Ngantuk berat?
Tidur dulu atau shalat dulu?
* * * *
Kira-kira kalau ditanyakan kepada para penceramah jawabannya akan seperti apa ya?
Berikut penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullah-:
قوله: «أو غلبة نعاس» هذا نوعٌ تاسعٌ من أعذارِ تَرْكِ الجُمُعةِ والجماعة؛ إذا غلبه النُّعاسُ فإنه يُعذرُ بتَرْكِ الجُمُعةِ والجماعةِ. مثال ذلك: رجل متعبٌ بسبب عَمَلٍ أو سَفَرٍ فأخذه النُّعاسُ فهو بين أمرين:
إما أن يذهبَ ويصلِّي مع الجماعةِ، وهو في غَلَبَةِ النُّعاسِ لا يدري ما يقول.
وإما أن ينامَ حتى يأخذَ ما يزولُ به النُّعاسُ ثم يُصلِّي براحةٍ.
فنقول: افعلْ الثاني؛ لأنك معذورٌ.
(الشرح الممتع : 4/316-317)
"Ucapannya: 'atau dikuasai rasa kantuk' ini adalah jenis kesembilan dari alasan yang dibolehkan untuk meninggalkan salat Jumat dan salat berjamaah. Apabila seseorang dikuasai oleh rasa kantuk, maka ia mendapatkan uzur untuk meninggalkan salat Jumat dan salat berjamaah.
Contohnya: seseorang yang merasa sangat lelah akibat pekerjaan atau perjalanan, lalu rasa kantuk menguasainya. Dia berada dalam dua pilihan: pergi untuk salat berjamaah dalam keadaan dikuasai kantuk sehingga tidak memahami apa yang ia ucapkan, atau beristirahat hingga kantuknya hilang, kemudian salat dalam keadaan tenang. Maka kami katakan: pilihlah yang kedua, karena engkau mendapatkan uzur."
(Syarh al-Mumti': 4/316-317)
Ustadz abu syakur
https://www.facebook.com/share/14Mb98Y9MN/