Rabu, 08 Januari 2020

Perih saat menuntut IlmuTelah dilalui para Imam kita

# Perih saat menuntut Ilmu
Telah dilalui para Imam kita
.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata:

لا يطلب هذا العلم من يطلبه بالتملل وغنى النفس فيفلح، ولكن من طلبه بذلة النفس، وضيق العيش، وخدمة العلم، أفلح

“Tidak mungkin menuntut ilmu orang yang pembosan, merasa puas jiwanya kemudian ia menjadi beruntung, akan tetapi ia harus menuntut ilmu dengan menahan diri, merasakan kesempitan hidup dan berkhidmat untuk ilmu, ia akan beruntung.” (Tadribur Rawi 2/584 )

Sufyan bin ‘uyainah berkata:

جَاعَ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ جُوعًا شَدِيدًا مَكَثَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ لَا يَأْكُلُ شَيْئًا فَمَرَّ بِدَارٍ فِيهَا عُرْسٌ فَدَعَتْهُ نَفْسُهُ إِلَى أَنْ يَدْخُلَ فَعَصَمَهُ اللهُ وَمَضَى إِلَى مَنْزِلِ ابْنَتِهِ فَأَتَتْهُ بِقُرْصٍ فَأَكَلَهُ وَشَرِبَ مَاءً فَتَجَشَّى

“Sufyan Ats-Tsauri pernah merasa sangat lapar. Sudah tiga hari ia tidak makan apapun. Ketika melewati sebuah rumah yang ada pesta di dalamnya. Dia terdorong ingin datang ke sana namun Allah menjaganya (karena haram hukumnya datang jika tidak diundang –pent), akhirnya ia menuju ke rumah putrinya. Putrinya menyuguhkan roti yang bulat pipih, kemudian ia memakannya dan meminum air hingga bersendahawa.” ( Hilyatul Aulia’ 6/373 )

Ibrahim bin Ya’qub berkata:

كان أَحْمَد بن حنبل يصلي بعبد الرزاق فسها يوما فِي صلاته فسأله عبد الرزاق فأخبره أنه لم يطعم شيئًا منذ ثلاث

“Imam Ahmad bin Hambal shalat bersama Abdurrazzaq. Suatu hari ia lupa dalam shalatnya. Maka Abdurrazzaq bertanya mengapa ia bisa lupa. Dia (Imam Ahmad) memberitahu bahwa ia belum makan apa-apa sejak tiga hari yang lalu.” ( Thabaqat Al-Hanabilah hal. 99 )

Tidak sedikit kita dapati para pemilik semangat yang tinggi menghadapi masa-masa sulit dalam menuntut Ilmu. Jangankan untuk membeli kitab,terkadang membeli kebutuhan bulanan seperti sabun mandi dan sabun cuci saja merasakan kesulitan.

Tidak terbayang dibenak mereka untuk jajan enak dan jalan-jalan saat musim liburan tiba. Bisa makan setiap hari sudah Alhamdulillah,yang terpenting bagi mereka masih bisa belajar.

Saya punya teman dari Negeri sebrang,mereka datang ke Yaman berjalan kaki dari Negerinya, sesekali ikut mobil yang membawa barang, karena tidak memiliki uang. Kita bisa bayangkan bagaimana perjuangannya dalam menuntut Ilmu..

Walau demikian,masa-masa sulit bukan menjadi penghalang bagi kita untuk terus menuntut ilmu.
Baarakallah Fiikum..
Abu nayif iqbal