Kamis, 29 Juli 2021

FAIDAH ILMIAH DARI KAJIAN DR. SU'UD BIN ABDUL AZIZ KHALAF DI MASJID NABAWI SETELAH ISYAK

📝 2️⃣ FAIDAH ILMIAH DARI KAJIAN DR. SU'UD BIN ABDUL AZIZ KHALAF DI MASJID NABAWI SETELAH ISYAK 📝

1️⃣ Iblis adalah "Abul Jadl", makhluk yang pertama kali membantah. Iblislah yang pertama kali membantah dengan tujuan memutar-balikkan fakta. Parahnya lagi, yang dilawan debat adalah Allah.

Maka, siapa yang berdebat dengan tujuan memutar-balikkan fakta, atau untuk mendukung suatu kebatilan dan hawa nafsu maka ini adalah jenis perdebatan yang paling buruk.

Bahkan juga sering terjadi di kalangan penuntut ilmu, membawakan dalil dari Al-Quran dan hadis hanya untuk mendukung pendapatnya saja, bukan untuk menyampaikan kebenaran. Akhirnya, Nash dipaksakan untuk dipahami sesuai hawa nafsunya.

2️⃣ Di antara prinsip dasar semua Ahlul Bid'ah dari berbagai sekte adalah:

يعتقد أولا ثم يبحث عما يوافق  إعتقاده فيستدل به 
(يعتقد ثم يستدل)

"Dia berkeyakinan dulu, kemudian mencari-cari nash yang sesuai keyakinannya kemudian barulah dia membawakan dalil (atas apa yang diyakini)."

Jadi, mereka berkeyakinan terlebih dahulu kemudian baru mendatangkan dalil.

Adapun Ahlus Sunnah, maka prinsip dasar mereka dalam beragama adalah:

النظر في الأدلة بعين البصيرة ثم النظر في فهم السلف الأوائل في ذلك ، فما دل عليه اعتقدوه
)(ينظر في الدليل ثم   يعتقد ما يدل عليه)

"Meneliti dalil-dalil yg ada dengan baik dan teliti lalu melihat pendapat ulama salaf yang lebih awal dalam masalah itu. Apa yang  dimaksud oleh dalil tersebut maka dia yakini."

Jadi, Ahlus Sunnah, meneliti dalil lalu meyakini apa yang dimaksud oleh dalil.

Prinsip masing-masing kedua kubu ini telah secara gamblang diisyaratkan oleh Allah dalam firman-Nya di surat Ali-Imran: 7 yang artinya:

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ.

"Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al Quran) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang 'muhkamaat' (maknanya jelas-pen). Itulah pokok-pokok isi Al-Quran dan yang lain (ayat-ayat) 'mutasyaabihaat' (ayat yang maknanya masih samar-pen). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang 'mutasyaabihaat' darinya guna menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wil (makna-makna lain)nya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Rabb kami'. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang-orang yang berakal."

📝 Kajian disampaikan malam Kamis, 23 Januari 2019.

Semoga bermanfaat....!
Thalib Al makky