Minggu, 06 Oktober 2024

PERMATA YANG BERHARGA DARI AQIDAH ISLAM (Bagian 9)

PERMATA YANG BERHARGA DARI AQIDAH ISLAM (Bagian 9)

20. PASAL : TAKUT, HARAP DAN CINTA

TAKUT (KHAUF)
Takut terbagi 2 (dua) macam :
1. Takut yang Disyariatkan
2. Takut yang Dilarang
 
Pertama : Takut yang Disyariatkan
Ini ada 4 (empat) bentuk :
1. Takut Ibadah (Khauf Ibadah)
Yakni rasa takut kepada Allah yang disertai dengan kecintaan, ketundukan, kepatuhan dan pengagungan kepada-Nya. Ini termasuk rukun ibadah. 

Takut Ibadah ini bisa bertambah dengan 4 (empat) hal :
1. Mengenal Allah, Nama dan Sifat-Nya dengan baik dan benar. 
2. Mengenal pedihnya siksaan dan adzab Allah. 
3. Mengingat maksiat yang pernah dilakukan nya dan khawatir taubat tidak diterima.
4. Khawatir mati dalam keadaan su'ul khatimah, jika terus menerus melakukan maksiat.
Termasuk Takut ibadah adalah ar-Rahbah dan al-Khasyyah.

2. Takut Wajib (Khauf Wajib)
Yakni rasa takut kepada Allah yang mendorongnya untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi perkara yang diharamkan.

3. Takut Sunnah (Khauf Mustahab)
Yakni rasa takut kepada Allah yang mendorong nya untuk melaksanakan amalan sunnah dan meninggalkan perkara yang makruh.

4. Takut Mubah (Khauf Thabi'i)
Yakni rasa takut terhadap sesuatu yang secara alamiah bisa mencelakakan dan membahayakan nya. Seperti takut kepada binatang buas atau api.

Kedua : Takut yang Dilarang
Ini juga ada 4 (empat) bentuk :
1. Takut Makruh (Khauf Makruh)
Yakni rasa takut yang disebabkan sesuatu yang sebenarnya secara wajar tidak pantas untuk dikhawatirkan atau ditakuti. Seperti takut kepada orang karena badan nya kuat. Ini takutnya orang pengecut.

2. Takut Haram (Khauf Haram)
Yakni rasa takut yang mejerumuskan pelaku nya kepada rasa berputus asa dari rahmat Allah.

3. Takut Syirik Kecil (Khauf Syirik Ashghar) 
Yakni rasa takut kepada sesuatu yang mendorong nya untuk melakukan maksiat, baik itu meninggalkan suatu kewajiban atau melakukan hal yang diharamkan.

4. Takut Syirik Besar (Khauf Syirik Akbar)
Yakni rasa takut kepada makhluk yang disertai dengan pengagungan, ketudukan dan kepatuhan kepada-Nya, baik itu dengan memalingkan salah satu ibadah kepada nya atau dengan menyakini bahwa makhluk tersebut mampu membahayakan nya sesuai dengan kehendak sendiri.

Seperti Takut kepada orang mati, jin, setan, kuburan, berhala, tempat keramat dengan menyakini bahwa makhluk itu bisa menimpakan bahaya dengan sendirinya. 
Atau takut yang di ikuti menyembelih hewan atau bersedekah untuk mereka. 

---oOo---

HARAP (RAJA')
Harap ada 4 (empat) bentuk :
1. Harap Ibadah (Raja' Ibadah)
Yakni berharap kepada Allah yang disertai dengan kecintaan, ketundukan, kepatuhan dan pengagungan kepada-Nya. Ini termasuk rukun ibadah. 

2. Harap Syirik Besar (Raja Syirik Akbar)
Yakni berharap kepada makhluk sesuatu yang hanya mampu dilakukan oleh Allah Ta'ala. Seperti berharap kepada makhluk, jin, setan, gunung, pohon, agar diberikan anak atau diberikan rezeki.

Termasuk juga, berharap kepada makhluk dengan memalingkan salah satu ibadah kepada nya. Seperti berharap kesembuhan kepada makhluk, dengan mempersembahkan sedekah sesajen atau sembelihan kepada nya. 

3. Harap Terpuji (Raja' Mahmud)
Yakni seseorang melakukan amal ibadah kepada Allah dengan harapan agar amalan nya diterima dan diberi pahala oleh Allah Ta'ala.
Seperti orang yang bertaubat, berharap agar taubat nya diterima dan dosa nya diampuni oleh Allah Ta'ala.

4. Harap Tercela (Raja' Madzmum)
Yakni seseorang berharap ampunan dan rahmat Allah, tetapi ia terus menerus melakukan maksiat dan dosa, serta tidak melakukan ibadah. Ini tercela dan pada hakekatnya ia adalah angan - angan atau harapan palsu dan semu.

---oOo---

CINTA (MAHABBAH)
Cinta itu terbagi 3 (tiga) macam :
1. Cinta Ibadah (Mahabbah Ibadah)
Yakni cinta kepada Allah yang disertai dengan pengagungan, ketudukan dan kepatuhan kepada-Nya. Ini termasuk rukun Ibadah. 

Termasuk cinta yang bernilai ibadah juga adalah mencintai segala hal yang Allah cintai, atau cinta untuk dan karena Allah. Ini bisa hukum nya Wajib, seperti Cinta kepada Nabi. Bisa hukum nya Sunnah, seperti Cinta kepada Amalan Sunnah.

2. Cinta Syirik (Mahabbah Syirik)
Ini ada 2 (dua) macam :
a. Cinta yang Termasuk Syirik Kecil
Yakni cinta kepada makhluk yang membuat nya melanggar batasan syariat, ia tidak memperdulikan lagi sisi baik buruk yang dicintainya.
 
b. Cinta yang Termasuk Syirik Besar
1). Cinta kepada makhluk yang disertai dengan pengagungan, ketudukan atau kepatuhan kepada nya.
2). Cinta kepada makhluk yang disertai memalingkan ibadah kepada nya. 
Seperti cinta orang Nasrani terhadap Nabi Isa, cinta orang musyrik terhadap berhala nya.

3. Cinta Bawaan (Mahabbah Thabi'i)
Yakni mencintai apa yang menjadi tabiat manusia. Seperti cinta kepada keluarga, harta dan semisalnya. Ini dibolehkan selama tidak berlebih – lebihan.

---oOo---

21. PASAL : TAWAKAL DAN SEBAB

TAWAKAL
Tawakal adalah
صدق اعتماد القلب على اللَّه عزوجل في استجلاب المصالح ودفع المضار من أمور الدنيا والآخرة كلها مع فعل الأساب
“Bersandarnya hati kepada Allah Azza wa Jalla dalam usaha meraih manfaat maupun menolak mudarat (bahaya), baik dalam urusan dunia maupun urusan akhirat dengan menngerjakan sebab.

Tawakal terbagi menjadi 2 (dua) :
1. Tawakal Masyru' (Disyariatkan)
2. Tawakal Mamnu' (Dilarang)

Pertama : Tawakal Masyru' (Tawakal yang Disyariatkan)
Yakni Tawakal kepada Allah Ta'ala. Sebab tawakal adalah ibadah hati, yang tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah. (Lihat pengertian tawakal diatas)

Kedua : Tawakal Mamnu' (Tawakal yang Dilarang)
Yakni Tawakal kepada selain Allah. Dan ini ada 2 (dua) bentuk :
1. Tawakal yang Termasuk Syirik Kecil (Syirik Ashghar)
Yakni Tawakal kepada makhluk dalam hal yang mereka mampu melakukan nya.
Seperti tawakal kepada penguasa mengharapkan diberi rezeki yang Allah berikan kepada mereka.

2. Tawakal yang Termasuk Syirik Besar (Syirik Akbar)
Yakni Tawakal kepada makhluk dalam hal yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah saja. 
Seperti tawakal kepada makhluk agar dia mengampuni dosa nya, atau memberi keturunan kepada nya, atau syafaat kepada nya. 

Termasuk jenis ini adalah tawakal kepada makhluk dengan memalingkan salah satu bentuk ibadah kepada nya. Baik itu doa, sedekah, shalat maupun yang lainnya.

Faidah :
Adapun mewakilkan suatu urusan kepada orang lain dalam hal yang dia mampu, misalnya mewakilkan kepada orang lain untuk urusan jual beli atau negosiasi, maka ini tidak termasuk tawakal.

---oOo---

SEBAB 
Sebab adalah 
الأمر التي يفعلها الإنسان ليحصل له مايريده من مطلوب , أو يندفع عنه ما يخشاه من مرهوب في الدنيا أو في الآخرة
“Berbagai perkara yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang di inginkan nya atau terhindar dari segala yang ditakutkan nya dari berbagai urusan dunia dan akhirat.

Asbab (Sebab - Sebab) Terbagi 2 (dua) :
a. Asbab Ma'lumah (Sebab yang Jelas)
Yakni sebab - sebab yang diketahui secara pasti ada hubungan sebab akibat, baik itu ditetapkan berdasarkan dalil syar'i (Sebab Syar'i) atau yang ditetapkan berdasarkan pengalaman dan penelitian (Sebab Qadari) yang kongkret (ilmiah).
Contoh Sebab Syar'i, madu sebagai obat.
Contoh Sebab Qadari, Obat Sakit perut.

b. Asbab Mauhumah (Sebab yang Tidak Jelas)
Yakni sebab - sebab yang bersifat hayalan atau tidak ada kejelasan antara hubungan sebab akibat, sebab seperti ini tidak ditetapkan berdasarkan dalil syar'i atau pun qadari (penelitian atau pengalaman).

Pertama : Asbab Ma'lumah terbagi 4 (empat) :
1. Sebab yang Disyariatkan
Yakni Sebab yang disyariatkan, baik itu bersifat hukumnya Wajib maupun Sunnah  dalam syariat.

2. Sebab yang Mubah 
Yakni setiap sebab akibat yang ditetapkan oleh syariat atau antara sebab akibat ada hubungan yang bisa dibuktikan dengan logika atau panca indra melalui penelitian atau pengamatan. Sebab jenis ini dibolehkan syariat.

3. Sebab yang Makruh 
Yakni Sebab ini asal nya Sebab yang dibolehkan (Mubah), hanya saja dalil syariat menunjukkan bahwa hal itu Makruh hukum nya. Seperti berobat dengan Kay (Besi Panas).

4. Sebab yang Haram
Yakni Sebab yang diharamkan dalam syariat. Termasuk kedalamnya Sebab yang tradisional. Seperti menyembelih menggunakan tulang atau kuku atau membunuh hewan dengan api.

Kedua : Asbab Mauhumah terbagi 2 (dua) :
1. Sebab yang Termasuk Syirik Besar (Akbar)
2. Sebab yang Termasuk Syirik Kecil (Ashghar)

Kaidah Asbab (Sebab  Sebab)
1. Pertama : Orang yang mengambil Sebab yang tidak dijadikan oleh Allah Ta'ala sebagai Sebab, baik itu sebab Syar'i atau Qadari. Maka dia telah berbuat Syirik Kecil (Ashghar). Namun, jika ia meyakini bahwa sebab tersebutlah yang memberikan pengaruh dengan sendirinya tanpa kehendak Allah, maka dia telah berbuat Syirik Besar (Akbar).

2. Kedua : Orang yang mengambil Sebab Syar'i atau Sebab Sadari, tetap hatinya harus bergantung kepada Allah Ta'ala. Tidak boleh baginya bergantung kepada Sebab.
Jika dia bergantung kepada sebab tersebut, maka dia telah jatuh kedalam kesyirikan. Bisa jadi dia jatuh kedalam syirik besar, bisa jadi kedalam syirik kecil, tergantung niat dan keyakinan nya terhadap sebab tersebut.

3. Ketiga : Tidak menganggap sesuatu itu sebagai Sebab, kecuali apa yang telah ditetapkan sebagai Sebab Syar'i atau Sebab Qadari.

4. Keempat : Tidak bergantung kepada Sebab, tetapi bergantung kepada Allah Ta'ala, Tuhan yang menjadikan sesuatu itu sebagai Sebab. Dengan tetap melakukan sebab yang disyariatkan lagi bermanfaat.

5. Kelima : Hendaknya meyakini bahwa sebesar dan sekuat apapun Sebab itu memiliki dampak dan pengaruh, ia tetap terikat dengan takdir Allah Ta'ala, dan tidak mungkin keluar dari itu.

Para Ulama mengatakan : Bergantung kepada Sebab semata adalah Syirik. Menafikan (meniadakan) Sebab yang merupakan Sebab adalah Kurang Akal. Berpaling dari Sebab secara Keseluruhan adalah Dicela oleh Syariat. 

Bersambung ke 10
Ustadz prima