Rabu, 26 Maret 2025

Jangan cuma ikut-ikutan dalam beragama, namun jadilah orang yang berilmu!

Jangan cuma ikut-ikutan dalam beragama, namun jadilah orang yang berilmu!

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu mengatakan:

لا يكونُ أحَدُكم إمَّعةً، قالوا: وما الإمَّعةُ يا أبا عَبدِ الرَّحمنِ؟ قال: يقولُ: إنَّما أنا مع النَّاسِ؛ إن اهتَدَوا اهتدَيتُ، وإن ضَلُّوا ضلَلْتُ، ألَا ليُوَطِّنْ أحَدُكم نفسَه على إن كَفَر النَّاسُ ألَّا يَكفُرَ

“Jangan kalian menjadi imma’ah!”. Murid-murid beliau berkata: wahai Abu Abdirrahman, apa itu imma’ah? Ibnu Mas’ud mengatakan: “Yaitu orang yang berkata: saya ikut bersama orang-orang. Kalau mereka benar, saya pun jadi benar. Kalau mereka sesat, saya pun sesat”. Ibnu Mas’ud mengatakan: “Hendaknya ia posisikan dirinya di masyarakat dengan baik, sehingga ketika masyarakat menjadi kufur dia tidak ikut kufur” (Tafsir Ath Thabari, 9/152).

Beliau juga mengatakan:

اغْدُ عالِمًا أو متعَلِّمًا، ولا تَغْدُ إمَّعةً فيما بَيْنَ ذلك

“Jadi ulama atau jadilah penuntut ilmu. Jangan menjadi imma’ah yang bukan termasuk keduanya” (Syarah Musykilil Atsar, 15/407).

Fawaid Kangaswad | https://lynk.id/kangaswad