✍️Agama Bahaiyyah
Ringkasan ceramah Ust. Dr. Firanda Andirja Hafidzahullahu Ta'ala
Oleh Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
Part 1
Agama Bahaiyah merupakan sempalan dari firqoh Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah
Bahaiyyah merupakan kelanjutan dari firqoh Al-Baabiyyah.
Firqoh ini ada di Mancanegara dan juga di Negara kita. Tujuan kita membahas ini agar kita bisa menjauhinya sebagaimana perkataan seorang penyair :
عرفت الشر لا للشر و لكن لتوقيه
من لم يعرف الشر من الخير يقع فيه
"Aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya, tapi untuk menjauhinya.
Barangsiapa hanya mengenal kebaikan, ditakutkan akan terjatuh kepada keburukan"
Hudzaifah bin Al Yaman pernah mengatakan :
كان الناس يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير، وكنت أسأله عن الشر مخافة أن يدركني
"Dahulu para sahabat bertanya kepada Nabi tentang kebaikan, akan tetapi aku bertanya tentang keburukan karena khawatir takut terjatuh kepadanya"
Dan kita juga perlu membahas ini agar mengingatkan keluarga dan saudara kita akan bahayanya firqoh ini.
Pencetus Firqoh Bahaiyyah adalah Mirza Husain Ali Al Mazandarani
Dia menjuluki dirinya dengan Al-Baha' / Bahaullah yang dimaksud adalah Penampakan keindahan Allah.
Mirza Husain Ali lahir di Iran, tepatnya di Mazandaran. Lahir tahun 1817 M, dan wafat tahun 1892 di usia 75 thn.
Adapun pencetus Firqoh Baabiyah adalah Ali Muhammad Asy-Syirozi, lahir juga di Iran.
Dia menggelari dirinya dengan Al-Baab yang arti secara bahasa Pintu.
Dia pengikut sekte Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah yang meyakini tentang 12 imam, dan imam ke 11 adalah Muhammad bin Hasan Al Askar. Namun sejak tahun 200 an hingga kini hilang koneksi dengan ummat. Untuk menunggu Imam Muntadzor (yang ditunggu tunggu itu) perlu menjadikan suatu koneksi agar umat tetap terhubung dengan Imam Muntadzor tersebut.
Maka diantara koneksinya adalah Al-Baabiyah ini. Pintu yang menghubungkan umat dengan Imam Mahdi (imam ke 12)
Lalu Asy-Syirozi naik pangkat, sehingga ngaku sebagai Imam Mahdi
Lalu Asy-Syirozi naik pangkat lagi, sebagai orang yang diberi wahyu oleh Allah Ta’ala (Sebagai Nabi)
Dan kitab sucinya bernama Al-Bayan (البيان)
Dan ini sudah dibantah habis oleh Syaikh Ihsan Ilahi Dzahir Rahimahullah Ta'ala dengan judul khusus "Al-Baabiyah".
Kitab al bayan ini kacau secara susunan bahasa arab Nahwu sorofnya, dari segi i'rob juga sangat kacau. Pengikut Baabiyah banyak orang Iran yang tidak bisa bahasa arab sehingga mudah dibodohi dengan Asy-Syirozi, namun dengan berkembangnya zaman maka terkuaklah kebusukan isi dari Al-Bayan.
Ketika firqoh Baabiyah ini dikritik, maka sebagian mereka membela dengan membabi buta, mereka mengatakan : Dahulu huruf-huruf itu bermaksiat kepada Allah, gara-gara huruf bermaksiat lalu Allah kekang mereka dengan i'rob. Lalu setelah turun Asy-Syirozi maka Allah kasih rahmat dan ampunan hingga huruf-huruf tersebut dilepaskan dari belenggu i'rob. Sehingga bahasa arab ini tidak perlu adanya i'rob.
Kenapa kita perlu mengetahui kebobrokan Al-Bayan?
Karena Firqoh Bahaiyyah mengambil rujukan dari Kitab Al-Bayan. Sehingga dengan mudah kita mengetahui kebobrokan firqoh Bahiyyah.
Bersambung.....
(Masih dirapikan cacatan hingga akhir kajian sehingga enak dibaca)
Ujungbatu, Riau
20 Dzulhijjah 1442 H