Kamis, 23 Januari 2025

ISBÂL ITU BAGIAN DARI SIFAT SOMBONG DAN TIDAK DIFAHAMI BOLEHNYA ISBÂL JIKA TIDAK SOMBONG, INILAH PEMAHAMAN YANG LEBIH DEKAT KEPADA DALÎL

ISBÂL ITU BAGIAN DARI SIFAT SOMBONG DAN TIDAK DIFAHAMI BOLEHNYA ISBÂL JIKA TIDAK SOMBONG, INILAH PEMAHAMAN YANG LEBIH DEKAT KEPADA DALÎL

As-Syaikh bin Bâz rahimahullâh ditanya terkait isbâl jika tidak sombong

Beliau menjawab sebagaimana pada gambar: 

"Isbâl itu diharamkan dan tidak boleh, jika ia bermaksud sombong maka lebih berat lagi dosanya berdasarkan sabda nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam:

"Apa saja bagian dari sarung yang berada dari bawah mata kaki maka tempatnya di neraka." 

Hadîts ini tidak mensyaratkan khuyalâ' (kesombongan)

Dan beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Tiga orang yang Allâh tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka 'adzâb yang pedih, mereka adalah: al-musbilu izârahu (orang yang memanjangkan sarungnya melebihi mata kaki), al-mannân fiy mâ a'thâ (orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya), dan orang yang melariskan barang dagangan dengan sumpah palsu." 

(HR. Muslim dalam Shahîhnya).

Nabi 'alaihis shalâtu wa sallam juga bersabda: 

"Jauhi olehmu isbâl karena sesungguhnya isbâl itu bagian dari kesombongan."

Sehingga tidak boleh isbâl itu muthlaq, tetapi jika ia isbâl karena kesombongan maka lebih berat lagi dosanya."

FB Penerjemah: Dihyah Abdussalam 
IG Penerjemah: @mencari_jalan_hidayah

Fâidah yang dapat kita ambil dari hadîts yang dipaparkan syaikh bin bâz paling akhir:

إياك والإسبال فإنه من المخيلة

Kata fainnahu minal makhîlah (karena sesungguhnya isbâl itu bagian dari kesombongan).

Sehingga dapat difahami orang yang memanjangkan sarungnya adalah bagian dari sifat sombong, dan tidak difahami boleh isbâl jika tidak sombong. Inilah pendapat yang kuat.
ustadz dihyah