النت و مشاركات لجامع هذه الحروف
6- الإقناع في مسائل الإجماع للإمام الحافظ ابن القطَّان الفاسي (م 628 هـ) (1/145:144) طـ دار القلم 4 مجلد و موقع فرسان السنة http://forsanhaq.com/showthread.php?t=158091
Ustadz berian muntaqo Fatkhuri lc Ma 

Orang yang berakal itu ada 4 (empat) ;

Orang yang berakal itu ada 4 (empat) ;

1- orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya.
2- orang yang membangun kuburnya sebelum dia masuk untuk menempatinya.
3- orang yang berusaha membuat khaliqnya (pengciptanya) ridha dan senang sebelum bertemu denganNya.
4- orang yang rajin mengerjakan shalat sebelum dia dishalat kan.

YAA ALLAH JADIKAN KAMI SEPERTI MEREKA.
Ustadz Amiruddin Abdullah 

Dulu diyaman saya bertanya kepada Syaikh Umar al-ghrib bolehkah blelajar kepada Ahlu bid'ah.

Dulu diyaman saya bertanya kepada Syaikh Umar al-ghrib bolehkah blelajar kepada Ahlu bid'ah.

Beliau menjawab boleh dengan beberapa syarat.

1. Antum bukan orang yang masyhur/tidak dikenal
2. Bukan dalam perkara aqidah
3. Tidak ada ulama ahlussunnah yang bisa mengajarkannya.
4. Harus orang yang kuat aqidahnya.

Dan pendapat ulama ahlussunnah berkenaan tentang belajar dari ahlu bid'ah sepertinya tidak lepas dari yang beliau sebutkan.

Syaikh Soleh Al-fahzan : Boleh dengan syarat 

1. bukan didalam bab aqidah.
2. Tidak ada ahlussunnah yang bisa mengajarkannya.

Syaikh Al-Bani ketika di tanya belajar nahwu dan sorof kepada ahlu bid'ah beliau memberikan syarat :

1. Harus org yang kuat aqidahnya.

Syaikh ibnu Utsaimin : tidak boleh secara mutlaq karena ada beberapa kerusakan :

1. Ahlu bid'ah akan merasa besar krn ahlussunah saja mengambil ilmu darinya, dan dia menganggap dirinya benar.
2. Akan membuat org lain tertipu, sehingga org pada menimba ilmu darinya.

Dan juga ada ulama yang menysaratkan ahli bid'ah tersebut bukanlah da'i kepada kebid'ahnya.

_________________

Di zmana sekarang itu mudah kita menimba ilmu agama dari ulama ahlussunnah, klo tidak ada secara langsung bisa melalui online, atau melalui kaset-kaset video-video atau rekaman suara.
Al akh Sony abu Abdillah

Karena tauhid apabila kuat pada diri seorang hamba maka akan melemah penerimaannya terhadap fitnah dan sebaliknya apabila lemah tauhid didalam diri seorang hamba maka akan kuat penerimaannya terhadap fitnah dan keburukan." ( Al Fitan hal 61 )

Ada kalimat kalimat tertentu yang ketika saya membacanya saya tertegun merenung - dan banyak juga karena tidak mengerti maknanya serta sebab sebab yang lain.

Diantara kalimat yang beberapa waktu lalu saya baca dan sampai dikalimat tersebut saya merenung adalah perkataan Syaikh Ma'ali Ustadz Doktor Sulaiman Abaa Khail hafidzahullah yang berkata :
" Karena tauhid apabila kuat pada diri seorang hamba maka akan melemah penerimaannya terhadap fitnah dan sebaliknya apabila lemah tauhid didalam diri seorang hamba maka akan kuat penerimaannya terhadap fitnah dan keburukan." ( Al Fitan hal 61 )

Coba Anda baca berulang ulang dan coba renungi - jangan jangan ketika kita suka dan gembira menceburkan diri didalam fitnah - itu alamat dari buruk dan cacatnya tauhid kita.

Walaupun kita sudah belajar Kitab Tauhid walaupun kita sudah mengajarkan Kitab Tauhid...
Ust abu asma andre

Pertanyaan:Berapa hari seseorang disebut musafir bila ia misalnya safar ke jepang untuk tugas kantor selama dua tahun. Apakah selama dua tahun itu ia mengqashar ?

Pertanyaan:
Berapa hari seseorang disebut musafir bila ia misalnya safar ke jepang untuk tugas kantor selama dua tahun. Apakah selama dua tahun itu ia mengqashar ?

Jawab:
Pendapat yang paling kuat dalam masalah ini adalah pendapat syaikhul islam ibnu Taimiyah yaitu selama seseorang musafir secara mutlak boleh ia mengqashar.
Maksudnya musafir secara mutlak adalah ketika seseorang pergi ke suatu negara misalnya untuk keperluan bisnis atau lainnya, tapi ia tidak bisa memastikan akan selesai urusannya berapa hari di sana apakah seminggu atau lebih. Maka ia boleh terus mengqashar.
Adapun jika ia sudah berniat akan tinggal di sana selama dua tahun maka ia tidak boleh mengqashar saat ia telah sampai di sana. 
Alasan pendapat beliau adalah tidak ada satupun dalil yang memberikan batasan berapa lamanya.
Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam pernah tinggal di Tabuk selama 20 hari terus mengqashar. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dari hadi Muadz bin Jabal.
Sewaktu fathu Makkah beliau tinggal di Makkah selama 19 hari terus mengqashar. 
Ini semua memberi makna bahwa selama kita tidak tahu kapan akan selesai keperluan kita di kota tersebut maka boleh terus mengqashar.
Wallahu a’lam.
Ustadz badrusalam lc 

Berlemah lembutlah dalam tutur katamu bersama orang lain

Syekh Muhammad Amin As-Syinqity -rahimahullah- kepada anak-anaknya:

كن لطيفاً بتحدثك مع الآخرين، فالكل يعاني من وجع الحياة وأنت ﻻتعلم.

"Berlemah lembutlah dalam tutur katamu bersama orang lain, karena setiap orang memendam ketar-ketir kisah hidupnya masing-masing yg kamu tidak ketahui."
Ust zaenudin zetta Saputra 

Jadilah kalian RABBANIYYIN, Ibnu Abbas radliallahu anhu, abu Razin dan lainnya berkata: yakni: MENJADI ORANG YANG HAKIM (BIJAK), ALIM (BERILMU) DAN HALIM (LEMBUT).

NASEHAT ALLAH KHUSUS BAGI THULLABUL ILMI

KEMBALI KEPADA AWAL KHITTHAH 

Ali Imran : 79

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحُكْمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا۟ عِبَادًا لِّى مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا۟ رَبَّٰنِيِّۦنَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ ٱلْكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

Ibnu Katsir rahimahullah menyoroti ayat di atas:
"Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya".

Dengan berkata: Artinya: Namun Rasul berkata kepada manusia: Jadilah kalian RABBANIYYIN, Ibnu Abbas radliallahu anhu, abu Razin dan lainnya berkata: yakni: MENJADI ORANG YANG HAKIM (BIJAK), ALIM (BERILMU) DAN HALIM (LEMBUT).

Al Hasan dan lainnya berkata: Yakni Menjadi orang yang FAKIH (FAHAM FIQIH). Demikian juga riwayat dari Ibnu Abbas, Saied bin Jubair, Qatadah, Atha Al Khurasany, Athiyah Al Oufy dan Ar Rabee bin Anas.

Dalam riwayat lain Al hasan berkata: YAKNI: MENJADI AHLI IBADAH DAN AHLI TAKWA.

أَيْ: وَلَكِنْ يَقُولُ الرَّسُولُ للناسِ: كُونُوا رَبَّانيين. قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَأَبُو رَزِين وَغَيْرُ وَاحِدٍ، أَيْ: حُكَمَاءَ عُلَمَاءَ حُلَمَاءَ. وَقَالَ الْحَسَنُ وَغَيْرُ وَاحِدٍ: فُقَهَاءَ، وَكَذَا رُوِي عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وَسَعِيدِ بْنِ جُبير، وَقَتَادَةَ، وَعَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ، وَعَطِيَّةَ الْعَوْفِيِّ، وَالرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ. وَعَنِ الْحَسَنِ أَيْضًا: يَعْنِي أَهْلَ عِبَادَةٍ وَأَهْلَ تَقْوَى.
Ust berian muntaqo Fatkhuri lc Ma

TINGKAT KEAKURATAN MIMPI TERGANTUNG TINGKAT KEJUJURAN ORANG YANG MIMPI TERSEBUT

TINGKAT KEAKURATAN MIMPI TERGANTUNG TINGKAT KEJUJURAN ORANG YANG MIMPI TERSEBUT

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

وَأَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا
"Yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur ucapannya." (HR. Muslim).

Prof. DR. Khâlid as-Sabt hafizhahullah menjelaskan makna hadits diatas :
"Tingkatan kebenaran mimpi tergantung tingkat kejujuran orangnya, oleh karena itu para ulama mengatakan :
✓ para Nabi mimpinya itu benar secara pasti, karena setan tidak bisa mempermainkannya.
✓ mimpinya orang sholih yang istiqomah secara umum itu benar. Kadang mungkin ada kekeliruan, kadang mungkin ada gangguan setan, namun umumnya mimpinya itu jujur dan benar.
✓ orang yang fasik lagi fajir, umumnya mimpinya dari setan, dari permainan setan kepada mereka.
✓ adapun orang kafir, maka para ulama mengatakan, jarang sekali mimpinya benar, namun bisa saja mimpinya benar, seperti kisah raja dalam sirah Nabi Yusuf alaihis salaam :

إِنِّي أَرَى سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ
"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus." (QS. Yusuf : 43).

Raja tersebut tidak bertauhid, namun mimpinya dalam hal ini benar, akan tetapi (kebenaran mimpi orang kafir) jarang terjadi. Wallahu a'lam."
 
www.nenotriyono.com

BURUKNYA DEBAT DAN TUKANG DEBAT DI MATA PARA SALAF (Sahabat,Tabi'in Dan Tabi'ut Tabi'in)

BURUKNYA DEBAT DAN TUKANG DEBAT DI MATA PARA SALAF (Sahabat,Tabi'in Dan Tabi'ut Tabi'in)

Nasihat untuk Pribadi dan setiap yang mengaku bermanhaj Salaf.
=========================================

. عن ابن عباس رضي الله عنهما قال:(لا تمارِ أخاك؛ فإنَّ المراء لا تفهم حكمته، ولا تُؤمَن غائلته)

1️⃣ Dari Ibnu Abbas Rodiyallohu 'anhu beliau berkata: " jangan engkau debat saudaramu,sesungguhnya debat itu tidak dipahami hikmahnya dan tidak aman malapetakanya"
  
- وعن أبي ذر رضي الله عنه قال: (من استحقاق حقيقة الإيمان ترك المراء، والمرء صادق) 

2️⃣ Dari Abu dzar Rodiyallohu 'anhu beliau berkata:" Diantara kepatutan hakikat iman adalah meninggalkan debat dan juga seseorang itu berlaku jujur"

- وقال أبو الدرداء: (كفى بك إثمًا أن لا تزال مماريًا) 

3️⃣ Abu Darda berkata: "Cukuplah engkau berdosa ketika engkau menjadi tukang pendebat"

- وقال ابن عمر رضي الله عنهما: (ولن يصيب رجل حقيقة الإيمان حتى يترك المراء، وهو يعلم أنَّه صادق، ويترك الكذب في المزاحة)

4️⃣ Abdullah bin umar-Rodiyallohu 'anhuma-berkata: " seseorang tidak akan mencapai hakikat keimanan sampai ia meninggalkan debat,dan ia tahu bahwa ia adalah orang yang jujur,dan ia meninggalkan dusta meskipun bercanda"

- ورُوي عن معاذ بن جبل رضي الله عنه أنَّه قال: (إذا أحببت أخًا فلا تماره) 

5️⃣ Di riwayatkan dari mu'adz bin Jabal-rodiyallohu 'anhu- bahwa beliau berkata:" jika engkau mencintai saudaramu maka janganlah engkau mendebatnya"

- وقال مالك بن أنس: (المراء يقسِّي القلوب، ويُورث الضغائن) 

6️⃣ Malik bin Anas -rohimahulloh- berkata:"Banyak berdebat dapat mengeraskan hati dan mewariskan kedengkian"

- وقال أيضًا: (ليس هذا الجدل من الدين بشيء) 

7️⃣ Beliau juga berkata: "Debat itu sama sekali bukan bagian dari agama ini"

- وقال ابن أبي ليلى: (لا تمار أخاك؛ فإنَّه لا يأتي بخير) 

8️⃣ Ibnu Abi Laila berkata:" Janganlah engkau mendebat Saudaramu,Sesungguhnya debat itu tidak akan mendatangkan kebaikan"

وقال بلال بن سعد: (إذا رأيت الرجل لجوجًا مماريًا معجبً برأيه فقد تمت خسارته)

9️⃣ Bilal bin Sa'ad Berkata:" Jika engkau melihat seseorang yang keras kepala,tukang berdebat,kagum dengan pendapatnya,Maka sungguh sempurnalah kerugiannya"

- وقال مسلم بن يسار: (إيَّاكم والمراء، فإنها ساعة جهل العالم، وبها يبتغي الشيطان زلته)

1️⃣0️⃣ Muslim bin Yassar berkata:" Jauhilah debat kusir,sesungguhnya debat itu adalah waktu2 Jahilnya seorang alim,dan dengannya Syaithan akan mencari ketergelincirannya"

- وقال محمد بن الحسين: (من صفة الجاهل: الجدل، والمراء، والمغالبة) 

1️⃣1️⃣ Muhammad bin Hussain berkata:"Diantara sifat Orang Jahil adalah suka berdebat dan suka Menjatuhkan oranglain"

- وعن الحسن قال: (ما رأينا فقيهًا يماري)
1️⃣2️⃣ Dari Al-hasan beliau berkata:"Kami tidak pernah meilhat seorang yang faqih yang suka berdebat"

- وعنه أيضًا: (المؤمن يداري ولا يماري، ينشر حكمة الله، فإن قُبلت حمد الله، وإن رُدَّت حمد الله) 

1️⃣3️⃣ Beliau juga berkata:" Seorang mukmin itu berlaku ramah dan tidak suka berdebat,ia menyebarkan dan mendakwahkan hikmah Allah,jika diterima ia memuji Allah,jika ditolak iapun memuji Allah"

- وقال الأوزاعي: (إذا أراد الله بقوم شرًّا ألزمهم الجدل، ومنعهم العمل)

1️⃣4️⃣ Al-auza'i berkata: "Apabila Alah menghendaki keburukan pada sebuah kaum,Maka Allah jadikan mereka suka berdebat dan meninggalkan beramal"
Ust Abdurahman Purnomo 

PELINDUNG DARI CORONA YANG LEBIH AMPUH DARI MASKER, SARUNGTANGAN,SABUN DAN SEMISALNYA

"PELINDUNG DARI CORONA YANG LEBIH AMPUH DARI MASKER, SARUNGTANGAN,SABUN DAN SEMISALNYA"
بسم الله الرحمن الرحيم 
Di antara sebab perlindungan diri dari corona adalah membaca dzikir pagi dan petang..
Dan di antara dzikir yang di ajarkan oleh nabi untuk membacanya sebagaimana yg di sebutkan di dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh al-imam ahmad dalam musnadnya dari  abaan bin utsman dari utsman bin affan bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"مَنْ قَالَ : بِاسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ تَفْجَأْهُ فَاجِئَةُ بَلَاءٍ حَتَّى اللَّيْلِ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُمْسِي لَمْ تَفْجَأْهُ فَاجِئَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ، إِنْ شَاءَ اللَّهُ ".
"Barang siapa yang membaca bismillahilladzi laa yadhurru ma'a ismihi syai'un fil ardhi walaa fissamaa' wa huassami'ul 'aliim, dengan nama 
Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa memberikan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, sebanyak TIGA KALI, maka tidak ada musibah yang akan menerpanya sampai malam, dan barang siapa yang membacanya di waktu sore maka tidak ada musibah yang akan menerpanya sampai pagi insyaallah".

Akan tetapi kalau allah sudah taqdirkan engkau akan di kenai musibah.. Maka allah juga akan taqdirkan sebabnya.. 
Datang dalam sebuah riwayat bahwasanya salah satu perowi hadits di atas yaitu abaan bin utsman anak dari utsmaan bin affan, terkena penyakit lumpuh, maka laki2 yang mendengarkan hadits darinya tentang hadits (dzikir pelindung musibah) yang di atas kita sebutkan, melirik kepada abaan.. (Seolah mengatakan kamu menyampaikan hadits tentang dzikir pelindung musibah kenapa kamu bisa kena musibah?)  maka abaan mengatakan ada apa denganmu?! Melirik kepadaku? maka demi allah saya tidaklah berdusta atas nama 'utsmaan dan tidak pula 'utsmaan berdusta atas nama nabi shallallahu 'alaihi wasallam, akan tetapi hari ini saya tertimpah musibah (lumpuh) karna  saya tadi lagi marah dan lupa membaca dzikir itu.

Kalau Allah sudah mentakdirkanmu terkena musibah, allah juga akan taqdirkan sebabnya.. 
Begitu juga virus corona, kalau allah sudah mentakdirkanmu terkena virus itu allah juga akan taqdirkan sebabnya.. 
Barakallahu fiikum.. 
(Petikan faedah khutbah iedul Fitri Asy-syaikh 'Utsmaan As-salimy hafidzhahullah)
Al akh abu abdilfattaah Sufyaan 

KETERGELINCIRAN DIDALAM JALAN MERAIH ILMU :

KETERGELINCIRAN DIDALAM JALAN MERAIH ILMU :
1. Tidak berjenjang didalam belajar.
2. Mencari-cari kekeliruan fiqhiyyah.
3. Kurang dalam mudzakarah bersama ulama dan yang berkompeten.
4. Sibuk menghapal tanpa memahami.
5. Lemahnya ketakwaan dan melakukan perbuatan-perbuatan dosa.
Faedah dari asy-Syaikh Sulthan al-Āmiriy hafizhahullah

Ust abu Sa'id Neno Triyono 

#𝐃𝐄𝐑𝐌𝐀𝐖𝐀𝐍𝐍𝐘𝐀_𝐔𝐋𝐀𝐌𝐀#𝐔𝐋𝐀𝐌𝐀_𝐋𝐄𝐍𝐓𝐄𝐑𝐀_𝐔𝐌𝐀𝐓

#𝐃𝐄𝐑𝐌𝐀𝐖𝐀𝐍𝐍𝐘𝐀_𝐔𝐋𝐀𝐌𝐀
#𝐔𝐋𝐀𝐌𝐀_𝐋𝐄𝐍𝐓𝐄𝐑𝐀_𝐔𝐌𝐀𝐓

Diceritakan oleh Syaikh DR. Ali bin Muhammad Al 'Imran hafidzahullah dalam kitabnya Nitsar As Sirah :

Suatu hari Syaikh Bakar Abu Zaid mengunjungi As Syaikh Al Muhaddits Al Muhaqqiq Abdul Qadir Al Arnauth di rumahnya (Suriah), yang terletak di kawasan yang dikenal dengan pemukiman perumahan kuno, ketika datang waktu maghrib Syaikh Abdul Qadir berkata kepada Syaikh Bakar bahwa ia punya jadwal kajian setelah shalat maghrib, jadwal Syaikh adalah kajian Shahih Bukhari. maka Syaikh Abdul Qadir menawarkan kepada Syaikh Bakar untuk ikut kajian tersebut, ketika dijalan beliau berkata kepada Syaikh Abdul Qadir bahwa ia ingin membeli rumah yang luas di daerah yang bagus (mewah), maka Syaikh Abdul Qadir mewakilkan kepada orang lain untuk mencarikan rumah mewah yang cocok dan layak untuk seorang 'Alim Syaikh Bakar Abu Zaid.

Setelah dapat rumah yang besar lagi bagus di pemukiman baru, seharga 4 juta rila Suriah -setara dengan 350 ribu reyal Saudi-. Kemudian dibeli oleh Syaikh Bakar dan ternyata dihadiahkan kepada Syaikh Abdul Qadir, dan beliau katakan tidak layak bagimu wahai Syaikh Abdul Qadir engkau tinggal di rumah yang sangat sempit, tapi beliau menolak hadiah tersebut. kemudian Syaikh Bakar terus memaksanya dan akhirnya beliau pun menerima hadiah tersebut.

📚Nitsar As Sirah hal. 119

Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

تَهَادُوْا تَحَابُّوْا

"Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya akan saling mencintai". (HR. Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad no. 594, dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Al Adab no, 462 dan Shahihul jami' no. 3004).

🍀🌷________
*As Syaikh Al Muhaqqiq DR. Bakar Abu Zaid,.
▶Lahir dan wafat :
beliau dilahirkan tahun 1365 dan meninggal pada 28 muharram 1429 H - Selasa 5 februari 2008 M-,.
▶Karya karya beliau diantaranya :
1. Fiqhun Nawazil
2. Hukmul intima' ilal firaq wal ahzab
3. At Taqrib li ulumi Ibnil Qayyim
4. Mu'jam al manahi al lafdhiyah
5. Ar Raddu alal mukhalif min ushulil islam
6. At Ta'aalum
7. Hilyah thalibil ilmi
8. Tasmiyaul maulud
9. La jadid fi ahkamis shalah
10. Al Madkhal ila fiqhi Al Imam Ahmad
11. At ta'shil li ushuli at takhrij
12. As subhah -taarikhuha wa hukmuha-
13. At Tahdzir min mukhtasharat As Shabuni
14. Hajrul mubtadi'
15. Baraatu Ahlis sunnah minal waqi'ah
(Karya tulis beliau sebanyak 67 kitab yang sudah dicetak, dan 50 kitab masih dalam manuskrip belum dicetak).

▶Jabatan yang pernah beliau emban :
1. Penanggung Jawab perpustakaan UIM, tahun 1384 H (Ketika umur 19 tahun)
2. Hakim di Kota Madinah, tahun 1388 - 1400 H (Ketika umur 23 tahun)
3. Pengajar di Masjid Nabawi, tahun 1390 - 1400 H (Ketika umur 25 tahun)
4. Imam dan Khatib Masjid Nabawi, tahun 1391 - 1396 H (Ketika umur 26 tahun)
4. Wakil Umum Kementrian keadilan, tahun 1400 - 1412 H (Ketika umur 35 tahun)
5.Ketua Organisasi fiqih islami internasional, tahun 1405 - 1428 H (Ketika umur 40 tahun)
6. Anggota Lembaga fiqih Rabithah Alam Islami Makkah, tahun 1406 H (Ketika umur 41 tahun)
7. Anggota Kibar Ulama dan Lajnah Daaimah, tahun 1413 - 1428 H (Ketika umur 48 tahun)
8. Musyrif masyru' tahqiq kitab-kitab Ulama (Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim dll).

📖Silahkan baca biografi beliau di :
1. Kitab Nitsar as sirah wa tsimar as shuhbah, Syaikh DR. Ali bin Muhammad Al Imran.
2.https://web.archive.org/web/20120906013222/http://alifta.com/Fatawa/MoftyDetails.aspx?ID=9

*Syaikh Abdul Qadir Al Arnauth
▶Beliau dilahirkan pada tahun 1347 H/1928 M di kampung Vrela - Kosova (Yugoslavia), 

▶Kemudian hijrah ke negeri Syam (Suriah) pada 1353 H/1932 M bersama keluarganya. Di Suriah beliau belajar, berkarya dan  berdakwah sampai beliau meninggal.
Setelah Syaikh Al Albani pindah dari Suriah maka Syaikh Abdul Qadir menjadi rujukan dakwah salafiyah di Suriah sampai beliau meninggal.
▶Beliau meninggal pada 26 November 2004 M. 
Adapun karya tulis beliau sabgat banyak hampir 40 lebih (tulis dan tahqiq kitab-kitab hadits).

رحم الله علمائنا رحمة واسعة

📖Silahkan baca biografi beliau di sini :
http://www.saaid.net/Warathah/1/alarnaut.htm#_Toc70769578
Ustadz Muhammad Alif lc

Sedekah bisa menghindarkan kematian yang buruk, menghilangkan bala' dan menghapus kesalahan

Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh: 
"Sedekah bisa menghindarkan kematian yang buruk, menghilangkan bala' dan menghapus kesalahan. " 

[Majmu' al Fatawa 4/183]
Al hujjah 

Sabtu, 30 Mei 2020

jadilah kalian sebagai orang yang memahami (maksudnya mengerti kandungan marwiyatnya) dan janganlah sebatas menjadi perawi , karena satu hadits yang engkau mengerti kandungannya lebih baik dari seribu hadits yang engkau riwayatkan “.

Adapun isnad kami dalam fiqh syafi’i, dari Prof.Dr. Ahmad al maqrami (syaikh halaqah masjid an nabawi dahulu), telah kami mendengar darinya sejumlah matan beserta ta’liq, diantaranya lengkap dan tidak lengkap
Adapun yang lengkap , seperti : al muqaddimah al hadhramiyah, al yaqut an nafis, zubad ibn raslan, ar rahabiyah, matan abi syuja’ , dll.
Adapun yang tidak lengkap , seperti : sebagian dari al minhaj  dan al muhadzdzab. 
Dan juga mendapat isnad secara umum untuk seluruh marwiyatnya. 

Hanya saja, semua ini tidak akan menjadikan kita bergelar faqih, kecuali  dengan mudarasah, mudzkarah, muraja’ah dengan waktu yang panjang dan berkesinambungan sehingga benar2 mentahqiq masailnya dengan menguasai Qawa’id dan ta’lilatnya, setelah itu baru layak digelari sebagai faqih asy syafi’i. 
Benar , isnad adalah sebuah kehormatan, namun yang paling urgen, apa setelah isnad?!!!.

 Al khotib menyebutkan dalam “ al faqih wal mutafaqqih “ : “ janganlah seseorang merasa cukup dan puas hanya menjadi seorang perawi atau muhaddits saja “.
Lalu beliau membawakan riwayat dengan sanadnya bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam  bersabda :

 كونوا دراة ولا تكونوا رواة ، حديث تعروفنه خير من ألف تروونه 

“ jadilah kalian sebagai orang yang memahami (maksudnya mengerti kandungan marwiyatnya) dan janganlah sebatas menjadi perawi , karena satu hadits yang engkau mengerti kandungannya lebih baik dari seribu hadits yang engkau riwayatkan “.

Maksud dari semua ini adalah, guru merupakan unsur penting, namun itu belum cukup menjadikan seseorang berhasil menjadi seorang faqih dalam ilmu , kecuali dengan upaya sendiri tentunya setelah Taufiq dari Allah subhanallahu wataAla , karena guru hanyalah kunci, adapun samudera maka harus dilalui sendiri. Apa yang ada pada guru mungkin hanyalah 5 % dari maklumat yang tersimpan didalam luasnya samudera kitab.
Ustadz abu fadlullah 

Salah Satu Adab Bertanya ke Ulama atau Ustadz

📝Salah Satu Adab Bertanya ke Ulama atau Ustadz

Syaikh Sholeh Al-Ushoimi Hafidzahullahu Ta’ala menyebutkan di Kitab beliau Khulashoh Ta'dzimil Ilmi, point 18.

"Penanya menyiapkan pertanyaannya dengan bahasa yang bagus beradab, hendaknya di dahului doa untuk syaikh atau ustadznya, dan jangan berbicara kepada mereka seperti bicara kepada orang-orang pasar dan orang-orang awam (sepeti teriak-teriak, pent) "

Doa-doa yang sering kami dengar di majlis ulama saat tanya jawab, sebelum dibacakan pertanyaannya,
أحسن الله إليكم
"Ahsanallahu Ilaikum" atau
بارك الله فيكم
Barokallahu fikum, atau 

حفظكم الله
Hafidzakumullah

Dan doa doa kebaikan lainnya. Boleh bahasa arab ataupun bahasa Indonesia, atau bahasa lain, yang penting mengandung makna yang baik. 

Ini tidak hanya di majlis saja, hendaknya ketika bertanya melalui handphone atau yang lainnya, adab-adab ini terus di jaga.

Yusuf bin Husain berkata :
 بالأدب تفهم العلم
"Dengan adab,  akan mudah memahami ilmu" 

Mungkin kita harus introspeksi diri, bagaimana interaksi kita dengan ahli ilmu.

Mungkin gara-gara adab yang dianggap sepele, ilmu kita tidak bermanfaat. 

Semoga Allah jaga kita semua dari segala macam keburukan

Madinah, 07 Syawwal 1441 H

~Abu Yusuf ~

Jumat, 29 Mei 2020

TIGA AMALAN YANG TIDAK MASUK TIMBANGAN AMALAN KARENA BESARNYA PAHALA:

TIGA AMALAN YANG TIDAK MASUK TIMBANGAN AMALAN KARENA BESARNYA PAHALA:
1. MEMAAFKAN MANUSIA, ALLAH BERFIRMAN:

Asy Syura: 40

وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.

2. kESABARAN, ALLAH BERFIRMAN:

AZ ZUMAR: 10
قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
3. PUASA, RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASSALAM BERSABDA:

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ _ صحيح البخاري, 4/ 580
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ` bersabda, Allah berfirman; “Seluruh amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk Ku dan Akulah yang langsung akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai. Maka jika seorang dari kalian tengah berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor dan berlaku tidak terpuji. Dan jika ada seorang yang mencela atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata kepada orang itu, ‘Sesungguhnya saya tengah berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan Nya, sungguh bau mulut orang yang tengah berpuasa adalah lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Bagi seorang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang akan didapatkannya; kegembiraan tatkala berbuka puasa dan kegembiraan ketika berjumpa Allah dengan amalan puasa yang dibawanya.”. (HR. Bukhari)

Di hari berbangkit mereka dipanggil mana orang yang pahalanya langsung Allah yang membalas?
. وعلى آله وصحبه أجمعين.

هذا الحديث ذكره الإمام السيوطي في " جمع الجوامع" بلفظ:

إذا وقف العبادُ للحسابِ جاء قومٌ واضعى سيوفِهم على رقابِهم تقطرُ دما فازدحموا على بابِ الجنةِ فقيل مَنْ هؤلاء قيل الشهداءُ كانوا أحياءً مرزوقين ثم نادى منادٍ ليقمْ مَنْ أجرُه على اللهِ فليدخلِ الجنةَ ثم نادى الثانيةَ ليقمْ من أجرُه على اللهِ فليدخلِ الجنةَ قال ومن ذا الذى أجرُه على اللهِ قال العافين عن الناسِ ثم نادى الثالثةَ ليقمْ مَنْ أجرُه على اللهِ فليدخلِ الجنةَ فقام كذا وكذا ألفا فدخلوها بغيرِ حسابٍ (الطبرانى فى الأوسط عن أنس) [المناوى]

أخرجه الطبرانى فى الأوسط (2/285 ، رقم 1998)
قال الهيثمى (5/295) : فى إسناده الفضل بن يسار ، وقال العقيلى : لا يتابع على حديثه ، وبقية رجاله ثقات .
وقال فى (10/411) : رجاله وثقوا على ضعف يسير فى بعضهم.
وأخرجه أيضًا : أبو نعيم فى الحلية (6/187) وقال : غريب من حديث الحسن .
وابن أبى عاصم فى الديات (1/52) .

حسنه الحافظ المنذري في الترغيب
والدمياطي في المتجر الرابح
والرباعي في فتح الغفار
وأشار الحافظ في الكافي الشاف أنه مرفوع له طريقان آخران. بالرغم من نص الطبراني وأبي نعيم والعراقي على غرابته.
Ustadz berian muntaqo Fatkhuri lc Ma 

Kami Makan Namun Tidak Kenyang

Petuah Kehidupan Seri 1:10/I

Kami Makan Namun Tidak Kenyang

أَنَّ أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلَا نَشْبَعُ قَالَ فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ

Para sahabat Nabi shalallahu alaihi wassallam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda, "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda, "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya (Abu Dawud, No. 3272).

Diantara gaya hidup hedon adalah makan sendiri-sendiri, adapun sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wassallam mengajarkan kita untuk makan bersama-sama.
Caranya bisa dengan makan satu nampan dan bisa juga dengan piring sendiri namun tetap bersama-sama. 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam bersabda, “Makanan untuk satu orang cukup untuk dimakan dua orang, dan makanan dua orang cukup dimakan untuk empat orang” (Muslim, No. 3837)

Semakin banyak yang makan bersama-sama maka semakin berkah. Demikian juga akan mendatangkan kedekatan dan kelembutan hati, serta kebahagian.

📝 Muhammad Romelan

joint channel telegram
https://t.me/muhammadromelan

BOLEHKAH AKAD SEPERTI INI ?

BOLEHKAH AKAD SEPERTI INI ?

Mas A : Mas.. silahkan jualin mobilku 100 juta, nanti lebihnya buat kamu..

Misal laku 150 juta ya 50 juta buat kamu, kalau 160 juta ya 60 juta buat kamu..
___
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily -hafidzohullah- menjelaskan :

Ini perlu dirinci
• Jika itu dalam bab akad mu'awadhôt (akad komersil) sehingga disebut sebagai "upah" maka TIDAK BOLEH, karena tidak pasti upahnya bisa laku 50 juta, bisa kurang atau lebih

• Jika itu dalam bab akad tabaru'at, mukafa'ah (akad sosial) (sehingga disebut sebagai hadiah / bonus) maka BOLEH

•• Karena dalam akad komersil tidak boleh ada jahalah (ketidak jelasan) sedangkan akad sosial boleh ada ketidak jelasan

Mengambil faidah dari kitab berikut https://www.facebook.com/104609041042917/posts/165037691666718/?app=fbl

Mohon dikoreksi dan faidah tambahannya
Ustadz Nurhadi nugroho 

Bagaimana Sikap Orang Awam Saat Bingung Memilih Fatwa?

Bagaimana Sikap Orang Awam Saat Bingung Memilih Fatwa?

Bismillah…

Dalam masalah fikih lumrah terjadi perbedaan pendapat para ulama. Karena kesimpulan fikih mereka dibangun melalui kaidah umum, yang wajar terjadi perbedaan saat menerapkannya pada masalah-masalah yang ada. Sehingga melahirkan perbedaan kesimpulan hukum. Lebih-lebih, pada masalah-masalah kontemporer. Sikap yang bijak menyikapi perbedaan pendapat fikih adalah, toleransi dan saling menghormati.

Contoh yang paling real di hadapan kita, tentang masalah-masalah fikih di masa Pandemi Corona saat ini. Tentang sholat jama’ah di masjid dan sholat Jum’atnya, ada yang tetap keukuh sholat Jum’at dan wajib jama’ah di masjid, ada yang berpandangan sholat Jumat dan jama’ah di masjid gugur saat ada kekhawatiran tertular virus Corona seperti saat ini.

Seringkali kita sebagai orang awam bingung mau memilih pendapat yang mana. Yang satu bilang iya, yang satu bilang tidak. Tidak mungkin kedua pendapat yang berlawanan ini diamalkan bersama dalam satu waktu. Bila harus menimbang dalil, tentu orang awam tidak memiliki kemampuan dalam hal ini.

Oleh karenanya, perlu sebuah metode yang dapat kita gunakan untuk memilih pendapat yang tepat khusus bagi orang awam.

Berikut kami sampaikan paparan Syekh Prof. Dr. Sa’ad bin Nashir As-Tsitsri hafidzohullah (Anggota ulama senior Saudi Arabia dan dewan penasehat Raja Salman) tentang metode memilih atau mentarjih pendapat para ulama bagi orang awam :

الترجيح بين المجتهدين قد يظهر للعامي بالتسامع أو رجوع العلماء إليه, أو لكثرة المستفتين، أو لتقديم العلماء له

“Bagi orang awam bisa memilih (tarjih) pendapat para ulama, dengan mempertimbangkan ulama yang pendapatnya didengar atau dijadikan referensi oleh ulama lainnya, atau banyaknya ulama yang menfatwakan atau karena rekomendasi ulama lainnya.”

Dari penjelasan beliau di atas, bisa kita tarik ada tiga metode tarjih yang bisa digunakan oleh orang awam :

1. Memilih pendapat ulama/ustadz yang pendapatnya dijadikan referensi oleh para ulama/ustadz lainnya.

2. Memilih pendapat yang dipegang mayoritas ulama/ustadz.

3. Memilih pendapat ulama/ustadz yang direkomendasikan oleh ulama/ustadz lainnya.

Kita coba aplikasikan pada perbedaan fatwa dalam hal sholat Jumat dan jama’ah di masjid saat Pandemi.

Pendapat pertama mengatakan tetap wajib di masjid. Wabah Corona bukan uzur.

Pendapat kedua, tidak wajib di masjid dan sholat Jumat diganti sholat dhuhur di rumah. Karena wabah Corona adalah uzur.

Kemudian mari kita timbang melalui tiga metode di atas, untuk memilih pendapat yang ada.

Maka tampak bahwa, pendapat yang kuat adalah pendapat kedua, yang menyatakan wabah Corona adalah uzur syar’i tidak sholat Jumat dan jama’ah di masjid.

Alasannya adalah pendapat ini kuat berdasarkan tiga metode di atas :

– para ulama/ustadz yang memegang pendapat ini adalah ulama/ustadz yang pendapatnya banyak dijadikan referensi oleh ulama/ustadz lainnya.

Sebut saja seperti Lajnah Da-iman Saudi Arabia, Prof. Sholih Al-Fauzan, Prof. Sulaiman Al Ruhaili, Prof. Sa’ad bin Nashir As-Tsitsri dan yang lainnya. Di Indonesia seperti Dr. Syafiq Reza Basalamah, Dr. Firanda Andirja, Dr. Muhammad Arifin Badri, Dr. Musyaffa’ Ad-Darini dll.

– pendapat ini dipilih oleh mayoritas ulama/ustadz.

Di dunia Islam internasional sangat jelas, pendapat ini dipegang oleh mayoritas para ulama baik yang terhimpun dalam lembaga atau majelis fatwa atau perorangan.

Di tanah air juga demikian, pendapat ini dipegang oleh mayoritas Ustadz di negeri ini.

– para ulama yang memegang pendapat ini adalah ulama-ulama sangat kredibel, direkomendasikan oleh banyak ulama lainnya untuk didengar fatwanya.

Sebut saja seperti nama-nama di atas, adalah deretan para ulama yang direkomendasikan oleh banyak ulama lainnya.

Jika kesusahan menggunakan seluruh metode di atas untuk menimbang pendapat yang kuat, maka cukup dengan menggunakan salahsatunya. Yang paling mudah dan akurat insyaallah,memilih pendapat mayoritas. Mana pendapat yang dipegang oleh mayoritas ulama atau Ustadz, itulah yang dipegang oleh orang awam. Karena jika sudah dipilih oleh mayoritas ahli ilmu, insyaallah sebagai indikasi terpenuhinya dua metode sisanya.

Demikian.

Wallahua’lam bis showab.

Ditulis oleh : Ustadz Ahmad Anshori, Lc

siapa yang habis waktunya untuk mencari ilmu saat istirahat /liburan sungguh dia akan capek/lemah ketika waktunya belajar

فائدة نفيسة:
قال الشيخ عبد الله المنكبو : من حصل وقت التعطيل تعطل وقت التحصيل انتهى كلامه. 
Faidah Menarik:
Syaikh Abdullah al Minangkabau berkata: siapa yang habis waktunya untuk mencari ilmu saat istirahat /liburan sungguh dia akan capek/lemah ketika waktunya belajar (KBM). Selesai kata beliau

Maka penting untuk mengistirahatkan pikiran jangan diforsir. waktunya liburan jangan dihabiskan untuk belajar ilmu-ilmu yang serius tanpa istirahat. 

Ustadz Muhammad taufik
Mahasiswa S2 jurusan fiqih

nikmat yg mulia dan Rezki yg agung

Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili hafizhohullahu berkata:

والله من رزقه الله بأب فقد رزقه الله بنعمة عظمى، ومن رزقه الله بأم فقد رزقه الله بنعمة عظمى لا يشعر بها إلا من فقدها

"Demi Allah, siapa saja yang Allah ﷻ‎ karuniakan kepadanya seorang ayah, maka dia telah Allah ﷻ‎ berikan kepadanya nikmat yang mulia. 

Lalu siapa saja yang Allah ﷻ‎ karuniakan kepadanya seorang ibu, maka dia telah Allah ﷻ‎ berikan kepadanya rezeki yang agung.

Yang dimana semuanya itu tidak tidak akan terasa agung dan mulia kecuali setelah kehilangan nikmat tersebut".

Muhadhoroh: Laisa Min Al Adab fii Birr Al Walidain
Al akh nidaul fitrah 

Ketika shalat berjamaah terdiri dari dua orang maka lebih baik bagi yang berdiri di sebelah kanan Imam untuk sedikit berada di belakangnya

Ketika shalat berjamaah terdiri dari dua orang maka lebih baik bagi yang berdiri di sebelah kanan Imam untuk sedikit berada di belakangnya, hanya untuk memastikan bahwa dia tidak diposisi melebihi imam yang mengakibatkan batalnya sholat.

[Cek: al-Mubdi’, Sharh al-Muntaha, and al-Kashhaf].

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1027392890748776&id=626071694214233
Fanpage Facebook the Hanbali madhhab Indonesia 

Bekam (hijamah) membatalkan puasa menurut Imam Ahmad dan Imam Ishaq bin Rahawai, serta para ulama fiqih dan hadist lainnya

Bekam (hijamah) membatalkan puasa menurut Imam Ahmad dan Imam Ishaq bin Rahawai, serta para ulama fiqih dan hadist lainnya.
Hal ini disebutkan dalam lebih dari satu hadist shahih. Namun, hal ini hanya berlaku untuk bekam, dan tidak untuk donor darah misalnya.

 Diterjemahkan dari: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1060375637450501&id=626071694214233
Fanpage Facebook the Hanbali madhhab Indonesia 

Sibukkanlah dirimu mempelajari Fiqih,

Sibukkanlah dirimu mempelajari Fiqih, meninjaunya kembali, dan mengajarkannya kepada teman dan keluarga.
Lakukanlah karena Allah dan tidaklah sia-sia waktumu.

Ishāq bin Mansūr berkata, 

‪❝Aku bertanya kepada Ahmad bin Hanbal mengenai sesuatu yang pernah ia katakan: 'Menghabiskan malam dengan belajar lebih aku cintai daripada menghabiskannya dengan beribadah.'

'Mempelajari apakah yang dimaksud?' Aku bertanya.

Ia menjawab:

'Mempelajari apa yang orang-orang akan mendapat manfaat dari hal-hal yang berkaitan dengan agama mereka.'

'seperti bersuci, sholat, puasa, haji, perceraian, dan semisalnya?'

'Ya', jawabnya.❞ ‬

Ishāq b. Mansūr juga menghubungkan terkait penjelasan Imam Ahmad tersebut, bahwa Ishāq bin Rāhawaih berkata,

‪❝Benarlah apa yang Ahmad katakan.❞, Yaitu,- ilmu yang paling masyarakat butuhkan yang berkaitan dengan agama adalah Fiqih. (,-penj)
Fanpage Facebook the Hanbali madhhab Indonesia 

Kalung Merah...

Kalung Merah...

❝ Tepat setelah menyelesaikan haji aku menemukan sebuah kalung berwarna merah dengan mutiara di atasnya. Aku mengambilnya.
Tiba-tiba seorang lelaki tua mulai mencari dan menawarkan seratus dinar kepada siapapun yang bisa menemukannya. Maka, aku menyerahkan kalung tersebut kepadanya.

'Ambil uang ini.' katanya. Namun aku menolak dan pergi ke Syam dimana aku mengunjungi Al-Quds. Setelah itu aku pergi ke Baghdad tetapi harus menginap di sebuah masjid di Halab karena lapar dan kedinginan. Mereka menjadikanku imam. Maka aku sholat bersama mereka, setelah itu mereka menghidangkan makanan untukku. Saat itu masih di awal Ramadhan. Mereka berkata kepadaku,

'Imam kami telah meninggal dunia, mohon jadilah imam kami di sisa bulan ini.'

Mereka selanjutnya mengatakan,

'Imam kami memiliki seorang putri...', maka mereka menikahkanku kepadanya dan aku tetap tinggal selama satu tahun penuh. Ia melahirkan seorang bayi laki-laki namun itu membuatnya jatuh sakit. Suatu hari saat aku sedang merawat dan memperhatikannya, aku menyadari ada seuntai kalung di lehernya, kalung yang persis sama,lengkap dengan untaiannya yang berwarna merah. Aku berkata kepadanya,

'Ada sebuah kisah tentang kalung ini...' dan aku menjelaskan kisah tersebut kepadanya.

Dalam tangis ia berkata,

"Kamulah orangnya! Demi Allah, ayahku dulu sering menangis dan berkata, 'Ya Allah berikanlah kepada putriku seperti lelaki yang telah mengembalikan kalung ini kepadaku!' Allah mengabulkan do'anya."

Ia (istriku,penj-) meninggal dunia setelah itu. Saat aku pergi, aku membawa kalung itu denganku bersama dengan warisan dan kembali ke Baghdad.❞

— Imām Ibnu 'Aqīl al-Hanbalī (r) 

[Diriwayatkan oleh cucu ibnu al-Jauzi, Abu-l Mudhaffar]
Fanpage Facebook the Hanbali madhhab Indonesia

Pandangan yang dipilih oleh ulama Hanbali kami mengenai seseorang yang bertaubat karena ghibah

❝ Pandangan yang dipilih oleh ulama Hanbali kami mengenai seseorang yang bertaubat karena ghibah ialah bahwa orang tersebut tidak wajib untuk memberitahu orang yang ia ghibahi. Cukuplah baginya mendo'akan orang tersebut sebagai kompensasi dari kesalahannya - seperti yang disebutkan dalam Al-Iqnā – karena menginformasikan kepada orang yang bersangkutan akan membuatnya kesal dan lebih menyakitinya.❞ 

— Sh. Husain al-Ansārī al-Hanbalī (h).

Diterjemahkan dari : https://www.facebook.com/626071694214233/posts/1576639235824136/
Fanpage fb the mahdzab Hanbali Indonesia

1. Berkawan dengan orang-orang berilmu (agama)2. Membaca Al Qur'an3. Banyak berpuasa".

Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata:

ثلاث من كن فيه، ملأ الله قلبه إيمانا:

١. صحبة الفقيه
٢. تلاوة القرآن
٣. الصيام

"Tiga perkara yang dimana hal tersebut ada pada diri seseorang, maka Allah ﷻ‎ akan memenuhi hatinya dengan keimanan:

1. Berkawan dengan orang-orang berilmu (agama)
2. Membaca Al Qur'an
3. Banyak berpuasa".

Bahjatul Majalis hal: 199
Al akh nidaul fitrah

Kamis, 28 Mei 2020

Ibnu qoyim : makan daging itu bisa menambah stamina 70 kali lipat dan menguatkan penglihatan

ISLAM_TINGGI_DAN_MULIA#DEMOKRASI_PRODUK_KUFFAR

#ISLAM_TINGGI_DAN_MULIA
#DEMOKRASI_PRODUK_KUFFAR

📝 Berkata Syaikh Prof. DR. Muhammad Umar Baazmul hafidzahullah (Guru Besar di Universitas Ummul Qura Makkah) :

Kalian tidak boleh mengatakan : "aku menyerukan kepada Demokrasi sebagai sarana untuk menerapkan (syariat) Islam".

bolehkah kalian mencuri (hasilnya) untuk shadaqah? 
apakah seseorang boleh berzina dengan alasan memperbanyak keturunan?

begitu juga tidak boleh seseorang mengatakan : aku menyerukan kepada Demokrasi sebagai sarana untuk menerapkan (syariat) Islam !

Tidak boleh berloyalitas dengan orang kafir dan mengatakan mereka adalah saudara kami, sesungguhnya kita dan mereka sama saja, dengan tujuan untuk mendakwahi mereka kepada islam !

Tidak boleh engkau mengatakan suatu kesyirikan dan melafadzkannya, menyerukan kepadanya dengan alasan : aku melakukan demikian sebagai sarana agar bisa (mendakwahkan) tauhid !.

ini semua perkara yang jelas dan tidak njelimet (rumit) dalam agama !.

📚 Kitab Al Kasykul, hal. 574.
Ustadz Muhammad Alif lc 

ILMU ILAL AL-HADITS (7)MENGENAL SEKILAS AIMAH PAKAR ILAL (4)

ILMU ILAL AL-HADITS (7)

MENGENAL SEKILAS AIMAH PAKAR ILAL (4)

√ al-Imam Abu Isa Tirmidzi (w. 279 H). Beliau adalah ulama yang pertama kali menyusun hadits berdasarkan bab-bab yang mengandung cacat pada haditsnya. Beliau memiliki dua buah kitab khusus ilal, yaitu :
• al-'Ilal ash-Shaghîr, yang diikutkan bersama kitab "Sunan Tirmidzinya". 
• al-'Ilal al-Kabîr. Kitabnya dapat diunduh disini : https://waqfeya.com/book.php?bid=662.

√ al-Imam Ali bin Umar ad-Dâruquthni (w. 385 H). Beliau telah mencapai puncak ilmu al-Atsar dan pakar ilal al-Hadits. Imam al-Khothî bercerita tentangnya : "aku bertanya kepada kepada al-Burqâni, apakah Abul Hasan (Imam Dâruquthni) men-imla-kan kepadamu ilal al-hadîts dari hapalannya?",
beliau menjawab : "betul, aku yang mendokumentasikannya, lalu orang-orang membacakannya."

Kitab Ilal beliau sudah dicetak berapa kali, yang dapat diunduh disini : https://waqfeya.com/book.php?bid=659.

√ al-Imam Ibnul Jauzi (w. 597), juga memiliki kitab yang membahas ilal al-Hadits yang berjudul "al-'Ilal al-Mutanâhiyyah". Kitabnya diunduh disini : https://waqfeya.com/book.php?bid=3667.

√ al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbali (w. 795 H), telah memberikan syarah terhadap al-ilal ash-Shaghîr karya Imam Tirmidzi diatas. Kitabnya dapat diunduh disini : https://waqfeya.com/book.php?bid=664.

www.nenotriyono.com

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Tidak ada sesuatu yang lebih baik, lebih nikmat, serta menentramkan hidup dan hati seorang hamba kecuali dengan mencintai Pencipta-Nya, senantiasa mengingat-Nya, dan terus berusaha mencari jalan keridhoan-Nya.

Dan Tidak ada jalan untuk mencapai semua hal diatas kecuali dengan jalan Ilmu.

(Miftah Daris Sa'adah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah)

#Terusbelajarmenjadilebihbaik
#Ma'rifatullahjalankebahagiaan
#ilmukuncikebahagiaan
#Jauhiperdebatan
Ustadz Cecep Nurochman 
Mengambil jurusan fiqih wa Ushul fiqh lipia 

CARA MELATIH DIRI UNTUK BERIBADAH

#edisi 003/2020#

CARA MELATIH DIRI UNTUK BERIBADAH

Beribadah setelah ramadhan itu berat bagi sebagian orang. Karenanya, kita perlu melatih diri agar mudah beribadah.

Bagaimana cara melatih diri dalam beribadah?

Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin telah menjelaskan caranya.

Beliau - rahimahulloh- berkata, "Jika engkau berusaha memaksa jiwamu untuk taat kepada Allah niscaya kamu akan mencintai ketaatan dan terbiasa dgn ketaatan, bahkan kamu akan berat meninggalkan ketaatan padahal sebelumnya membenci ketaatan. Kita semua pernah mendapatkan seseorang yang tidak suka shalat berjamaah dan dgn berat saat melaksanakan shalat berjamaah saat pertama kalinya, namun setelah beberapa waktu diapun sangat mencintai shalat berjamaah, bahkan jika kamu perintahkan dia untuk meninggalkan shalat berjamaah niscaya  dia tdk mau meninggalkannya. Oleh karena itu, paksalah dirimu dalam ketaatan, niscaya ketaatan tersebut menjadi kebiasaanmu dan kamu sangat senang dengan ketaatan" ( syarh riyadhus sholihin  2/ 91)

Demikian pula kita, terkhusus yang masih berat meneruskan shalat malam setelah ramadhan, kita perlu memaksa diri kita dulu, sebelum kita bisa mencintai shalat malam, dan demikian pula ibadah ibadah yang lain.
Ustadz Agus Suseno 

Nasehat Syeikh Abdul Muhsin Al Abbad

*Nasehat Syeikh Abdul Muhsin Al Abbad*

Sebuah kebahagiaan tersendiri ketika dapat bersimpuh di depan ulama dan mengambil banyak faidah ilmu langsung darinya.

Alhamdulillah semester lalu mata kuliah hadis di ampu oleh Syeikh Abdul Muhsin Al Abbad dan syeikh Abdurrahman Ar Rusyaidan hafidzahumallah dengan materi hadis-hadis pilihan dari kitab Al Mujtaba dan Sunan Ibnu Majah.

Di pertemuan perdana pagi itu syeikh Abdul Muhsin Al Abbad hafidzahullah memberi motivasi kepada kami dengan menyampaikan tentang keutamaan ilmu dan pencari ilmu, kemudian beliau melanjutkan dengan nasehat agar senantiasa ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di kota Nabi

Dan diantara bentuk kesungguhan dalam belajar adalah dengan 3 hal: 

*1. Ketika bersama guru selalu bertanya.*
*2. Ketika bersama kawan selalu mudzakaroh*
*3. Ketika sendiri habiskan waktu untuk banyak membaca.*

Dan nasehat penting yang kami garis bawahi dalam catatan kuliah perdana kala itu adalah adalah nasehat beliau:

_"Perbanyaklah membaca kitab untuk suatu permasalahan, karena ketika engkau banyak membaca kitab, sering kali akan engkau dapati faidah-faidah yang lebih agung dan penting dibanding sekedar permasalahan yang sedang kau cari, dan hal ini hanya bisa kau dapati dengan membuka lembaran-lembaran buku yang tentunya sangat berbeda dibandingkan dengaan mencarinya via HP, sungguh fitnah HP bagi penuntut ilmu di zaman ini amatlah besar."_

Senada dengan akhir nasehat beliau, syeikh Shaleh Al Ushoimi pun pernah menjelaskan bahwa kekuatan thalibul ilm itu ada dalam tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan serta hati. dan ketiga-tigannya tersebut dapat  menjali sangat lemah dalam seketika hanya kerena fitnah HP.

__________________
Follow Instagram: @qoryatuna https://www.instagram.com/qoryatuna/
Ustadz Afit iqwanudin 
Bekerja di pondok hamalatul quran 

paling tidak engkau mampu menutup akhir hidupmu sebagai seorang penuntut ilmu

Setiap yang berjalan pasti akan sampai

لا تستطل الطريق، فكل من سار على الدرب وصل.

إن لم تصل عالماً تصل متعلما.

والله لا يلزمك أن تكون عالما، ولكن يلزمك أن تكون متعلما.

Jangan merasa jalan Ilmu itu panjang (sehingga engkau merasa berat untuk menitinya), karena setiap orang yang berjalan di jalur yang tepat dia pasti akan sampai.

Jika engkau tidak sampai menjadi seorang ulama di akhir hayatmu, paling tidak engkau mampu menutup akhir hidupmu sebagai seorang penuntut ilmu.

Allah tidak mengharuskan anda untuk menjadi seorang ulama, akan tetapi Allah mewajibkan anda untuk menjadi seorang pembelajar.

Ya Allah, wafatkan kami diatas jalan Ilmu.

Ustadz Cecep Nurochman
Mengambil jurusan fiqh wa Ushul fiqih lipia 

Beliau menjelaskan bahwa orang miskin lebih dermawan dari orang kaya yang paling Kaya.

Pernah ikut kajiannya Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah,

Beliau menjelaskan bahwa orang miskin lebih dermawan dari orang kaya yang paling Kaya.

Beliau memberikan permisalan tentang orang miskin vs orang kaya.

- seandainya Ada orang miskin yang memiliki harta hanya uang 10.000, hartanya hanya uang itu saja dan tidak Ada yang lainnya. Kemudian Ada orang yang datang kepadanya minta-minta, relakah orang miskin itu memberikan setengah dari hartanya (uang 5.000) ? Jawabnya banyak orang miskin yang dengan sukarela memberikan setengah hartanya (5.000) kepada orang lain, bahkan seluruh hartanya (10.000) pun rela.

- kemudian Ada orang kaya yang memiliki harta yang banyak, misal: memiliki dua rumah mewah, satu Rumah di pondok Indah seharga 4 Milyar dan satu Rumah lagi di wilayah elit lainnya dengan harga 7 Milyar. Pertanyaan nya adalah Apakah orang kaya itu akan rela memberikan setengah hartanya kepada orang lain jika Ada yang Minta ? Katakanlah Rumah yang di pondok Indah seharga 4 Milyar ? Jawabnya tidak akan memberikan, kalopun dia memberikan dia akan berpikir jutaan Kali. Itu baru setengah dari hartanya, bagaimana lagi dengan seluruh hartanya akan diberikan kepada orang lain. Paling² orang yang minta itu akan diberikan motornya yang seharga 3 atau 4 Juta, bukan setengah apalagi seluruh hartanya.

Demikian kurang lebihnya, semoga bisa diambil pelajaran tentang kemuliaan orang miskin dibandingkan dengan orang kaya yang paling kaya.

Al akh la Ode abu Hanifa 

Orang kaya akan kepikiran terus jika harta 11 Milyar nya itu diberikan secara cuma-cuma kepada orang lain.

Dan umumnya orang kaya tidak akan memberikan seluruh hartanya.

Ustadz Nuzul juga menjelaskan, umum nya orang semakin kaya maka akan semakin pelit dan bakhil

Al akh la Ode abu Hanifa 


Sesuatu Yang Dilakukan Karna Allah maka ia akan kekal

# Yang Menjadi Pembeda Antara Muwattho' Al Imam Malik رحمه الله Dengan Muwattho' - Muwattho' Lain Di Zamannya #

Pernah ada seseorang yang mengatakan kepada Al Imam Malik رحمه الله:

ما الفائدة في تصنيفك؟ 

"Apa sih faedahnya engkau menulis kitab muwattho' (lagi)?" 

Yag demikian dikarnakan telah banyak tersebarnya kitab - kitab hadits yang diberi judul muwattho' pada saat itu. 

Apa jawab Al Imam Malik:

ما كان لله بقي

"Sesuatu Yang Dilakukan Karna Allah maka ia akan kekal"

Dan benar saja, kitab Muwattho' Al Imam Malik lah yg bertahan dari zaman ke zaman.

 Apa faedahnya?

1. Lakukanlah segala hal karna Allah, bukan karna manusia, apakah manusia memberikan apresiasi atau celaan dan nyinyiran.

2. Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat, meskipun hal tersebut sudah dilakukan orang lain, kita tidaklah mesti menjadi trendsetter dalam kebaikan.
Ustadz Muhammad Aziz El imam 

Benci Ahli Ilmu karena Adabnya

Benci Ahli Ilmu karena Adabnya

Imam Asy Syafii rahimahullah berkata, "Siapa yang ingin hatinya diberikan cahaya oleh Allah hendaklah ia banyak menyendiri (untuk ibadah), dan sedikit makan, dan tidak bergaul dengan orang orang yang safih (kurang akalnya), dan membenci ahli ilmu yang tidak memiliki adab."
(Mukadimah Al Majmu syarh muhadzab 1/31)

Membenci ahli ilmu yang tidak punya adab bisa membuka cahaya di hati...
Bagaimana jika membenci penuntut ilmu yang tidak punya adab...
Ustadz badrusalam lc 

Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah berkata : penamaan qobil dan habil maka sesungguhnya hal tersebut di nukil dari ulama ahli kitab

Dari ustadz abu asma Andre 

Jika Allah sendiri memakai kata yang berbeda antara "Tangan" dengan "Kekuasaan", mengapa semua kata harus ditakwil ke satu makna?

"Perbedaan Yad dengan Aidi"

Jika Allah sendiri memakai kata yang berbeda antara "Tangan" dengan "Kekuasaan", mengapa semua kata harus ditakwil ke satu makna?
من لطائف القرآن : بين الأيْد والأيْدي في القرآن

هاتان كلمات قرآنيتان ، ليستا مترادفتين ، فقد لا يعرف بعض قارئي القرآن الفرق بينهما .

** 1 **

الأَيْدُ : هذا اسم ، مشتق من الجذر الثلاثي : ((أَيْدٌ)) ، على وزن ((فَعْلٌ)) . فعله الماضي : ((أَيَدَ)) . تقول : أَيَدَ ، يَأْيَدُ ، أَيْداً .

و الأَيْدُ هو القوة . يقال : فلان صاحب أَيْد . أي " صاجب قوة .

وقد ورد هذا الاسم مرتين في القرآن :

 

أ-قال تعالى : { اصبر على ما يقولون ، واذكر عبدنا داود ذا الأيد إنه أواب .} –ص:17- .

((ذا)) : صفة منصوبة بالألف ، لأن ((ذو)) من الاسماء الخمسة ، والموصوف هو ((داود)) عليه السلام . و ((الأيْدِ)) : مضاف اليه مجرور .

والمعنى : اذكرعبد الله ورسوله داود عليه السلام ، وهو ذو الأيد والقوة ، وقد ملك داود عليه السلام كل مظاهر القوة المادية والمعنوية والروحية ، حيث أنشأ مملكة إسلامية وكان نبياً رسولاً ملكاً ، وكان يصنع الدروع الحديدية للجنود .

ب-وقال تعالى : {والسماء بنيناها بأيد ، وإنا لموسعون .} –الذاريات : 47- .

أخبر الله أنه بنى السماء بأَيْدِه ، وأَيْدُه هو قوته ، فهو القوي الفعال لما يريد . فالأيْدُ هنا هو القوة . وقد يظن بعضهم خطأً أن الأيْدَ هنا هو اليد . ويقول : بنى الله السماء بيده ! وهذا خطأ .

 

** 2 **

الأيدي : جمع تكسير ، مفرده ((يَدٌ)) . واليد بالنسبة للانسان وغيره هي الجارحة المعروفة ، التي يستعملها الإنسان ، ويستعين بها في قضاء حاجته .

و ((يدٌ)) : اسم مشتق ، جذره الثلاثي ((يَدْيٌ)) ، على وزن ((فَعْلٌ)) فعله الماضي هو : ((يَدى)) تقول : يَدى ، يَدي ، يَدْياً . واليَدْيُ هو العطاء . وسميت يد الإنسان يداً لأنه يعطي بها . و((يَدٌ)) اسم حذفت منه الياء التي هي لام الكلمة ، فهو على وزن : ((فَعٌ)) وقد ذكر القرآن المفرد : ((يَدٌ)) . كما في قوله تعالى : {حتى يعطوا الجزية عن يدٍ وهم صاغرون .} –التوبة : 29- .

 

** وذكر المثنى : ((يدان)) . كما في قوله تعالى : {بل يداه مبسوطتان.} –المائدة : 64- .

وذكر الجمع ((أيدي)) . كما في قوله تعالى : ((واذكر عبدنا إبراهيم واسحاق ويعقوب ، أولي الأيدي والأبصار . )) –ص:45- .

وأضيفت ((يد)) إلى الله ، كما في قوله تعالى : {قل إن الفضل بيد الله يؤتيه من يشاء .} –آل عمران : 73- .

ونحن نثبت اليد إلى الله ، لأنه أخبر عن ذلك في القرآن ، بدون تأويل ولا تعطيل ، وبدون تجسيم أو تحديد . فنقول : له سبحانه يد ليست كأيدينا ، وهي تليق بعظمته سبحانه .

 

وقد تحذف الياء من جمع التكسير ((أيدي)) للتخفيف ، كما في قوله تعالى : {أم لهم أيد يبطشون بها .} –الاعراف : 195- . إن ((أَيْدٍ)) هنا جمع ((يَد)) حذفت منه الياء . بينما ((أَيْدِ)) في قوله ((ذا الأيد )) مصدر على وزن ((فعل)) ففرق بعيد بين ((أَيْدٌ)) بمعنى القوة . و : ((أَيْدٍ)) جمع : يد . وسبحان الله !!

الدكتور صلاح الخالدي
Al akh Ahmad Farid darwis 
Jurusan syariah hukum Islam lipia Jakarta 

Seandainya orang bodoh itu diam, maka akan minim perselisihan

🔖 Komentar Orang Jahil Bikin Ruwet Masalah
قَالَ الْغَزَالِيُّ : لَوْ سَكَتَ مَنْ لاَ يَعْرِفُ قَلَّ الاخْتِلاَفُ
🍃 Al-Ghozali berkata: “Seandainya orang bodoh itu diam, maka akan minim perselisihan”.… https://t.co/5WTnSQTvG
Ust Yusuf abu Ubaidah

Definisi Muru'ah adalah :

💬 Definisi Muru'ah adalah :

إجتناب ما يذم بالعرف وهي تختلف بإختلاف الزمان والمكان

Menjauhi perkara yang dengannya seseorang dicela secara urf (kebiasaan) masyarakat, dan perkara ini berbeda-beda kondisinya di setiap zaman dan tempat (daerah/kota/negeri).

Diantara contoh tidak menjaga muru'ah adalah tidak punya etika dan adab di tempat umum seperti kencing di sembarang tempat atau kencing di pinggir jalan, atau membuat ulah di pasar atau tempat keramaian tanpa menjaga kehormatan.

Maka demikian pula di FB atau media sosial lainnya, kita wajib menjaga muru'ah supaya kita tidak tergolong sebagai orang yang tidak punya budi pekerti yang luhur atau tidak melambangkan sebagai seorang pelajar atau penuntut ilmu yang baik.

Dahulu para ulama ahli hadits, tidak mengambil ilmu dari orang-orang yang tidak menjaga muru'ahnya seperti yang kami sebutkan diatas, maka di zaman ini seharusnya seorang yang berilmu itu menjaga adab dan akhlaknya, khususnya bersama manusia dan para penuntut ilmu lainnya, agar jangan sampai syaithan mempermainkan mereka sehingga ilmu mereka di tinggalkan oleh manusia, Allohul Musta'an

 🖍️ Abu Farhan Ahmad Hafizhahulloh

══════ ❁✿❁ ══════
🎈 JOIN DAN SHARE :
•https://t.me/ahmadabufarhan
•https://www.instagram.com/ahmadabufarhan83
•https://www.facebook.com/abufarhanahmad83/
••••••••••••••••••••
•https://t.me/darulhijrohpinrang
•https://www.instagram.com/darulhijrohpinrang
•https://www.facebook.com/darulhijrohpinrang/

••••••••••••••••••••
▪️ Memurnikan Aqidah & Menebarkan Sunnah Diatas Pemahaman Salafus Sholih.

#Kokoh pendirian menyebabkan tumbuh berkembang

بسم الله الرحمن الرحيم

*Ats Tsabaat Nabaat*

الثبات نبات
Ats Tsabaat Nabaat

#Kokoh pendirian menyebabkan tumbuh berkembang

Hal diatas adalah nasehat yang sering diulang oleh Syaikh Abdul Bary Fathullah Al Hindi hafizhahullah dalam kajian kajian beliau hafizhahullah di Abu Dhabi dahulu (yang ana hadiri 2006-2008)

Kokoh pendirian dan tetap dalam semangat yang sama dari awal menuntut ilmu akan memberikan hasil berupa tumbuh berkembang nya ilmu dan pemahaman. 
Artinya sekiranya sedang belajar satu kitab dengan syaikh/ustadz/guru  maka selesaikan lah jangan pindah pindah kitab dan guru (tanpa ada sebab yang ma'ruf).

Ataupun semangat dalam menghadiri kajian ilmu syar'i itu harus dijaga dan istiqamah maka inSya Allah suatu saat kelak ilmu itu akan berkembang dan memberikan pemahaman yang berkesinambungan lagi luas.

Kalau cuma hadir sekali kajian terus besuk pindah lagi ke kajian yang lain terus pekan depan keliling lagi ke kajian yang lain pula maka cara belajar seperti ini tidak akan menyebabkan tumbuh berkembang nya ilmu.
Bahkan sering disebut sebagai tholabul Ilmi sandwicaat (menuntut ilmu dengan instan seperti makan sandwich mudah kenyang tapi cepat lapar).

Itulah yang dijelaskan oleh Syaikh Sholih Al Masy'ari hafizhahullah ketika mengawali kajian Shohih Muslim di Dubai tahun 2016 awal.

Semoga bermanfaat.
🍫 Abu Usaid - Zaki Rahmawan

posisi Makmun didepan imam dalam kondisi tidak tersedia tempat lagi

Posisi makmum berada di depan Imam ktka sholat berjamaah dg sebab uzur misal krn tempatnya sudah padat shingga tdak ada tempat lagi kcuali bagian dpan Imam maka sholatnya sah2 saja.
Ust Abul hajaj Abdurahman 

TAKHRIJ HADITS DOA MASUK PASAR

TAKHRIJ HADITS DOA MASUK PASAR

Lafadz haditsnya sebagai berikut :
ﻣَﻦْ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﺴُّﻮﻕَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳﻚُ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻳُﺤْﻴِﻰ ﻭَﻳُﻤِﻴﺖُ ﻭَﻫُﻮَ ﺣَﻰٌّ ﻻَ ﻳَﻤُﻮﺕُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺃَﻟْﻒَ ﺃَﻟْﻒِ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ﻭَﻣَﺤَﺎ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻟْﻒَ ﺃَﻟْﻒِ ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ ﻭَﺭَﻓَﻊَ ﻟَﻪُ ﺃَﻟْﻒَ ﺃَﻟْﻒِ ﺩَﺭَﺟَﺔٍ
“Barangsiapa yang masuk pasar, lalu berdoa : “Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah pemilik kerajaan yang segala pujian, Yang menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia Maha Hidup tidak akan mati, di-Tangan-Nya segala kebaikan. Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu”. Allah Ta'ala akan membalasnya 1000-1000 (1 juta) kebaikan, dihapuskan kesalahan sebanyak 1 juta kesalahan dan diangkat derajatnya 1 juta derajat”.
============================
TAKHRIJ HADITS:

Hadits ini diriwayatkan melalui beberapa jalan yaitu :
1. Dari Amirul mukminin Umar bin Khothob Radhiyallahu Anhu. Haditsnya diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam “Sunannya” (no. 3756) , Imam Darimi dalam “Sunannya” (no. 2748) , Imam Al Hakim dalam “Al-Mustadrok” (no. 1930), Imam Abdu bin Humaid dalam “Al Musnad” (no. 2) , dari jalan Al Azhar bin Sinaan dari Muhammad bin Waasi’ dari Salim bin Abdullah bin Umar  dari Bapaknya Ibnu Umar dari Bapaknya Umar bin Khothob  dari Nabi Shalallahu alaihi wa salam.

Kemudian Imam Tirmidzi dalam “Sunannya” (no. 3757) , Imam Ibnu Majah dalam “Sunannya” (no. 2320) , Imam Ath-Thoyaalisiy menulis dalam “Musnadnya” (no. 11) dari jalan Hammad bin Zaid dari ‘Amr bin Dinar dari Salim dan seterusnya.

Kedudukan sanad :
Jalan pertama terdapat didalamnya perowi yang bernama Al Azhar bin Sinaan, Imam Ahmad menilainya Layyin, Imam Ibnu Madini menilai haditsnya sangat lemah jika meriwayatkan dari Muhammad bin Waasi (dalam masalah ini, ia meriwayatkan dari Ibnu Waasi’), kemudian yang menilainya lemah lagi adalah Imam As-Saji dan Imam Ibnu Syahiin. Penilaian agak positif diberikan oleh Imam Ibnu Ady, beliau berkata :
ﺃﺣﺎﺩﻳﺜﻪ ﺻﺎﻟﺤﺔ ﻟﻴﺴﺖ ﺑﺎﻟﻤﻨﻜﺮﺓ ﺟﺪﺍ ﻭ ﺃﺭﺟﻮ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻪ ﺑﺄﺱ
“Hadits-haditsnya baik, tidak mungkar sekali, aku berharap ia perowi yang tidak mengapa (untuk meriwayatkan haditsnya)”.

Sehingga barangkali kesimpulan yang khusnu Dzhon kepadanya, Azhar ini perowi yang bisa dijadikan penguat. Kemudian perowi diatasnya adalah para perowi tsiqoh.

Adapun jalan yang kedua didalamnya terdapat perowi yang bernama ‘Amr bin Diinar Aluu Zubair, para ulama mendoifkannya.

Namun Imam Al Hakim dalam “Al-Mustadrok” (no. 1931) menulis mutaba’ah untuk Azhar yaitu  dari Abdullah bin Wahhab, akhbaronii Umar bin Muhammad bin Zaid dari seorang laki-laki penduduk Bashroh dari Saalim dan seterusnya. 

Umar bin Muhammad seorang perowi tsiqoh, perowi Bukhori-Muslim. Hanya saja sanad ini Mubham karena ada perowi yang tidak disebutkan namanya, kalau yang dimaksud dengan penduduk Bashroh adalah Muhammad bin Waasi’, maka jelas sanad ini
Shahih, karena Ibnu Waasi’ adalah penduduk Bashroh, namun jika bukan dia, maka sanad ini masih majhul dan besar harapan hadits ini Hasan karena saling menguatkan wallahu a’lam.

2. Dari Shahabi Jaliil Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhumaa. Diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam “Al Mustadrok” (no. 1933), dari jalan Masruuq bin Marzabaan dari Hafs bin Ghiyaats dari Hisyaam bin Hasaan dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar dari Nabi shalallahu alaihi wa salam.

Kedudukan sanad :
Masruuq dinilai shoduq oleh Al Hafidz dalam “At-Taqriib” sedangkan perowi lainnya adalah para perowi tsiqoh, perowi Bukhori-Muslim. Oleh karenanya setelah meriwayatkan hadits ini Imam Al Hakim berkata :
ﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﻁ ﺍﻟﺸﻴﺨﻴﻦ ، ﻭﻟﻢ ﻳﺨﺮﺟﺎﻩ ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ
“Sanad ini shahih atas syarat Bukhori-Muslim, namun keduanya tidak mengeluarkan dalam kitabnya. Wallahu a’lam”.

Namun yang lebih mendekati sanadnya hasan saja, karena Masruuq hanya perowi shoduq. Wallahu a’lam.

3. Dari Shahabi jaliil Abdullah bin ‘Amr bin Ash Radhiyallahu Anhumaa. Ditakhrij oleh Imam Baghowi dalam “ Syarhus Sunah ” (2/458) dari jalan Humaid bin Zanjuwaih dari Utsman bin Sholih dari Ibnu Luhaiyah dari Abu Qobiil Huyai bin Hanii dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash  bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda :
ﻣَﻦْ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴُّﻮﻕِ ﻣُﺨْﻠِﺼًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﻏَﻔْﻠَﺔِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ، ﻭَﺷُﻐْﻠِﻬِﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻫُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ، ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺃَﻟْﻒَ ﺃَﻟْﻒِ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ، ﻭَﻟَﻴَﻐْﻔِﺮَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓً ﻟَﻢْ ﺗَﺨْﻄُﺮْ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻠْﺐِ ﺑَﺸَﺮٍ
“Barangsiapa yang berdzikir di pasar, ketika manusia lalai karena kesibukan mereka (dalam berdagang), Allah Ta'ala akan menuliskan baginya 1 juta kebaikan dan Allah Ta'ala akan mengampuninya pada hari kiamat dengan ampunan yang belum pernah terbetik dihati manusia”.

Kedudukan sanad :
Sanad ini memiliki minimal 2 cacat, yaitu Ibnu Luhaiyah seorang yang mukhtalith (setelah terbakar kitabnya) dan yang kedua Abu Qobiil tidak bertemu dengan sahabat Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu Anhu karena Abu Qobiil wafat pada tahun 145 H sedangkan Ibnu Amr’ Radhiyallahu Anhu wafat tahun 65 H, sehingga terpaut beberapa tahun masa hidup mereka berdua. Oleh sebab itu sanad ini lemah. Wallahu a’lam.

Kesimpulan akhirnya adalah hadits doa masuk pasar diatas minimalnya Hasan, sebagaimana penilaian Imam Al Albani di beberapa kitabnya. Sehingga layak dijadikan amalan. 

Semoga kita semuanya dapat mengamalkan hadits ini ketika pergi ke pasar dan mendapatkan jutaan kebaikan dari Rabb kita Yang Maha Pengasih lagi Pemurah. Amiin

www.nenotriyono.com

Apabila orang tua mendoakan keburukan kepada anaknya maka ia berdosa dan itu merupakan penebus dosa sang anak dan ia diberikan pahala atas kesabarannya."

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh: 
"Apabila orang tua mendoakan keburukan kepada anaknya maka ia berdosa dan itu merupakan penebus dosa sang anak dan ia diberikan pahala atas kesabarannya." 

(Majmu' al Fatawa 31/303) 
Al hujjah 

Ini jika anak tidak bersalah apa-apa...

Termasuk Fiqh dakwah:

Termasuk Fiqh dakwah:

MERELAKAN DEMI PERSATUAN

Jika engkau punya pendapat yang menurutmu itu lebih kuat dan lebih utama, tapi jika diterapkan maka memantik perpecahan, maka tinggalkan pendapat itu demi persatuan kalimat di antara kaum muslimin.

Syikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata:

( يترك الإنسان الأفضل لتأليف القلوب واجتماع الكلمة خوفا من التنفير عما يصلح كما ترك النبي صلى الله عليه وسلم بناء البيت على قواعد إبراهيم ؛ لكون قريش كانوا حديثي عهد بالجاهلية وخشي تنفيرهم بذلك ورأى أن مصلحة الاجتماع والائتلاف مقدمة على مصلحة البناء على قواعد إبراهيم . وقال ابن مسعود - لما أكمل الصلاة خلف عثمان وأنكر عليه فقيل له في ذلك فقال - الخلاف شر ؛ 

Seseorang (boleh) meninggalkan sesuatu yang lebih utama dalam rangka melunakkan hati dan menyatukan kalimat kaum muslimin, Krn dikhawatirkan (jika hal itu dilakukan) maka membuat orang semakin lari, hal ini sebagaimana dahulu Rasulullah meninggakan pembangun Ka'bah di atas pondasi  Ibrahim, hal itu dikarenakan kaum Quraisy baru saja masuk Islam dan masih dekat dengan zaman jahiliyah, rasul khawatir jika perubahan bangunan Ka'bah sesuai pondasi Ibrahim itu dilaksankan, justru akan semakin membuat mereka lari (dari agama Allah), maka Rasulullah melihat bahwa maslahat persatuan lebih diutamakan dari pada mashlahat pembanguanan Ka'bah (kembali) sesuai di atas pondasi Ibrahim. Dan Ibnu Mas'ud ketika menyempurnakan rakaat sholat di belakang Ustman (ketika safar), beliau mengingkarinya, namun ketika ditanya mengapa tetap sholat di belakang Utsman? Maka Ibnu Mas'ud  menjawab: KARENA PERSELISIHAN ITU BURUK.

Majmu' Fatwa, syaikhul Islam Ibn Taimiyah 22/436.

Begitulah para salaf dalam berselisih, mengedepankan maslahat 'aamah dan tidak ananiyah (egois) dg pendapatnya meskipun menurutnya itu benar.... ALANGKAH LAPANGNYA DADA PARA SALAF KETIKA BERSELISIH.
Ustadz Fadlan Fahamsyah lc mhi

YANG KITA BUTUHKAN

YANG KITA BUTUHKAN

Nasehat Syaikhul Islam Ibn Qoyyim al-Jawziyah rahimahullah:

فليس للقلب أنفع من معاملة الناس باللطف وحب الخير لهم..

Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hati dari pada memperlakukan manusia dengan lemah lembut dan menginginkan kebaikan bagi mereka.

ومن حمل الناس على المحامل الطيبة وأحسن الظنّ بهم سلمت نيته وانشرح صدره وعوفي قلبه وحفظه الله من السّوء والمكاره. مدارج السالكين (2/511)

Dan barang siapa membawakan manusia kepada pembawaan yang baik (membawa ucapan atau tindakan mereka yang kelihatannya salah kepada penafsiran yang baik, dan mencarikannya uzur), serta berbaik sangka kepada mereka, maka akan SELAMAT NIATNYA, akan LAPANG DADANYA, dijadikan SEHAT HATINYA, dan Allah akan menjaganya dari kejelekan dan perkara-perkara yang dibenci.”

(Ibn Qoyyim al-Jawziyah, Madarijus Salikin, vol.  2, hal. 511)
.
.
#ff
#fadlan #fadlanfahamsyah
#fadlanfahamsyahofficial
#dirumahaja

Perspektif Taklid menurut al hafidz al muarrikh Al Khotib AlBaghdadi

Perspektif Taklid menurut al hafidz al muarrikh Al Khotib AlBaghdadi

Al khotib al baghdadi dalam “al faqih wal mutafaqqih “ menyebutkan bab seputar taklid yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan. 
Menurut beliau, Hukum pada umumnya bisa dibagi menjadi dua jenis :
Pertama : Aqli (artinya hukum yang bisa diketahui dengan akal) 
Kedua : syar’i ( hukum yang bersumber dari syara’).

Menurut beliau : jenis yang pertama , tidak diperkenankan untuk bertaklid, seperti mengenal atau mengetahui shoni’ (pencipta)  dan sifat-sifatnya, begitupula mengenal rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan kebenarannya, dan lainnya. 
Karena menurut beliau : cara untuk mengetahui “ushul” (dasar - dasar akidah) adalah akal, dan semua manusia dalam hal ini memiliki kemampuan yang sama. karenanya, tidak ada artinya bertaklid dalam hal ini , karena semua orang bisa menjangkau dengan akalnya. 

Adapun jenis kedua : beliau membaginya menjadi dua kategori :
Pertama : hukum yang diketahui secara (dhorurat) , seperti sholat liwa waktu, zakat, puas, haji, zina, mencuri, dan lainnya. Menurut beliau : kategori ini, sama hukumnya dengan jenis yang pertama, dengan alasan yang sama sebagaimana pada jenis yang pertama. 

Kedua : hukum yang diketahui dengan nalar dan istidlal, seperti rincian ibadah , muamalat , nikah, dan lainnya. 
Maka menurut beliau : dalam hal ini taqlid dibolehkan. Karena jika kita menghalangi mereka bertaqlid dalam hal ini, akan menimbulkan masalah besar, berupa terputusnya  kebutuhan hidup banyak orang, rusaknya pertanian dan peternakan dan lainnya, maka sudah sepatutnya jika mereka diperkenankan untuk bertaklid dalam hal ini. 

Dari uraian singkat ini kita bisa menangkap bahwa al khotib , melarang taklid dalam perkara ushul sebagaimana yang telah disebutkan diatas dan  hukum yang diketahui secara dhorurat) dan membolehkan taklid dalam perkara furu’ (cabang).
Ustadz fadlullah