Kamis, 29 Juli 2021

Makna "khalifah di muka bumi"

Makna "khalifah di muka bumi"

Allah ta'ala berfirman :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

"Ketika Rabb-mu berkata kepada para Malaikat: Aku akan menjadikan khalifah di muka bumi" (QS. Al Baqarah: 30).

Apa makna "khalifah di muka bumi"?

Ibnu Katsir menjelaskan dalam Tafsir-nya:

أي : قوما يخلف بعضهم بعضا قرنا بعد قرن وجيلا بعد جيل

"Maksudnya adalah, kaum yang bergantian dari generasi ke generasi, dari masa ke masa".

Dari kata خلَفَ - يَخلُف yang artinya mengganti atau berganti. Oleh karena itu pemimpin khilafah disebut sebagai “khalifah” karena ia menggantikan pemimpin sebelumnya dan akan digantikan kelak.

Jadi makna ayat di atas, manusia itu terus bergantian. Setelah seseorang meninggal, diganti oleh keturunannya dan seterusnya. Setelah habis satu generasi, diganti oleh generasi setelahnya, dan seterusnya. 

Ath Thabari juga menjelaskan:

أي مستخلف في الأرض خليفة ، ومصير فيها خلفا . وذلك أشبه بتأويل قول الحسن وقتادة

"Maksudnya, Allah menjadikan manusia terus bergantian di bumi, dan terus Allah jadikan ada penggantinya. Ini tafsiran yang sesuai dengan apa yang ditafsirkan oleh Al Hasan dan Qatadah" (Tafsir Ath Thabari).

Dan Ibnu Katsir juga sebutkan bahwa kata "khalifah" dalam ayat-ayat yang lain juga sama maknanya, di antaranya:

وهو الذي جعلكم خلائف الأرض

"Dialah Allah yang menjadikan kalian sebagai khalifah di muka bumi" (QS. Al An'am: 165).

ويجعلكم خلفاء الأرض

"Dan Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di muka bumi" (QS. An Naml: 62).

فخلف من بعدهم خلف

"Akan akan datang kaum yang lain yang menggantikan mereka ... " (QS. Maryam: 59).

Semua "khalifah" dalam ayat ini maknanya adalah kaum yang bergantian dari masa ke masa dari generasi ke generasi.

Dan Al Qurthubi juga menjelaskan makna yang lain, 

وخليفة يكون بمعنى فاعل ، أي يخلف من كان قبله من الملائكة في الأرض ، أو من كان قبله من غير الملائكة على ما روي

"Khalifah terkadang dimaknai sebagai isim fa'il, sehingga maknanya: manusia menggantikan makhluk yang tinggal di bumi sebelumnya, yaitu Malaikat. Atau makhluk lain yang bukan Malaikat, sebagaimana diriwayatkan (dalam riwayat yang lemah)".

Jadi, sebelumnya bumi ditinggali oleh makhluk lain, kemudian manusia yakhlufu (menggantikan) makhluk tersebut untuk tinggal di bumi. Ini tafsiran sebagian ulama.

Wallahu a'lam.

Join channel telegram @fawaid_kangaswad