Jumat, 24 Januari 2020

ijazah sanad di zaman ini

Syaikh Shalih Al-"Ushaimi hafidzahullah Berkomentar Mengenai Ijazah Sanad di Zaman ini

Ketika ditanya, bolehkan bagi siapa saja yang sudah mendapatkan ijazah sanad dari beliau kemudian memberikannya pula kepada yang lainnya?

Maka secara ringkas beliau menjawab (yang maknanya):

"Yang menjadi tujuan utama bukanlah ijazah (sanad), karena yang terpenting adalah ilmu. Maka seseorang hendaknya bersemangat dalam mengajarkan kepada manusia apa-apa yang telah dia pelajari. Misalnya mengajarkan kepada mereka makna ayat-ayat Al-Quran dan hadis, serta hal lainnya yang mereka butuhkan seperti ilmu aqidah, fikih, adab, bacaan doa, atau yang semisalnya. Itulah yang selayaknya menjadi perhatian seorang penuntut ilmu.

Karena (Ijazah) sanad, khususnya di zaman sekarang ini menjadi sebuah perhiasan atau pemanis suatu ilmu bukan menjadi tujuan utama (yang harus dicapai). Betapa banyak kita jumpai seorang ahli ilmu, yang mana banyak manusia yang mengambil manfaat dari ilmunya namun tidak memiliki (ijazah) sanad khusus. 

Adapun sanad (silsilah keilmuan) secara umum dalam belajar dan memperoleh ilmu, maka tentu saja tidak ada satu pun ahli ilmu yang tidak memiliki kejelasan sanad dalam memperoleh ilmunya tersebut. Ahli ilmu tersebut tentu saja memperoleh ilmunya dari guru-guru mereka.

Sebagai contoh, misalnya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, beliau belajar (memperoleh ilmu) langsung dari guru-guru beliau khususnya dari Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Akan tetapi Syaikh As-Sa'di tidak kemudian menuliskan sebuah ijazah (sanad) khusus untuk beliau."

#copas
Muhammad Arif Rahman 
Mahasiswa lipia