Kamipun belajar dengan banyak masyaikh yang tdk diragukan guru2 mereka...juga tidak diragukan keilmuan mereka...namun jarang mereka menyibukkan murid2 nya dengan sanad...
Sampaipun selama kami di ma.rib ketika bersama syaikh al muhaddist abul hasan as sulaimany ...
Namun mereka lebih fokus ke tahqiq ilmu, dan beramal dengan nya sebelum mendakwahkan nya....
Begitu pula ketika ditarim bersama syaikhul masyaikh mufti tarim ali bin salim bukair..
Beliau belum pernah kami dengar mengatakan sanad ilmu saya dari fulan sampai muallif atau semisalnya...
Tdk pula dari murid2 senior beliau..
Salah seorang guru kami yg merupakan murid syaikh soleh utsaimin berkata ketika ana tanyakan langsung,, syaikh ana minta sanad kitab2 yang antm pelajari...
Beliau bilang "ana tidak memiliki sanad kitab secara tertulis,, kami belajar dari masyaikh untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, saya tersibukkan dengan yang lebih penting dari sekedar sanad"
Kemudian ana katakan...bukan kah sanad ilmu merupakan kebiasaan ulama kita..
Benar kata beliau,, namun ana melihat dizaman kita ada yg lebih penting dari itu...
Berbeda di zaman mereka..
Na.am ,, apa yg disampaikan syaikh soleh ushaimi diatas sangat tepat untuk disuarakan di zaman kita...
Yang mana banyak yg tertipu dengan sanad (yg orientasi nya sudah berbeda antara zaman dahulu dengan sebagian penuntut ilmu millenial dizaman kita)
Oleh karena itu bagus sekali ketika ust.rikrik menyampaikan masalah ini,, yaitu sanad riwayat kitab jangan dianggap tazkiyah (faham isinya hingga berhak ngajar ) di titik ini lah yg harus di edukasi terus..
Karena kalau tidak akan rusak dunia ilmu yang mulia ini
Memang sulit sekali istiqomah dizaman sekarang.. Maju mundur kena..
Jadi caranya gimana?
خير الأمور أوساطها..
Sebaik2 perkara adalah pertengahan...
Dan alloh maha tau terhadap hati para hambanya...
Ustadz Abdurahman patri