Minggu, 17 November 2024

Bermula dakwah, berakhir dengan pertumpahan darah

Bermula dakwah, berakhir dengan pertumpahan darah

* * * * *

Entah sudah berapa banyak video dan narasumber yang saya saksikan membahas tragedi Juhaiman. Kisah yang penuh pelajaran ini sungguh menggugah hati dan pikiran. Saya sangat menyarankan para du’at dan penuntut ilmu untuk menyimaknya dengan seksama. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut.  

Di antaranya, kita belajar tentang bahaya *isti'jal*—tergesa-gesa tanpa pertimbangan matang, serta semangat yang tidak *mundhobith*—semangat yang tidak terarah dan tidak terkendali. Tragedi ini juga menjadi pelajaran penting tentang *fikih ma’alatil umuur*—pemahaman akan konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.  

Namun, ada sisi lain dari kelompok Juhaiman yang jarang diketahui banyak orang. Sebagian besar hanya mengenal mereka sebagai golongan yang melakukan keonaran di Masjidil Haram, tanpa menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah kumpulan para penuntut ilmu yang tekun. Mereka mendalami berbagai cabang ilmu, terutama hadits, dengan kesungguhan yang luar biasa. Kelompok ini bahkan banyak melakukan koreksi terhadap hal-hal yang mereka pandang menyimpang, seperti memindahkan lafaz *ash-shalaatu khairun minan-naum* dari adzan kedua ke adzan pertama—sebuah tindakan yang saat itu mengejutkan masyarakat Saudi Arabia. Mereka juga mempraktikkan shalat tarawih sebanyak sebelas rakaat, sesuai dengan pemahaman mereka. Nama kelompok mereka, *Jamaah Salafiyyah Muhtasibah*, mencerminkan semangat mereka untuk menegakkan nilai-nilai yang dianggap selaras dengan prinsip salaf.  

Namun, perjuangan mereka, yang bermula dari niat untuk memperbaiki, berubah menjadi perjuangan yang salah arah. Ketika perkara *furu'* didahulukan hingga mengorbankan pokok-pokok ajaran Islam, ketika pendapat pribadi dipaksakan tanpa landasan ilmu yang benar, dan ketika akal sehat dikalahkan oleh mimpi-mimpi yang disalahartikan, jalan perjuangan itu berakhir tragis. Sebuah perjalanan yang semula tampak mulia berubah menjadi derap langkah keliru, menapaki lorong gelap yang menuntun pada pertumpahan darah di tanah suci.

https://www.facebook.com/share/14e7ocEkMx/