Senin, 27 Januari 2020

majelis sama'

📝Majelis Sama' 

Ini salah satu agenda setiap semester, Majlis Sama Bersanad hingga penulis Kitab, yang diadakan oleh Lajnah Masjid Nabawi dibawah bimbingan Syaikh Abdul Muhsin Muhammad Qosim Hafidzahullahu Ta’ala

Dan diikuti oleh temen-temen di Universitas Islam Madinah dan sekitarnya. Bahkan di seluruh dunia bisa ikut streaming dengan syarat yang ditentukan. 

Beberapa ulama mengomentari Fenomena Ijazah pada Zaman ini, dari kalangan ulama Kontemporer 

Syaikh Sholih Al-Ushoimi berkata bahwa Ijazah pada zaman ini adalah perhiasan, bukan tujuan. Tujuan utama adalah memperoleh ilmu dari kitab yang dibaca. (semakna)

Syaikh Abdul Aziz Ar-Royis menjelaskan masalah yang sama, saat menjelaskan Syarh Nukhbatul Fikr yang kami ikuti, beliau mengkritik sebagian kawan-kawan yang himmahnya hanya lembaran kertas berupa ijazah sanad, akan tetapi tidak perhatian dengan ilmu yang ada pada kitab-kitab. (semakna)

Syaikh Kholid Ar-Rodday, beliau dosen kami di kampus mengajar Manahij Muhadissin, beliau mengatakan bahwa sanad secara umum merupakan kekhususan umat ini, diroyah dan riwayah sangat penting. Diantara pentingnya penuntut ilmu terutama di kuliah hadist harus memiliki ijazah sanad hingga penulis kitab, misal kutub sitta dan yang lainnya. Karena ahlu bid'ah menggunakan sanad untuk menyerang dakwah kita dan mengelabuhi manusia, maka minimal kita bisa bungkam ahli bid'ah dengan adanya sanad yang kita miliki, dan agar kaum muslimin pada umumnya mencukupkan kepada Ahlussunnah dalam belajar atau ngambil sanad. (semakna)

Oleh karenanya di Madinah khususnya Masjid Nabawi, penuntut ilmu kesehariannya di sibukkan diroyah kutub ulama yang sangat banyak yang diampu ulama kibar, semisal Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidzahullahu Ta’ala, Syaikh Ali Faqihi, Syaikh Sholeh Abudy, Syaikh Sholih As-Suhaimi dll dan disisi lain ada yang memberi kesempatan penuntut ilmu untuk diberikan sanad dengan diadakan majlis sama. Indah sekali, saling melengkapi.

Nikmat mana yang akan kita dustakan?
Di Kota yang mulia ini penuh dengan ilmu walhamdulillah. 

Jadi kesimpulannya, bahwa yang tercela adalah penuntut ilmu himmahnya hanya mencari kertas ijazah dan untuk bangga banggaan waliyadzubillah tanpa memiliki himmah untuk belajar diroyah yang baik. Sedangkan jika dibarengi dengan diroyah kutub dan berusaha memahami, serta memiliki sanad sampai ke penulis dari suatu kitab maka ini suatu kebaikan. Walhamdulillah..

-Coretan sederhana menjelang tidur, hanya unek unek-

5 kitab dibawah ini untuk persiapan besok pagi in syaa Allah, bersama Syaikh Abdul Muhsin Muhammad Qosim Hafidzahullahu Ta’ala

~Abu Yusuf ~
Mahasiswa universitas Islam Madinah