Jumat, 24 Januari 2020

BEGINILAH POTRET SALAF DALAM MENUNTUT ILMU

BEGINILAH POTRET SALAF DALAM MENUNTUT ILMU

Badi'uzzaman al-Hamdani berkata :
العلم شيء بعيد المرام لا يصاب الا بافتراش المدر، واستناد الحجر، وردّ الضخر، وركوب الخطر، وادمان السهر، واصطحاب السفر، وكثرة النظر، واعمال الفكر 
"Ilmu itu tujuan yang takkan bisa diraih kecuali dengan tidur beralaskan tanah, bersandarkan batu, menolak rasa malas, berkendarakan marabahaya, begadang di malam hari, bersahabat dengan safar, sering muroja'ah dan menfokuskan fikiran." (ad-Dalâ'il an-Nuraniyah)

Imam adz-Dzahabi dalam Tadzkiratul Huffazh, berkata :
"Imam Baqi' bin Mikhlad al-Andalus, pergi menuntut ilmu dari Andalusia (Spanyol) menuju Baghdâd berjalan kaki pada tahun 221 H, untuk bertemu Imam Ahmad dan belajar dari beliau."

Ibnul Madini berkata, bahwa pernah Imam Asy-Sya'bî ditanya : "Bagaimana anda bisa memperoleh ilmu yang berlimpah?". Imam Asy-Sya'bî menjawab :
بنفي الاعتماد والسير في البلاد وصبر كصبر الحمار وبكور كبكور الغراب
"Dengan cara tidak berpangku tangan, melakukan perjalanan mengelilingi dunia, bersabar (dalam menahan beban) seperti sabarnya keledai dan bersegera dari dini hari seperti burung gagak." (Tadzkirotul Huffazh)

Lihatlah para imam salaf dahulu :
▪ Muhammad bin Thohir al-Maqdisi ketika mencari ilmu berjalan kaki sejauh 17 farsakh (85 km). Bahkan beberapa kali harus berjalan kaki siang malam sejauh 20 farsakh (100 km).
▪Abul A'la al-Hamdani biasa berjalan kaki sejauh 30 farsakh (150 km) untuk belajar hadits. Beliau biasa bolak-balik Baghdâd dan Ashbahan dengan berjalan kaki sembari memanggul kitab."

Semoga Allah merahmati seorang penyair yang berkata :
على قدر فضل المرء تأتي خطوبه*** ويعرف عند الصبر فيما يصيبه
ومن قل فيما يتقيه اصطباره***فقد قل فيما يرتجيه نصيبه 
Kemuliaan seseorang itu setingkat dengan kesusahan yang diterimanya *** dan diketahui dari sejauh mana kesabarannya
Siapa yang semakin sedikit dalam bersabar *** semakin sedikit pula bahagian yang ia peroleh.

Demikian inilah potret para salaf dalam menuntut ilmu. Karena itu alangkah benarnya perkataan Imam Yahya bin Abi Katsir
لا يُستطاع العلم براحة الجسد
"Ilmu takkan bisa diperoleh dengan tubuh yang bersantai-santai"

@abinyasalma