Minggu, 02 Maret 2025

Jadwal waktu salat lima waktu (berdasarkan Hisab Astronomis) yang mendekati presisi (pasti) sebetulnya hanya untuk waktu Magrib. Ini disebabkan oleh banyak faktor:

Jadwal waktu salat lima waktu (berdasarkan Hisab Astronomis) yang mendekati presisi (pasti) sebetulnya hanya untuk waktu Magrib. Ini disebabkan oleh banyak faktor:

1. Umumnya waktu salat sebetulnya tidak dapat dihisab (dihitung) secara pasti sepanjang tahun. Salat Subuh dan Isya berpijak pada ketentuan yang tidak dapat dihitung secara presisi hanya dengan hisab posisi matahari, sedangkan salat Zuhur dan Asar (walaupun bisa dihitung posisi mataharinya) juga berpijak pada ketentuan yang batasannya hanya dapat diperkirakan.

Karenanya, tidak heran bila ada banyak kriteria yang berbeda untuk hisab terbitnya fajar sodiq di ufuk timur, misalnya kriteria -18°, -19°, dan -20°. Begitu pula untuk tenggelamnya mega merah di ufuk barat, misalnya kriteria -18°, -17,5°, dan bahkan -15°. Demikian pula dengan penentuan waktu Zuhur, antara yang disamakan atau dinyarissamakan begitu saja dengan waktu istiwa (midday + 62 detik), yang 3-5 menit setelah istiwa, sampai yang 1 jam setelah istiwa. Waktu Asar, baik yang berpatokan pada 1 kali maupun 2 kali bayangan benda, tentu juga akan terpengaruh dengan rumusan ini.

2. Umumnya penyusun jadwal waktu salat menambahkan faktor ihtiyat atau durasi pengamanan, yaitu jadwalnya dibuat maju atau terkadang mundur 1 menit, 2 menit, atau 3 menit dari hasil perhitungan. Ini mengurasi akurasi antara jadwal yang tertulis dengan hasil Hisab yang sebelumnya, walaupun hanya sedikit. Untuk waktu Subuh, persoalannya akan menjadi semakin krusial sebab ada dua ihtiyat yang tarik-menarik, yaitu pengamanan agar Sahur tidak menabrak Fajar (sehingga jadwalnya hendak dipercepat) sekaligus pengamanan agar salat Subuhnya tidak mendahului Fajar (sehingga jadwalnya hendak diperlambat).

3. Jadwal waktu salat dikaitkan dengan nama kawasan, misalnya nama kota atau kabupaten. Beberapa kawasan itu wilayahnya cukup luas sehingga berpeluang beda antara dua titik di kawasan tersebut, sementara di jadwal hanya disebut satu dan memang hisabnya hanya mengacu ke satu titik lokasi.

dan faktor lainnya, yang biasanya tidak sedominan tiga faktor di atas.

So what..? :)
Ustadz nidlol mas'ud