ROMANTIKA MAZHAB HAMBALI
Kenapa kakak ingin mendalami mazhab Hambali?
Because of you, Dinda.
Kok bisa kak?
Dinda, hidup bersamamu membuat hatiku selalu berada di taman taman yang bersemi (Ar Raudhul Murbi’ karya Al Buhuuty rahimahullah ditahqiq oleh Abdul Quddus Muhammad Nadzir), yang menjadikan gundah, gulana, kemerau dan gulitanya malam seakan tak pernah ada.
Bersamamu Dinda, aku selalu merasa cukup (Al Kifayah di kodifikasi oleh Dr. Abdullah bin Ibrahim Az Zahim hafizhahullah), meskipun atap rumah kita masih bocor.
Taukah kau Dinda, ketika engkau menyingkap tabir wajahmu (Kasyful Qina’ karya Syaikh Manshur bin Yunus bin Idris Al Buhuti rahimahullah) dikala diriku melamarmu, disitulah gundah gulanaku lenyap seketika.
Dinda, ku ingin kita bersama meniti jalan untuk menjadi Ahli Ibadah nan Zuhud (Bidayatul Abid Wa Kifayatuz Zahid karya Abdurrahman bin Abdullah Al Ba’li rahimahullah)
Entahlah, mungkin aku tidak punya cukup bekal untuk meyakinkanmu (Zaad Al Mustaqni’ karya Musa bin Ahmad bin Musa bin Salim bin Isa bin Salim Al Hajjawi Al Maqdisy rahimahullah) dengan kata kataku, tapi tataplah mataku!
Aku rasa engkau adalah petunjuk yang Allah berikan (Dalil Ath Thalib karya Mar’i bin Yusuf Al Karmi Al Hambali) dan aku adalah tonggak bagimu (‘Umdatut Thalib karya Al Buhuty rahimahullah) untuk meng gapai asa dan impian (Muntahal Iradat karya Muhammad bin Ahmad Al Futuhi Al Hambali Masyhur dengan Ibnun Najjar rahimahullah)
Dinda, masih banyak sebenarnya yang ingin kuucapkan, biarlah ini menjadi “(Akhshar Mukhtasharat) karya Imam Muhammad bin Badruddin bin Balbana Ad Dimasyqy Al Hambali rahimahullah” kisah cinta kita.
Copas