📚 5 Kitab yang dinasehati oleh Syaikh Shalih bin 'Abdul 'Aziz Sindi hafizhahullah untuk dibaca oleh para penuntut ilmu yang ingin mendalami ilmu aqidah yang shahih.
Beliau yang juga seorang dosen aqidah di UIM ini memiliki halaqah pekanan setiap senin malam membahas Aqidah ath-Thahawiyyah. Walaupun hanya di masjid biasa, namun majelis beliau selalu ramai dihadiri oleh penduduk sekitar maupun mahasiswa dari berbagai jenjang kuliah.
📒 Berikut kitab-kitab yang direkomendasikan oleh beliau:
1) Taisir al-'Aziz al-Hamid Syarh Kitab at-Tauhid, karya Syaikh Sulaiman bin 'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdul Wahhab.
2) At-Tanbihat as-Saniyyah 'ala al-'Aqidah al-Wasithiyyah, karya Syaikh 'Abdul 'Aziz ar-Rasyid.
3) Syarh al-'Aqidah ath-Thahawiyyah, karya Imam Ibnu Abil 'Izz al-Hanafi.
4) Mukhtashar ash-Shawa'iq al-Mursalah, karya Imam al-Mushili.
5) Thariqul Hijratain, karya Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah.
Lalu beliau wasiatkan untuk membaca kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, serta ulama dakwah di Nejd seperti kitab ad-Durar as-Saniyyah.
📽 Sumber: https://youtu.be/KikiYd-IlgQ?si=1HXwiBi3ZymtMKcx
📌 Perlu diketahui kenapa para masyayikh merekomendasikan kitab-kitab ulama ahlussunnah mutaakhkhirin dibandingkan mutaqaddimin, di antara alasannya ialah:
1) Kitab-kitab mutaakhkhirin ibarat tahdzib dan tahqiq dari kitab-kitab mutaqaddimin, jadi lebih tertata rapi dari segi masail, juga dibekali qawaid dan dhawabith yang berkaitan dengan ilmu ini.
2) Ada beberapa permasalahan yang disebutkan di kitab-kitab mutaqaddimin namun tidak disebutkan di kitab-kitab mutaakhkhirin, tidak lain adalah karena maslahat. Seperti pembahasan tentang kritikan pedas terhadap Imam Abu Hanifah yang bahkan pada kitab-kitab mutaqaddimin disebutkan bab khusus tentang beliau. Namun kita tak jumpai ini di kitab-kitab Syaikhul Islam, demi menjaga kedudukan Imam Abu Hanifah yang dengan ini menjadi salah satu alasan beliau menulis kitab Raf'ul Malam 'an al-Aimmah al-A'lam.
3) Ada beberapa pembahasan dan istilah pada kitab-kitab mutaqaddimin yang berkaitan khusus dengan keadaan zaman tersebut, yang mana mencocoklogikannya ke zaman sekarang tanpa disertai tafshil dapat melahirkan kesalahpahaman di antara kaum muslimin.