Kamis, 22 Juli 2021

TIDAK KERAS DAN KAKU

TIDAK KERAS DAN KAKU

Di dalam beragama itu hendaklah pertengahan. Tidak keras (kaku), tidak berlebih-lebihan dan juga tidak bermudah-mudahan. 

Itulah seorang salafi yang sebenarnya. Mereka mempelajari manhaj secara mendalam, sehingga betul-betul memahaminya di atas ilmu, kemudian mengamalkannya dengan tanpa berlebih-lebihan dan bermudah-mudahan. 

Berkata al-Imaam Rabi' al-Madkhali hafizhahullah :

ﻓـﺄوصيكم ﻳﺎ إﺧﻮﺓ ﺃﻥ ﺗﺴﻴﺮﻭﺍ ﻓﻲ ﻃﺮﻳـﻖ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟـﺼﺎﻟﺢ ﺗﻌﻠُّـمــاً ﻭﺃﺧـﻼﻗـﺎً ﻭﺩﻋـﻮﺓ ، ﻻ ﺗـﺸـﺪّﺩ ﻻ ﻏﻠﻮ.
[ الذريعة 214 ]

"Maka aku wasiatkan kepada kalian yaa ikhwah agar kalian berjalan di jalannya As Salaf Ash Shalih, baik dalam belajar, akhlak dan dakwah, tidak keras (kaku) dan tidak berlebih-lebihan". [Adz-Dzari'ah 214]

Berkata Fadhilatusy Syaikh Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :

ﻓــﺈﺫﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﺃﻥ ﺗﻜـــﻮﻥ ﺳﻠﻔﻴًﺎ ﺣﻘًـﺎ؛ ﻓﻌﻠﻴــﻚ ﺃﻥ ﺗــﺪﺭﺱ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺑﺈﺗﻘــﺎﻥ, ﻭﺗﻌـﺮفه  ﺑﺒﺼﻴــﺮﺓ, ﺛﻢ ﺗﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻏﻠـــﻮ ﻭﻻ ﺗﺴﺎﻫﻞ  ﻫـــﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ, ﺃﻣــﺎ ﺍﻹﺩﻋــﺎﺀ ﻭﺍﻹﻧﺘﺴﺎﺏ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﻓﻬـــﻮ ﻳﻀـــﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔـــﻊ . (ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻳﺔ).

"Jika engkau ingin menjadi salafy yang sesungguhnya, maka wajib atasmu : Mempelajari manhaj secara mendalam, dan engkau mengenalnya dengan ilmu, kemudian engkau mengamalkannya tanpa berlebih-lebihan dan bermudah-mudahan,  inilah manhaj salafush shalih.

Adapun sekedar pengakuan dan menisbatkan diri kepada manhaj salaf tanpa hakikat yang sebenarnya, maka hal itu akan mendatangkan bencana (baginya) dan tidak bermanfaat."  [Syarh al-Aqidah ath-Thahawiyah]. 

AFM