Al-Qadhi 'Izzudin al-Kinani al-Hanbali rahimahullah berkata,
لا تقبل رواية مجهول
"Riwayat dari orang majhul tidak diterima." (Bulghatul Wushul ila Ilmil Ushul, 80)
Majhul di sini ada dua:
1. Majhul 'aini, misal ada rawi namanya Ahmad bin Fulan bin Alan. Ahmad bin Fulan ini siapa? Orang mana? Belajar di mana?
2. Majhul hal, yakni tidak diketahui 'adalah dan dhabt-nya.
Oleh karena itu, dalam dunia persilatan di medsos, alangkah baiknya memperhatikan masalah ini. Jangan asal percaya terhadap suatu informasi. Terlebih menyangkut Islam dan kaum Muslimin. Jika shahibul status orang yang majhul lagi jahil, tinggalkan.
Pun demikian dengan berbagai topik yang sedang hot. Lihat siapa shahibul status. Jangan asal percaya karena seirama dengan keinginan kita.
Memang setiap orang berhak untuk bicara. Tapi sayangilah otak, hati, dan kuota Anda.
Ustadz nanang Ismail