Sabtu, 31 Juli 2021

Metode Ulama dalam Meraih Ilmuمنهج العلماء في تحصيل العلم

✍️Metode Ulama dalam Meraih Ilmu
منهج العلماء في تحصيل العلم

Ringkasan Kajian bersama Syaikh. Dr. Utsman Khomis Hafidzahullahu Ta'ala (Salah satu Ulama Besar Kuwait)

Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc 

Part 1

Setelah membacakan muqoddimah, beliau menyampaikan bahwa hampir tiap tahun sebelum adanya wabah covid-19, beliau berkunjung ke Indonesia untuk memberi bimbingan ilmu kepada para dai dan umat Islam di Indonesia. Namun sejak adanya wabah, pertemuan dengan para dai hanya bisa dilakukan melalui online. 

طلب العلم من أفضل الأعمال، بل هو من الجهاد في سبيل الله، وهو جهاد الكلمة 
Menuntut Ilmu termasuk amalan yang paling afdhal. Dan termasuk jihad fi sabillah dengan kalimat. 

Terlebih lagi di zaman kita ini tersebar banyaknya Bid'ah, kebodohan, duat fitnah, mufti sesat dan menyesatkan. 

طلب العلم على ثلاثة أحوال 
- فرض عين
- فرض كفاية
- مستحبة 

Menuntut Ilmu ada tiga keadaan menurut ahli ilmu
1. Fardhu Ain, wajib bagi setiap muslim dan muslimah, seperti belajar Rukun Islam, Rukun Iman dan perkara-perkara Ibadah wajib. 
2. Fardhu Kifayah, perkara yang tidak semua orang wajib belajar, cukup ada salah satu dari kaum muslimin mempelajarinya, semisal ilmu dunia, faroid (warisan), dan lainnya
3. Mustahabbah (Disukai), adapun selain Fardhu ain dan Fardhu Kifayah maka disukai untuk belajar ilmu tersebut, selama itu ilmu yang baik dan bermanfaat. 

الله مدح العلم، و أهله، وحث على تزوده
Allah Ta’ala memuji ilmu, ahli ilmu, dan mendorong agar terus menambah ilmu. 

Allah Ta’ala berfirman : 
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ 

"Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS. Az-Zumar : 9)

Allah Ta’ala juga berfirman :

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

" Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat" (QS. Al-Mujadalah : 11)

Semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari apa yang difirmankan oleh Allah Ta’ala. 

Allah Ta’ala berfirman memuji Ahli Ilmu :

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ 

"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah)" (QS. Ali Imran : 18)

Imam Al-Qurtuby mengatakan : Di dalam ayat ini menunjukkan tentang keutamaan ilmu, serta kemuliaan para ulama, karena jika ada yang lebih mulia dari para ulama, maka akan disejajarkan namanya dengan Allah dan Malaikat, sebagaimana disejajarkannya para Ulama dengan Allah dan MalaikatNya (dalam ayat ini).

Tidaklah Allah memerintahkan untuk menambah sesuatu kepada Nabinya kecuali sebuah tambahan berupa Ilmu. Allah Ta’ala berfirman :
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

" Katakanlah : "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (QS. Taha : 114)

Lihatlah sabda Nabi Muhammad salallahu alaihissalam, beliau mengatakan :

« الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ»

"Dunia itu terlaknat dan terlaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali:

– berdzikir kepada Allah
– orang yang mengikuti orang berdzikir
– orang berilmu (yg mengamalkan dan mengajarkan ilmunya)
– orang yang menuntut ilmu
(HR. Tirmidzi) 

Beliau juga bersabda :

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Barangsiapa yang menempuh jalan yang padanya ia menuntut ilmu, maka Allah menempuhkannya jalan dari jalan-jalan ke surga. Dan sungguh malaikat itu akan membentangkan sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu karena ridho kepada apa yang ia lakukan. Dan sesungguhnya orang ‘alim itu akan memintakan ampun baginya semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi hingga ikan yang ada di dalam air. Dan sungguh keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas semua bintang. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Dan sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, melainkan mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka dia telah mengambil kebaikan yang banyak”. (HR. Abu Dawud dan yang lainnya) 

Beliau juga bersabda : 
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ 
“Barangsiapa dikehendaki Allah dengan kebaikan, maka Allah menjadikannya pandai mengenai agama”.  (HR. Bukhari dan Muslim) 

Semoga kita semua menjadi orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah Ta’ala, menjadi penuntut ilmu yang tafaqquh di dalam agama yang mulia ini. 

Termasuk kemuliaan bagi orang yang berilmu sebagaimana sabda Nabi Muhammad salallahu alaihissalam :
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية ، أو علم ينتفع به ، أو ولد صالح يدعو له
“Jika anak adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara; Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan.” (HR. Muslim) 

 Ali bin Abi Thalib mengatakan : 
الناس ثلاثة :
فعالِمٌ ربَّانيٌّ، ومتعلِّمٌ على سبيل نجاةٍ، وهمَجٌ رعاعٌ
Manusia itu terbagi menjadi 3 golongan :
- Ulama Rabbani 
- Penuntut Ilmu 
- Orang yang tak berguna, terbawa arah angin kemana-mana, tak memiliki prinsip. 

- Ilmu lebih baik daripada Harta, karena ilmu akan menjagamu, sedangkan harta, kamulah yang menjaganya. 

- Ilmu itu berkembang jika diajarkan, sedangkan harta berkurang jika dibelanjakan. 

- Ilmu menjadi hakim (acuan), sedangkan harta akan menjadi bumerang (jika salah olah). 

- Mencintai Ilmu adalah bagian dari agama, untuk mendekatkan diri kepada Allah

- Ilmu menumbuhkan ketaatan bagi pemilik ilmu ketika hidup, dan membuahkan pahala setelah kematiannya. Adapun pemilik harta, akan hilang (ditinggalkan) dengan habisnya harta (terutama jika diolah bukan pada hal yang semestinya).

 Ali bin Abi Thalib berkata :
كفى بالعلم شرفا أن يدعيه من لا يحسنه, ويفرح به إذا نسب إليه، وكفى بالجهل ذما أن يتبرأمنه من هو فيه ويغضب إذا نسب إليه

"Cukuplah kemuliaan ilmu itu dengan orang-orang yang ngaku-ngaku berilmu, dan bahagia jika seseorang dilabeli sebagai orang yang berilmu

Cukuplah keburukan bagi kobodohan, berlepas dirinya seseorang darinya, dan marahnya orang-orang yang dijuluki dengannya" 

Inilah perbedaan ilmu dan kebodohan. 

Imam Syafi'i Rahimahullah Ta'ala pernah mengatakan :
ليس بعد الفرائض أفضل من طلب العلم
"Tidaklah ada yang lebih utama setelah kewajiban kepada Allah, daripada menuntut ilmu" 

Bersambung........ 

Ujungbatu, Riau 
21 Dzulhijjah 1442 H 

Nb : Kajian berbahasa Arab, kami alih bahasakan secara sederhana, agar bermanfaat bagi khalayak umum.

📷Pesertanya ratusan dai di Indonesia.
Ustada abu Yusuf Ahmad ja'far