#BAHAYA_IRJA'
#MURJIAH_يهود_القبلة
Murji’ah adalah firqah sesat dan menyesatkan, sampai-sampai Imam Said bin Jubair rahimahullah pernah berkata :
المُرْجِئَةُ يَهُودُ القِبْلَةِ
“Murji’ah adalah Yahudi yang menghadap kiblat”. [As Sunnah, Imam Abdullah bin Ahmad 1/341]. Karena mereka berharap surga tapi tidak mau mengamalkan syari’at agama, sebagaimana Yahudi yang mengklaim masuk surga tapi tidak mengikuti syariat.
Berkata Imam Ibnu Abi Dawud dalam Qashidahnya -Al Haaiyah- :
وَلَا تَكُ مُرْجِيًّا لَعُوبًا بِدِيْنِهِ *** أَلَا إِنَّمَا المُرْجِيُّ بِالدِّينِ يَمْزَحُ
“Janganlah menjadi Murji’ yang bermain-main dengan agamanya *** Sesungguhnya Murji’ bersenda gurau dengan agamanya”.
Syaikh Shaleh Al Fauzan hafidzahullah menjelaskan bait Qashidah ini : “Madzhab Murji’ah bermain-main dengan agama, mereka menghukumi seorang hamba sebagai mukmin meskipun tidak pernah beramal shaleh sedikitpun seumur hidupnya (mencukupkan iman dalam hati), meskipun tidak shalat, tidak puasa, tidak membayar zakat dan haji, bahkan meskipun mengerjakan semua perkara haram tetap mukmin. Ini adalah kebatilan madzhab Murji’ah, oleh karena itu orang-orang fasiq, ahli maksiat dan pengekor hawa nafsu bergembira dengan madzhab ini dan mendukungnya, karena sangat bermanfaat bagi mereka. Maka madzhab Murji’ah tidak butuh kepada perintah-perintah dan larangan agama, sehingga dengan inilah mereka disebut bermain-main dengan agama. [Syarah Al Mandzumah Al Haaiyah, hal. 99].
Termasuk kelompok yang mengadopsi manhaj Mu’tazilah dan Murji’ah zaman ini adalah kaum Liberal. mereka juga disebut dengan “Mu’tazilah Judud” -neo Mu’tazilah- atau “Murji’ah Al Ashr” -neo Murji’ah-, Kelompok ini sangat gencar dalam menyebarkan pemikirannya baik lewat tulisan buku, kajian, seminar dan lainnya. dan mereka mendapatkan sambutan luas dari kalangan para pengekor hawa nafsu.
Berkata Imam Ibrahim An Nakha'i rahimahullah :
لَفِتنَتُهُمْ -يَعنِي المُرْجِئَة- أَخْوَفُ عَلَى هَذِه الأُمَّةِ مِنْ فِتْنةِ الأَزارِقَة
"Sesungguhnya fitnah mereka (Murji'ah) lebih aku takutkan atas umat ini daripada fitnah Al Azariqah (Khawarij)".
Juga Perkataan Yahya bin Abi Katsir dan Qatadah rahimahumallah :
لَيسَ شَيءٌ مِنَ الأَهوَاءِ أَخْوَفُ عِندَهُم عَلَى الأُمَّةِ مِنَ الإرْجَاءِ
"Tidak ada suatu bid'ah yang lebih aku takutkan atas umat ini melebihi bid'ah Murji'ah". [As Sunnah no. 1227 Al Khallal, As Syari'ah no. 301Al Ajurri].
Berkata Imam Az Zuhri rahimahullah :
ما ابتدعت في الإسلام بدعة أضر على أهله من الإرجاء
"Tidak ada satu perbuatan bid’ah dalam Islam yang lebih berbahaya bagi kaum muslimin dari bid'ah Al Irja". [As Syari'ah no. 295 Al Ajurri].
Imam Syarik Al Qadhi rahimahullah ketika menyebut kaum Murji'ah beliau berkata :
هُمْ أَخْبَثُ قَومٍ
"Mereka kaum yang paling busuk". [As Sunnah no. 614 Abdullah bin Ahmad, As Syari'ah no. 301 Al Ajurri].
Sebagian ulama berpendapat bahwa madzhab Murji'ah lebih berbaya dari madzhab Khawarij, -meskipun keduanya sama-sama berbahaya- karena :
1. Madzhab Murji'ah menjadikan orang bermudah-mudahan dalam beragama.
2. Madzhab Murji'ah tidak perduli terhadap bahaya maksiat dan dosa.
Madzhab Murji'ah memiliki ciri-ciri yang dengannya dapat diketahui hakekat mereka, diantaranya [Murji'atu Al Ashr, hal. 54-55] :
1. Meyakini bahwa Iman hanya sekedar ucapan dengan lisan, atau hanya pembenaran dan keyakinan hati saja.
2. Meyakini bahwa Iman tidak bertambah dan tidak berkurang tapi satu kesatuan, bahwa iman semua orang sama.
3. Meyakini haramnya istitsna' -ucapan insyaAllah- dalam iman.
4. Meyakini bahwa meninggalkan kewajiban dan mengerjakan perkara haram tidaklah mengurangi keimanan, tidak pulah merubah iman.
5. Mencukupkan kekufuran hanya dengan pengingkaran dan kedustaan hati.
6. Mensifati amalan kufur seperti mencela Allah dan RasulNya, memperolok-olok agama bukanlah kekufuran, tetapi hanya sebagai tanda ada kedustaan dalam hati.
Siapa yang memiliki salah satu dari ciri-ciri tersebut maka ia Murji', tetapi siapa yang selamat dari itu semua maka ia Ahlis Sunnah Wal Jama'ah, dan tidak boleh menggelari mereka sebagai Murji'ah karena sesungguhnya daging para ulama, penuntut ilmu dan Ahlis Sunnah adalah beracun.
والله أعلم
وفقني الله وإياكم لكل خير ورزقني وإياكم الاستقامة على التوحيد والسنة،.