Minggu, 08 Agustus 2021

Hidayah itu bisa menyapa siapa saja, bahkan terkadang orang yang tidak kita duga. Maka jangan ragu menyebarkan kebenaran kepada siapapun dengan cara yang hikmah.

Hidayah itu bisa menyapa siapa saja, bahkan terkadang orang yang tidak kita duga. Maka jangan ragu menyebarkan kebenaran kepada siapapun dengan cara yang hikmah.

Terkadang ada orang-orang yang punya hati yang bersih, namun kebersihan hatinya tertutup oleh lingkungannya yang kotor. Ia inginkan kebenaran, tapi ia tak tahu bagaimana kebenaran itu dan di mana mencarinya.

Sebagian penyihir Fir'aun balik badan,  mengumumkan taubatnya. Tidak tanggung-tanggung, mereka sampaikan keimanannya di depan Fir'aun, yang mereka tahu sendiri apa akibat & konsekuensi yang akan dihadapi. Namun itulah iman, jika sudah meresap ke hati, urusan dunia terasa ringan.

Para ex-penyihir itu berkata:

(إِنَّاۤ ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِیَغۡفِرَ لَنَا خَطَـٰیَـٰنَا وَمَاۤ أَكۡرَهۡتَنَا عَلَیۡهِ مِنَ ٱلسِّحۡرِۗ وَٱللَّهُ خَیۡرࣱ وَأَبۡقَىٰۤ)
"Kami benar-benar telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).” [QS Ta-Ha 73]

Dalam tafsirnya di ayat ini, Ibnu Katsir membawakan sanad sampai Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu, beliau berkata, "Fir'aun mengambil 40 pemuda Bani Israil kemudian meminta mereka untuk belajar sihir di Farama (Pelusium/Tell El Farama). Fir'aun mengatakan pada guru sihir, 'Ajarkan mereka sihir yang tak pernah kalian ajarkan pada seorangpun!'. 

Merekalah yang beriman pada Musa dan mengatakan 'Kami benar-benar telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami.'". (Tafsir Ibnu Katsir)

#tadabbur
1

Gambar: lokasi & reruntuhan Pelusium di Mesir.