Jumat, 03 Januari 2020

negeri saba

KUCING BINATANG PENJAGA

Banyak kisah-kisah nyata yang datangnya dari cat lovers bahwa kucing yang dipelihara menjaga pemiliknya dari bahaya hewan-hewan yang mematikan seperti Ular dan lainnya.

Bahkan para Aimah Mufasirin menceritakan kisah yang menakjubkan bahwa penduduk negeri Sabaa dulu yang saat ini masuk wilayah Yaman, bisa hidup dengan tenang, aman dari banjir salah satunya adalah atas jasa para kucing penjaga bendungan. Allah Ta'aalaa menceritakan dalam kitabNya yang Mulia bagaimana banjir besar memporakporandakan negeri Sabaa yang tadinya makmur sejahtera, akibat berpalingnya mereka dari penyembahan kepada Allah :

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِى مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا۟ مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ ﴿۱۵﴾ فَأَعْرَضُوا۟ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ ٱلْعَرِمِ وَبَدَّلْنَٰهُم بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَىْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَىْءٍ مِّن سِدْرٍ قَلِيلٍ ﴿۱۶﴾ 

"Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): 'Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun'. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS.Saba' 34: Ayat 15-16). 

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya, tatkala menjelaskan makna "سَيْلَ ٱلْعَرِمِ", Sail adalah banjir, sedangkan "al-'Arim" al-Imam menyebutkan 4 pendapat terkait maknanya yaitu : air, nama lembah, al-Juradz (tikus besar), dan air bah. 

Yang menarik disini adalah penafsiran al-'Arim dengan tikus, lantas beliau rahimahullah menukil penafsiran Aimah Mufasirin yang sudah tidak diragukan lagi kepakarannya dalam tafsir yakni Shahabi jalil Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu dan Aimah dari kalangan Tabi'in, al-Imam Qatadah dan Wahab bin Munabbih dan Aimah dari kalangan Tabi'it Tabi'in, yaitu al-Imam adh-Dhohaak rahimahumullah. Yakni penyebab banjir adalah akibat jebolnya bendungan Ma'rib yang terkenal, kerena gerogotan tikus-tikus yang besar pada pondasi bendungan. 

Al-Imam Wahab bin Munabbih rahimahullah bercerita :
وقد كانوا يجدون في كتبهم أن سبب خراب هذا السد هو الجرذ فكانوا يرصدون عنده السنانير برهة من الزمان، فلما جاء القدر غلبت الفأر السنانير، وولجت إلى السد فنقبته، فانهار عليهم.
"mereka menjumpai dalam kitab-kitab mereka (Ahli Kitab), bahwa penyebab jebolnya bendungan tersebut adalah karena ulah tikus besar. Sebelumnya (orang-orang Saba) menjaga bendungannya dengan keberadaan AS-SANAANIIR (KUCING-KUCING LIAR), tetapi ketika takdir Allah berlaku, tiba tikus-tikus besar itu dapat mengalahkan kucing-kucing penjaga bendungan tersebut. Akhirnya tikus-tikus itu menggerogoti bendungan, lalu ambruk (sehingga banjir melanda mereka).".

Al-Imam Qatadah rahimahullah menambahkan bahwa tikus-tikus itu berhasil menggerogoti pondasi bendungan pada saat kemarau, lalu ketika tiba musim penghujan, pondasi yang sudah rapuh tidak mampu menahan air, sehingga banjir bandang melanda kaum Sabaa yang memporakporandakan negeri mereka.

Kisah ini disebut oleh para ulama sebagai kisah israiliyat yang mana untuk kasus seperti ini, masuk kedalam hadits :
وَحَدِّثُوا عَن بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ
"sampaikan berita dari Bani Israil, tidak mengapa" (HR. Bukhari).

Namun nilai beritanya, sebagaimana dalam hadits :
 لَا تُصِدِّقُوا أَهْلَ  الْكِتَابَ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ
"Jangan kalian percayai mereka jangan pula kalian dustakan".
Wallahu a'lam.

Abu Sa'id Neno Triyono