Selasa, 14 Januari 2025

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Menurut Grand Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib Waffaqahullahu Lima Yuhibbu Wa Yardha

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Menurut Grand Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib Waffaqahullahu Lima Yuhibbu Wa Yardha 

Dalam buku yang berjudul "Al Azhar Asy Syarif Wa Wihdatul Muslimin" atau yang artinya "Al Azhar Asy Syarif dan Persatuan Umat Islam", beliau berkata: 

والأزهر أيها الإخوة يضع هم وحدة المسلمين نُصب عينيه منذ قام حصنا لعقيدة أهل السنة والجماعة ومثابة للمسلمين في كل بقاع الأرض ليتلقوا علوم الإسلام اعتمادا على الكتاب والسنة أولا قبل كل شيء، ثم في إطار ثقافة شاملة تُبرز قيمة رسالة الإسلام إلى الناس على أساس راسخ متين يستبطن إتقان اللغة العربية والتمكن من تراثها العريق الذي يبني عليه الفهم الصحيح للخطاب الإلهي في الكتاب والسنة 

"Al Azhar wahai saudara sekalian memiliki keinginan untuk menyatukan umat Islam didepan matanya, sejak berdiri sebagai benteng pertahanan bagi aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah dan tempat yang menjadi tujuan umat Islam dari seluruh penjuru bumi untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman yang bersandarkan kepada Al Qur'an dan As Sunnah diatas segala sesuatu, kemudian berdasarkan budaya yang menampakan risalah Islam kepada manusia dengan pondasi yang kokoh, mencari apa yang tersembunyi dari Bahasa Arab dan turats-turats yang membentuk pemahaman yang benar terhadap pesan-pesan ilahi yang berasal dari Al Qur'an dan As Sunnah." 

وقد شاء الله للأزهر أن يقوم بهذا الواجب على نحو متواصل منذ ألف عام بل يزيد رغم تباين الظروف المواتية والمعوقة، وقد استوعب باقتدار حقيقة الاعتصام بحبل الله المتين والثبات على صراطه المستقيم وواجه مواطن النزاع والخلاف والفتنة التي يزرع بذورها الأعداء ويستجيب لها البسطاء ثم تدفع ثمنها الأمة بأسرها ثمنا غاليا: ((واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمة الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون)) 

"Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menghendaki agar Al Azhar melaksanakan tugas ini (Menyatukan umat) sejak seribu tahun atau lebih baik dalam keadaan suka maupun duka, Al Azhar masih terus berupaya menjaga persatuan antar umat Islam dengan berpegang teguh pada tali Allah yang kuat, kokoh di jalan yang lurus dan menolak segala bentuk perselisihan dan fitnah yang ditanam oleh musuh-musuh Islam dan orang awam menghiraunya kemudian umat Islam secara keseluruhan membayar dengan mahal. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (Yang artinya): "Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah di antara kalian ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." [QS. Ali Imran: 103 - 104] 

إن الأزهر أيها الإخوة الأفاضل الكرام لا يسأم من التذكير بحقيقة تغيب عن وعي كثير منا، وهي أن أهل السنة والجماعة هم جمهور الأمة الإسلامية المتمسكون بهدي الكتاب والسنة، المعظمون لصحابة رسول الله صلى الله عليه وسلم المهتدون بتراث الأئمة الذين تلقتهم الأمة بالقبول، من علماء الصحابة والتابعين والقرون الخيرة. 

"Sesungguhnya Al Azhar wahai saudara-saudara yang dimuliakan, Al Azhar tidaklah bosan dalam mengingatkan tentang sesuatu yang tidak terbenak dalam pemikiran kebanyakan dari kita, yaitu Ahlussunnah Wal Jama'ah adalah seluruh umat Islam yang berpegang teguh pada petunjuk yang berasal dari Al Qur'an dan Sunnah, mereka yang menghormati para sahabat, mencari petunjuk dari turats-turats (Peninggalan) dari para ulama dari kalangan sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in yang diterima oleh umat Islam. 

ومن بينهم أبو حنيفة ومالك والشافعي وأحمد بن حنبل رضي الله عنهم وأرضاهم، وكذلك غيرهم من الأئمة الأعلام المجتهدين الثقات على تنوع مشاربهم وتعدد وجهات نظرهم، وكذلك ممن أحيوا علومهم وتابعوا جهودهم واستثمروا أصولهم كأبي منصور الماتريدي وأبي الحسن الأشعري والجنيد البغدادي والحارث المحاسبي والقشيري والغزالي وعلماء الحديث وفقهائهم منذ البخاري ومسلم وصولا إلى ابن عقيل وابن الجوزي وابن قدامة وابن تيمية وابن قيم الجوزية وابن دقيق العيد والسبكي وابن حجر والشاطبي والسيوطي رحمة الله عليهم، وكلهم أعلام تزدهي بهم ثقافتنا الإسلامية، وشريعتنا العالمية التي وسعت الناس من كل جنس ولسان على اختلاف الأقاليم والبلدان. 

"Diantaranya adalah Imam Abu Hanifah (Wafat tahun 150 H), Imam Malik (Wafat tahun 179 H), Imam Asy Syafi'i (Wafat tahun 204 H), Imam Ahmad Bin Hanbal (Wafat tahun 241 H), dan begitupula selain mereka dari kalangan ulama mujtahid yang terpercaya meskipun berbeda pemikiran, dan begitupula mereka yang menghidupkan (Menyebarkan) ilmu-ilmu mereka, mengikuti usaha mereka dan mendapatkan manfaat dari apa yang telah mereka tanam seperti Abu Mansur Al Maturidi (Wafat tahun 333 H) Abul Hasan Al Asy'ari (Wafat tahun 324 H) Al Junaid Al Baghdadi (Wafat tahun 298 H) Al Harits Al Muhasibi (Wafat tahun 243 H), Al Qusyairi (Wafat tahun 465 H),  Al Ghazali (Wafat tahun 505 H), dan ahli hadits dimulai dari Al Bukhari sampai Ibnul Jauzi (Wafat tahun 597 H), Ibnu Qudamah Al Maqdisi (Wafat tahun 620 H), Ibnu Taimiyah (Wafat tahun 728 H), Ibnul Qayyim Al Jauziyah (Wafat tahun 751 H), Ibnu Daqiq (Wafat tahun 702 H),  As Subki (Wafat tahun 756 H) , Ibnu Hajar Al Asqalani (Wafat tahun 852 H), Asy Syathibi (Wafat tahun 790 H, penulis Kitab Al I'tisham) dan As Suyuthi (Wafat tahun 911 H), semoga Allah merahmati mereka semua. Mereka adalah tokoh umat Islam yang karena mereka kebudayaan Islam dan syariat kita berkembang, yang berlaku untuk seluruh manusia meskipun berbeda tempat." 

ويعلم الدارسون وطلاب العلم أن الأئمة الأشاعرة مثلا يقررون في كتبهم أن أهل السنة والجماعة عنوان جامع يشمل الأشعرية والماتريدية وعلماء الحديث، هذا ما يقرره الإمام الرازي والإسفراييني في التبصير والبغدادي في أصول الدين والآمدي في أبكار الأفكار، لا يعرفون قصرا ولا إقصاء ولا حصرا ولا استبعادا 

"Para pelajar mengetahui bahwasanya para imam dari kalangan Asy'ariyah menyatakan dalam karya-karya mereka bahwasanya Ahlussunnah mencakup Asy'ari, Maturidi dan Ahlul Hadits (Atsariyah), itulah yang dinyatakan oleh Imam Fakhruddin Ar Razi (Wafat tahun 606 H) Al Isfaraini (Wafat tahun 471 H) dalam karyanya "At Tabshir", oleh Abdul Qahir Al Baghdadi (Wafat tahun 429 H) dalam karyanya "Ushuluddin" dan Al Amidi (Wafat tahun 631 H) dalam karyanya "Abkarul Afkar", mereka tidak mengenal pembatasan dan keterpaksaan." 

Sebenarnya, buku ini adalah kumpulan dari materi dua kuliah umum yang disampaikan oleh Grand Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib dengan judul "Ahlussunnah adalah Asy'ariyah, Maturidiyah dan Ahlul Hadits, Dakwah kepada Persatuan, Toleransi dan Memerangi Perpecahan dan Ekstrimisme" pada tanggal 21 Safar 1432 H / 25 Januari 2011 M di Al Azhar Conference Center, Nasr City, Kairo dan kuliah umum yang kedua pada tanggal 10 Jumadil Akhir 1434 H / 20 April 2013 M yang dihadiri oleh utusan dari Ha'iah Kibar Ulama Saudi (Persatuan Ulama Saudi), para cendekiawan dan menteri-menteri. Buku ini dicetak ulang oleh Majlis Hukama Muslimin (Persatuan Tetua Muslim) yang berpusat di Kota Dubai, Uni Arab Emirat. 

Dalam kuliah umum yang beliau sampaikan beberapa tahun lalu, beliau menegaskan bahwasanya Al Azhar itu sendiri memiliki harapan untuk menyatukan umat Islam dan meninggalkan perbedaan terlebih lagi umat Islam saat ini sudah berada dalam kondisi yang lemah dan diserang dari kanan, kiri, atas dan bawah, karena perselisihan dapat melemahkan dan membuat gentar sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 

وأطيعوا الله ورسوله ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم واصبروا إن الله مع الصابرين 

"Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah berselisih yang menyebabkan kalian gentar dan hilang kekuatan kalian. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." [QS. Al Anfal: 46] 

Tidak hanya itu saja, beliau juga memuji dan menyatakan bahwasanya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim Al Jauziyah adalah rujukan terpercaya bagi umat ini dan mendoakan agar Allah merahmati mereka berdua. Itulah yang disampaikan oleh Grand Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib dan pandangan Al Azhar sebenarnya terhadap kedua ulama tersebut. 

Dan perlu diketahui, bahwasanya kedudukan Grand Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib itu seperti menteri tetapi beliau hidup sederhana dan memilih berbaur dengan semua orang dari semua golongan, dan beliau sendiri terbuka dengan siapapun baik yang setuju atau tidak setuju dengan beliau. Beliau sendiri sudah menulis beberapa buku, jurnal ilmiah, mentahqiq kitab dan menerjemahkan dari Bahasa Perancis ke Bahasa Arab, beliau menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa Perancis. 

Jika seseorang sekelas Grand Syaikh Al Azhar saja masih menganggap bahwasanya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim Al Jauziyah adalah rujukan terpercaya bagi umat Islam bahkan mendoakan agar Allah merahmati mereka berdua, lalu bagaimana pandangan seorang filsuf yang baru terkenal dan sering menjadikan karya dan perkataan Grand Syaikh Al Azhar sebagai rujukannya terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah? Dan jika ada seseorang yang belajar di Al Azhar tetapi ketika membuat perpecahan ketika berdakwah maka patut dipertanyakan statusnya sebagai pelajar Al Azhar.

Wallahul Muwaffiqu Ila Aqwami Thariq.....
Ustsdz naufal