Rabu, 28 Juli 2021

MENEMPUH SEBAB ADALAH BAGIAN DAN RUKUN TAWAKAL

MENEMPUH SEBAB ADALAH BAGIAN DAN RUKUN TAWAKAL

Untuk mendapatkan kebaikan dan keselamatan di dunia, setiap makhluq wajib menempuh sebab baru kemudian bertawakal.

Karena diantara rukun tawakal adalah;

1. Menempuh dan melakukan sebab/usaha

2. Berdoa memohon bantuan kepada Allah dan menyerahkan hasilnya kepada Allah serta ridha dengan apapun yang Allah takdirkan nanti.

Maka usaha apapun yang dibenarkan oleh syariat, bahkan dianggap memunculkan kemaslahatan, maka wajib bagi manusia untuk menempuhnya sebagai bagian dari tawakalnya kepada Allah ﷻ. 

Itulah mengapa syaikhul islam ibnu taimiyah rahimahullah menyebutkan;

محو الأسباب أن تكون أسبابا نقض فى العقل و الأعراض عن الأسباب المأمور بها قدح فى الشرع فعلى العبد أن يكون قلبه متعمدا على الله لا على سبب من الأسباب و الله ييسر له من الأسباب ما يصلحه فى الدنيا و الأخرة

"Tidak mempercayai sebab adalah sebagai penyebab adalah tindakan yg merusak akal sehat. Tidak mau melakukan usaha atau sebab adalah celaan terhadap syariat. Meskipun seorang hamba wajib menjadikan hatinya bersandar kepada Allah, bukan bersandar kepada usahanya semata. Allah-lah yang memudahkannya untuk melakukan sebab yang akan mengantarkannya kepada kebaikan di dunia dan akherat” (Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah 8/528)

Itulah mengapa dalam hadits tentang tawakalnya seekor burung, ada padanya usaha unt keluar sarang, demikian pula ketika nabi ﷺ berkata kepada sahabat yg menambatkan untanya, beliau bersabda;

إعقلها وتوكل

“Ikatlah dulu untamu itu kemudian baru engkau bertawakal !”
Ustadz hafit muhammad fahruzi