MAJALAH "TABLIGH" EDISI RAMADHAN 1446 H /2025 M MEMBAHAS JEJAK PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH DALAM MUHAMMADIYYAH
Kedekatan para tokoh Muhammadiyah dengan ulama "pembaharu" sudah bukan rahasia lagi, sebagaimana KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyyah) yang mengadopsi pemikiran Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam memurnikan ajaran Islam, Muhammad bin Abduh yang fokus dalam bidang pendidikan, dan Jalaluddin Al Afghani dalam bidang politik.
Tidak heran bila gerakan dakwah yang digagas oleh KH. Ahmad Dahlan ini mendapatkan tantangan yang berat dimasa hidupnya, khususnya saat berhadapan dengan kaum tradisional dan abangan waktu itu
Dalam hal apa pemikiran Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang diadopsi oleh KH. Ahmad Dahlan? Inilah cuplikannya:
"Khazanah pemikiran yang dirintis oleh Ibnu Taimiyyah terus berkembang dan memperkaya sejarah intelektual Islam. Pemikiran Ibnu Taimiyyah juga memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada gerakan pemurnian Islam di Nusantara, seperti Muhammadiyyah, Al Irsyad, dan Persatuan Islam (PERSIS), yang muncul pada awal abad ke-20....."
"Beberapa sumber menyebutkan bahwa diantara kitab yang dibaca oleh KH. Ahmad Dahlan adalah kitab "At Tawassul wal Washilah" karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Kitab tersebut membahas konsep tawassul, yaitu upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui perantara. Konsep tawassul yang dipahami oleh Muhamadiyah mengadopsi dari Ibnu Taimiyyah...."
Kesimpulannya, keberadaan Muhammadiyyah sebagai gerakan purifikasi tidak bisa lepas dari pemikiran dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Namun saat ini ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengalihkan kepada isu-isu lain untuk memberi kesan tidak ada kesamaan antara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan Muhammadiyyah; dari persoalan "Hudutsul 'alam", "metode Itsbat sifat Khobariyah, hadits "Muhammad duduk bersama Allah di atasy 'Arsy" dll dan dikesankan Syaikhul Islam dikesankan berbeda dengan aqidah Hanabilah, padahal tidak ada bukti yang memverifikasi hal tersebut, bahkan sebaliknya, para ulama Hanabilah selama 5 abad, dimulai dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah hidup hingga masa imam As-Saffariniyy, mereka semua sepakat atas lurusnya Aqidah Syaikhul Islam dan menempati kedudukan tinggi dan terhormat.
Apakah para ulama Hanabilah selama 5 Abad membohongi ummat untuk membela orang yang "mulhid" (menyimpang) dan sesat? Ada kesalahpahaman, sikap "ghuluw", bahkan sikap zalim disini.
Mari kita perbanyak literasi, dan ketakwaan.