Selasa, 25 Maret 2025

Nabi Muhammad SAW memiliki bacaan Al-Qur’an rutin (hizb) yang tidak pernah ditinggalkan.

1. Nabi Muhammad SAW memiliki bacaan Al-Qur’an rutin (hizb) yang tidak pernah ditinggalkan.

2. Cara bacaan beliau penuh tartil (perlahan dan teratur), tidak cepat atau tergesa-gesa, huruf demi huruf, ayat demi ayat.

3. Beliau memanjangkan huruf-huruf mad seperti pada bacaan "Ar-Rahmaan" dan "Ar-Rahiim".

4. Selalu memulai bacaan dengan isti‘adzah, seperti:

"A‘uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim", atau

"Allaahumma inni a‘uudzu bika minasy-syaithaanir-rajiim, min hamzihi wa nafkhihi wa nafthihi".

5. Suka mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain, seperti ketika meminta Abdullah bin Mas‘ud membacakan dan beliau menangis karena terharu.

6. Membaca dalam berbagai keadaan: berdiri, duduk, berbaring, dalam keadaan wudhu maupun hadats kecil; hanya tidak membaca saat junub.

7. Melagukan (mengindahkan) bacaan Al-Qur’an dan kadang merendahkan serta menggema suaranya (tarji').

8. Sabda Nabi tentang keindahan suara saat membaca Al-Qur’an:

"Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu."

"Bukan dari golongan kami yang tidak melagukan Al-Qur’an."

"Allah sangat mendengarkan bacaan Nabi yang bersuara indah saat membaca Al-Qur’an."

9. Tarji' adalah pilihan Nabi, bukan karena terpaksa (seperti guncangan unta), dan diteladani oleh sahabat seperti Abdullah bin Mughaffal.

10. Nabi pernah memuji bacaan Abu Musa Al-Asy‘ari, dan Abu Musa berkata: "Seandainya aku tahu engkau mendengarkan, tentu akan aku hias bacaanku seindah mungkin."

11. Jika tidak memiliki suara bagus, tetap dianjurkan memperindah suara semampunya.

Disarikan dari Zaadul Ma'aad Ibnu al-Qayyim rahimahullah
Ustadz noor akhmad setiawan